Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Bronkitis Akut: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

Myles Bannister

Bronkitis akut adalah peradangan pada selaput lendir bronkus, saluran pernapasan dari trakea hingga saluran napas di paru-paru. Peradangan ini menyebabkan pembengkakan dan penebalan bronchus, yang menyebabkan penyempitan saluran pernapasan.

Bronkitis terdiri dari dua jenis:

  • Bronkitis akut adalah kondisi yang biasanya berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Jenis bronkitis ini tidak berulang atau kambuh.
  • Bronkitis kronis adalah penyakit yang lebih serius dengan gejala yang dapat berulang atau kambuh. Bronkitis kronis juga merupakan bagian dari penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Artikel ini akan menjelaskan lebih rinci tentang bronkitis akut, termasuk penyebab, gejala, dan cara mencegahnya.

Apa Itu Bronkitis Akut?

Bronkitis akut adalah peradangan pada saluran pernapasan bagian bawah yang terjadi di bronkus paru-paru. Biasanya disebabkan oleh virus atau inhalasi polusi seperti asap tembakau, asap, debu, dan polusi udara. Bakteri kadang-kadang juga dapat menyebabkan bronkitis akut.

Penyebab Bronkitis Akut

Bronkitis akut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk infeksi virus, infeksi bakteri, iritan, dan kondisi paru-paru. Berikut penjelasannya:

1. Infeksi Virus

Bronkitis akut sering disebabkan oleh infeksi virus yang juga menyebabkan pilek dan flu.

2. Infeksi Bakteri

Bronkitis akut dapat disebabkan oleh bakteri setelah adanya infeksi virus bronkitis. Infeksi ini disebabkan oleh beberapa jenis bakteri seperti Mycoplasma pneumoniae, Chlamydia pneumoniae, dan Bordetella pertussis (penyebab batuk rejan).

3. Iritan

Bronkitis akut dapat disebabkan oleh inhalasi bahan iritan seperti asap rokok, kabut asap, atau paparan bahan kimia, yang menyebabkan peradangan pada trakea dan saluran bronkial.

4. Kondisi Paru-Paru

Penderita bronkitis kronis atau asma juga dapat mengalami bronkitis akut. Bronkitis akut ini tidak menular karena tidak disebabkan oleh infeksi.

Faktor Risiko

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena bronkitis akut:

  • Menghisap rokok atau terpapar asap rokok.
  • Mengalami refluks lambung.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Sering terpapar iritan seperti debu atau bahan kimia.
  • Kurangnya vaksinasi untuk flu, pneumonia, dan batuk rejan.
  • Usia di atas 50 tahun.

Apakah bronkitis akut menular?

Penyakit ini menular karena disebabkan oleh infeksi virus yang dapat menyebar dari orang ke orang melalui batuk, bersin, atau berbicara. Sementara itu, bronkitis kronis tidak menular karena tidak disebabkan oleh infeksi, melainkan oleh peradangan yang terjadi dalam jangka panjang akibat iritasi dari merokok.

Gejala Bronkitis Akut

Setiap penderita bronkitis akut mungkin mengalami gejala yang berbeda-beda, namun berikut adalah gejala paling umum:

  • Nyeri dada
  • Nyeri punggung dan otot
  • Batuk kering di awal, namun kemudian batuk disertai lendir yang banyak
  • Sakit kepala
  • Demam dengan rasa dingin
  • Merasa lelah dan pegal-pegal
  • Hidung beringus
  • Sesak napas
  • Mengi
  • Demam ringan
  • Sakit tenggorokan
  • Mata berair

Gejala bronkitis akut ini dapat mirip dengan gejala kondisi lain atau masalah kesehatan, sehingga sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis yang akurat.

Kapan Harus ke Dokter?

Bronkitis biasanya sembuh dengan sendirinya. Namun, jika gejala memburuk atau tidak kunjung membaik dari waktu ke waktu, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Diagnosis Bronkitis Akut

Diagnosis bronkitis akut biasanya dilakukan dengan mengumpulkan riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik. Tes juga dilakukan untuk mengeliminasi penyakit lain seperti pneumonia atau asma.

