Kontraksi palsu atau braxton hicks adalah sesuatu yang umum terjadi pada ibu hamil. Bagaimana membedakannya dengan kontraksi jelang persalinan? Yuk, kenali tanda-tandanya dalam ulasan berikut ini.
Apa itu Kontraksi Palsu?
Kontraksi palsu terjadi dari usia kehamilan 6 minggu hingga trimester ketiga kehamilan. Wanita hamil yang mengalami kondisi ini umumnya mengalami kram menstruasi ringan di bagian perut dan tidak dapat diprediksi.
Tidak seperti kontraksi saat hamil yang sesungguhnya, frekuensi kontraksi palsu cenderung meningkat menjelang akhir kehamilan. Oleh karena itu, banyak ibu hamil yang sering salah mengira. Meski begitu, kontraksi palsu tidak menyebabkan pembukaan serviks atau kelahiran.
Kontraksi palsu kerap dianggap sebagai tanda munculnya persalinan, entah persalinan normal atau operasi caesar.
Meski bukan kontraksi sesungguhnya, kontraksi palsu bisa melatih ibu hamil berlatih untuk menerapkan teknik pernapasan sebelum kontraksi asli tiba.
Penyebab Kontraksi Palsu
Tidak semua ibu hamil dapat merasakan kontraksi palsu. Dalam beberapa kasus, Bumil mungkin langsung merasakan kontraksi yang asli.
Beberapa penyebab kontraksi palsu antara lain:
- Pergerakan ibu dan bayi di dalam kandungan yang sangat aktif.
- Isi kandung kemih terlalu penuh.
- Adanya sentuhan pada perut Ibu.
- Setelah berhubungan seks.
- Ibu mengalami dehidrasi parah.
Mengenali Ciri-ciri Kontraksi Palsu
Agar tidak salah membedakan kontraksi palsu dengan kontraksi asli, berikut tanda kontraksi palsu yang perlu Bumil kenali, di antaranya:
1. Frekuensi Kontraksi
Pada kontraksi palsu, frekuensi terjadinya kontraksi sering kali tidak teratur; bisa muncul lalu hilang dalam waktu singkat dan memiliki waktu yang berbeda-beda.
Sedangkan kontraksi asli terjadi secara berkala dan berlangsung sekitar 30 sampai 70 detik. Kemudian, seiring berjalannya waktu tingkat kontraksinya akan semakin kuat.
2. Tingkat Rasa Nyeri
Pada kontraksi palsu, rasa nyeri yang dialami biasanya lemah dan tidak bertambah kuat. Bisa juga sebaliknya, kontraksi yang dialami akan kuat di awal, kemudian menjadi lemah perlahan-lahan. Sementara pada kontraksi asli, rasa sakit nyeri yang dialami akan semakin kuat dari waktu ke waktu.
3. Perubahan Posisi
Ketika berjalan atau mengubah posisi Anda saat itu, rasa nyeri pada kontraksi palsu akan berhenti. Sementara pada kontraksi asli, perubahan posisi tidak akan mengubah keadaan atau justru bertambah buruk.
4. Bagian yang Sakit
Pada kontraksi palsu, bagian tubuh yang terasa sakit berada di bagian depan perut. Sementara untuk kontraksi asli akan mengalami rasa sakit dari bagian punggung bawah hingga ke arah depan atau sebaliknya. Rasa sakit bahkan bisa terjadi seluruh tubuh.
5. Tanda-tanda Melahirkan
Saat Anda mengalami kontraksi palsu, kondisi tersebut tidak disertai tanda-tanda khas mau melahirkan. Sementara pada kontraksi asli, Anda mungkin mengalami gejala persalinan seperti ketuban pecah atau mengalami pendarahan.
Tips Mengatasi Kontraksi Palsu saat Hamil
Setelah mengetahui perbedaan antara kontraksi palsu dengan kontraksi asli, berikut ini beberapa cara untuk mengatasi kondisi tersebut, antara lain:
- Perbanyak minum air mineral.
- Bergerak atau mengubah posisi tubuh.
- Mandi air hangat.
- Lakukan pijatan lembut.
- Mendengarkan musik.
Namun, jika Anda mengalami kondisi serius seperti pendarahan pada vagina, kontraksi kuat setiap 5 menit selama satu jam, dan mengalami tanda-tanda mau melahirkan yang khas, sebaiknya segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Referensi
- Anonim. 2022. Braxton Hicks . https://www.webmd.com/guide/true-false-labor. (Diakses pada 23 Maret 2023)
- Anonim. 2022. Braxton Hicks Contractions. https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/22965-braxton-hicks. (Diakses pada 23 Maret 2023)
- Anonim. Braxton Hicks Contractions . https://www.pregnancybirthbaby.org.au/braxton-hicks-contractions. (Diakses pada 23 Maret 2023)