Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Kista Ovarium: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang terdapat di permukaan atau dalam indung telur (ovarium) wanita. Seorang wanita normal memiliki dua ovarium yang berukuran mirip kacang almon dan terletak di sisi kanan dan kiri rahim. Setiap bulan, wanita akan mengalami perkembangan dan pematangan telur di ovarium.

Sebagian besar wanita memiliki kista ovarium yang kecil, tidak berbahaya, dan tidak menimbulkan gejala. Kista ini akan menghilang tanpa perawatan dalam beberapa bulan. Namun, beberapa kasus dapat terjadi pecahnya kista yang menyebabkan masalah serius.

Penyebab Kista Ovarium

Kista ovarium terutama terjadi selama siklus menstruasi dan dikenal dengan kista fungsional. Ada dua jenis kista fungsional yang umum terjadi, yaitu kista folikuler dan kista korpus luteum. Kista ini umumnya tidak berbahaya, jarang menimbulkan nyeri, dan akan hilang dengan sendirinya dalam 2-3 siklus menstruasi.

Ada juga jenis kista ovarium lainnya seperti kista dermoid, kistadenoma, dan endometrioma. Kista dermoid terbentuk dari jaringan rambut, kulit, dan kuku, dan bersifat ganas. Kistadenoma terjadi di permukaan ovarium dan berisikan cairan mukus. Endometrioma terbentuk dari jaringan/sel endometrium yang menginvasi ovarium.

Kasus kista dermoid dan kistadenoma sering menyebabkan torsio ovarium dan mengganggu aliran darah ke ovarium.

Faktor Risiko Kista Ovarium

Beberapa faktor risiko kista ovarium meliputi masalah hormonal, kehamilan, endometriosis, infeksi panggul, dan riwayat kista ovarium sebelumnya.

Gejala Kista Ovarium

Kebanyakan kista ovarium kecil dan tidak menimbulkan gejala. Namun, beberapa kasus dapat menimbulkan nyeri perut, kesulitan buang air kecil, nyeri panggul, nyeri saat berhubungan seksual, demam, mual, muntah, dan perubahan nafsu makan.

Kasus kista ovarium seringkali sulit untuk dideteksi karena gejalanya tidak muncul secara jelas. Sebaiknya, lakukan pemeriksaan panggul secara rutin untuk mendeteksi kista ovarium.

Komplikasi Kista Ovarium

Kista ovarium dapat berisiko torsi (pemasukan), pecah, atau berkembang menjadi kanker. Penting untuk melakukan pemeriksaan panggul guna mendeteksi komplikasi sejak dini.

Diagnosis Kista Ovarium

Dokter dapat mendeteksi kista ovarium selama pemeriksaan panggul rutin. Dokter juga dapat melakukan tes penunjang seperti USG, CT scan, MRI, PET, tes darah, dan laparoskopi untuk memastikan diagnosis.

Pengobatan Kista Ovarium

Biasanya kista ovarium akan sembuh dengan sendirinya. Jika tidak ada gejala yang mengganggu, dokter mungkin akan mengamati tanpa melakukan pengobatan. Jika diperlukan, dokter dapat meresepkan obat kontrasepsi, atau melakukan operasi seperti laparoskopi atau laparotomi untuk mengangkat kista.

Pencegahan Kista Ovarium

Kista ovarium tidak dapat dicegah, namun pemeriksaan rutin oleh dokter kandungan dapat membantu mendeteksi kista ovarium secara dini. Penting untuk memeriksakan diri secara rutin ke dokter jika mengalami gejala seperti nyeri perut, perubahan siklus menstruasi, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, atau gangguan pencernaan.

Referensi

  1. Anonim. 2019. Ovarian cysts. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ovarian-cysts/diagnosis-treatment/drc-20353411. (Diakses 26 Agustus 2019).
  2. Higuera, Valencia. 2015. Ovarian Cysts. https://www.healthline.com/health/ovarian-cysts#prevention. (Diakses 26 Agustus 2019).

About The Author

6 Kreasi Resep Ubi Ungu yang Enak dan Sehat

Bolehkah Penderita Diabetes Makan Pisang? Ini Aturannya