Berikut beberapa tes yang dapat membantu mendiagnosis bronkitis akut:

1. Rontgen Dada

Ini adalah tes yang menggunakan sinar radiasi untuk membuat gambar jaringan internal, tulang, dan organ, termasuk paru-paru.

2. Analisa Gas Darah Arteri

Tes ini melibatkan pengambilan sampel darah untuk menganalisis kadar karbon dioksida dan oksigen dalam darah.

3. Oksimetri Nadi (Pulse Oximetry)

Tes ini menggunakan oksimeter untuk mengukur kadar oksigen dalam darah dengan meletakkan sensor pada jari atau kaki.

4. Tes Lendir dan Dahak

Tes dahak dapat dilakukan untuk mencari dan mengidentifikasi organisma penyebab infeksi.

5. Tes Fungsi Paru

Tes ini membantu mengukur kemampuan paru-paru dalam mengatur aliran udara masuk dan keluar. Tes biasanya melibatkan menghembuskan dan menghirup ke dalam salah satu dari beberapa mesin khusus.

Komplikasi Bronkitis Akut

Penyakit ini dapat berkembang menjadi bronkitis kronis atau pneumonia. Jika terjadi komplikasi, perawatan yang berbeda mungkin diperlukan.

Cara Mengobati Bronkitis Akut

Berikut ini adalah beberapa pengobatan alami yang dapat membantu mengurangi gejala bronkitis akut:

  • Menggunakan pelembap udara (humidifier) untuk meningkatkan kelembapan udara.
  • Minum cairan yang cukup untuk melunakkan lendir. Tetap terhidrasi memudahkan pengeluaran lendir melalui hidung atau batuk.
  • Minum teh jahe, rempah dengan efek anti-inflamasi alami yang dapat meredakan peradangan pada saluran bronkial.
  • Mengonsumsi madu hitam untuk meredakan batuk dan menjaga kesehatan tenggorokan dengan sifat antivirus dan antibakteri yang dimilikinya.

Sementara itu, berikut adalah beberapa pengobatan medis untuk bronkitis akut:

  • Menggunakan obat batuk jika batuk mengganggu tidur.
  • Mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen dan naproxen untuk meredakan sakit tenggorokan.
  • Jika Anda memiliki alergi, asma, atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dokter mungkin akan meresepkan inhaler dan obat-obatan lainnya untuk mengurangi peradangan dan melonggarkan saluran pernapasan di paru-paru.

Pencegahan Bronkitis Akut

Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah bronkitis akut:

  • Berhenti merokok dan menghindari paparan asap rokok. Asap rokok dapat meningkatkan risiko bronkitis kronis.
  • Mendapatkan vaksinasi. Banyak kasus bronkitis akut disebabkan oleh virus influenza, jadi vaksinasi tahunan untuk flu dapat membantu mencegahnya. Anda juga dapat mempertimbangkan vaksinasi untuk mencegah jenis pneumonia tertentu.
  • Rajin mencuci tangan untuk mengurangi risiko infeksi virus. Juga biasakan menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol.
  • Jika Anda memiliki COPD, pertimbangkan penggunaan masker di tempat kerja jika terpapar debu atau asap, serta saat berada di tempat umum.

Referensi

  1. Learn About Acute Bronchitis. https://www.lung.org/lung-health-and-diseases/lung-disease-lookup/acute-bronchitis/learn-about-acute-bronchitis.html. (Diakses pada 20 Desember 2019)
  2. Khan, April. Ana G., dan Elizabeth B. 2017. Acute Bronchitis: Symptoms, Causes, Treatment, and More. https://www.healthline.com/health/bronchitis. (Diakses pada 20 Desember 2019)
  3. Acute Bronchitis. https://www.massgeneral.org/condition/acute-bronchitis. (Diakses pada 20 Desember 2019)
  4. Bronchitis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bronchitis/symptoms-causes/syc-20355566. (Diakses pada 20 Desember 2019)
  5. Bronchitis. https://www.webmd.com/lung/understanding-bronchitis-basics#1. (Diakses pada 20 Desember 2019)

About The Author

Modafinil: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll