Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Kesemutan saat Hamil: Penyebab, Pencegahan, dan Penanganannya

Myles Bannister

Kehamilan membawa banyak perubahan bagi tubuh ibu. Akibatnya, gejala dan keluhan seperti kesemutan bisa dirasakan. Apakah kesemutan saat hamil perlu dikhawatirkan?

Penyebab Kesemutan saat Hamil

Pada trimester akhir kehamilan, ada beberapa gejala yang umumnya dialami, termasuk kesemutan. Keluhan ini bisa muncul di berbagai bagian tubuh, terutama tangan, kaki, jari, punggung, dan bokong.

Sensasi kesemutan ini bisa sangat membuat tidak nyaman. Lalu, apa penyebab kondisi ini?

Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab kesemutan saat hamil:

1. Perubahan Hormon

Selama kehamilan, produksi hormon di dalam tubuh meningkat, seperti hormon relaxin. Akibatnya, ligamen mengalami peregangan seiring dengan perkembangan kehamilan.

Perubahan pusat gravitasi pada tubuh ibu hamil juga dapat terjadi. Pada akhirnya, perubahan ini memengaruhi postur tubuh.

Kondisi ini dapat menyebabkan kompresi saraf yang menyebabkan rasa sakit, sensasi terbakar, atau kesemutan di kaki, paha, punggung, dan bokong.

2. Perkembangan Janin

Penyebab kesemutan saat hamil juga dapat disebabkan oleh perkembangan janin. Hal ini terkait dengan gangguan aliran darah pada ibu.

Perkembangan janin yang semakin besar dapat menyebabkan tekanan pada aliran darah di bagian lain tubuh. Akibatnya, kesemutan bisa terjadi terutama di bagian bawah punggung.

3. Penumpukan Cairan

Seiring kehamilan, tubuh ibu memproduksi lebih banyak cairan dan darah dari biasanya. Hal ini bisa menyebabkan pembengkakan pada tangan dan kaki.

Pembengkakan tersebut dapat menekan saraf di tubuh dan menyebabkan kesemutan. Kondisi ini biasanya dialami oleh ibu hamil pada trimester kedua atau ketiga kehamilan.

4. Tekanan Darah Rendah

Penyebab kesemutan saat hamil selanjutnya adalah tekanan darah rendah. Kondisi ini terjadi ketika volume darah tidak sebanding dengan kepadatan pembekuan darah.

Jika tekanan darah rendah, aliran darah ke beberapa bagian tubuh akan berkurang. Akibatnya, ibu hamil bisa merasakan kesemutan, terutama pada trimester awal kehamilan.

5. Carpal Tunnel Syndrome

Kelebasan atau kesemutan yang dialami ibu hamil bisa disebabkan oleh carpal tunnel syndrome. Hal ini terjadi ketika cairan tertahan di dalam tubuh.

Cairan yang menumpuk dapat memberikan tekanan pada saraf di pergelangan tangan.

Kondisi carpal tunnel syndrome umumnya muncul pada trimester akhir kehamilan. Namun, beberapa gejalanya bisa muncul sebelum usia kehamilan ini jika ibu hamil sebelumnya memiliki kondisi ini.

Di samping kesemutan, beberapa gejala carpal tunnel syndrome yang mungkin muncul antara lain:

  • Rasa terbakar di tangan, pergelangan tangan, dan lengan.
  • Sensasi seperti tertusuk jarum di jari dan tangan.
  • Kesulitan menggenggam benda.
  • Pembengkakan pada jari dan tangan.
  • Mati rasa, terutama di bagian telunjuk, ibu jari, dan jari tengah.

6. Skiatika

Skiatika adalah salah satu penyebab kesemutan saat hamil. Kondisi ini terjadi ketika terdapat tekanan pada saraf skiatik. Dikabarkan bahwa sekitar 30 persen ibu hamil mengalami skiatika.

Skiatika dapat disebabkan oleh peningkatan berat badan dan retensi air. Kedua kondisi ini menyebabkan tekanan ekstra pada tulang belakang dan saraf skiatik.

Gejala yang mungkin muncul selain kesemutan antara lain rasa terbakar, nyeri, dan kelemahan otot. Gejala ini dapat menimpa berbagai bagian tubuh seperti kaki, punggung bawah, bokong, dan pinggul.

7. Anemia Defisiensi Besi

Kekurangan zat besi selama kehamilan dapat menyebabkan anemia defisiensi besi. Kondisi ini dapat memicu gangguan neurologis yang dikenal sebagai sindrom kaki gelisah.

Jika mengalami sindrom kaki gelisah, ibu hamil mungkin sulit menahan keinginan untuk menggerakkan kaki. Kesemutan juga merupakan gejala yang sering terjadi.

8. Meralgia Paresthetica

Meralgia paresthetica adalah kondisi saat saraf kulit femoral lateral (LFCN) tertekan. Saraf ini berada di bagian depan dan samping paha.

Gejala lain yang mungkin dirasakan ibu hamil antara lain mati rasa, sensasi terbakar, sakit dan nyeri pada paha hingga lutut bagian luar, dan sensasi tertusuk di daerah paha.

Pencegahan Kesemutan pada Ibu Hamil

Untuk mencegah terjadinya kesemutan saat hamil, beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

1. Jaga Kenaikan Berat Badan Tetap Normal

Kenaikan berat badan selama kehamilan adalah hal yang wajar. Namun, penting untuk mencegah kenaikan berat badan yang berlebihan. Hal ini berguna untuk mencegah kesemutan saat hamil.

Pastikan berat badan tetap dalam kisaran yang ideal selama kehamilan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, seperti memperbaiki pola makan, rutin berolahraga, dan menghindari makanan tinggi lemak, garam, dan gula terlalu banyak.

2. Hindari Posisi Tubuh yang Sama dalam Waktu Lama

Cara lain untuk mencegah kesemutan saat hamil adalah dengan menghindari posisi tubuh yang sama dalam waktu lama. Hal ini membantu menjaga sirkulasi darah tetap lancar.

Meskipun perut semakin membesar, disarankan untuk tetap aktif dan tidak terlalu banyak duduk atau berdiri dalam waktu lama. Hal ini membantu mengurangi frekuensi kesemutan yang dirasakan.

3. Konsumsi Makanan Kaya Vitamin B6

Vitamin B6 penting untuk menjaga kesehatan sistem saraf. Untuk mencegah kesemutan, dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang kaya vitamin B6.

Beberapa contoh makanan yang mengandung vitamin B6 antara lain biji bunga matahari, sayuran berdaun hijau, alpukat, dan ikan berlemak.

4. Lakukan Yoga

Yoga saat hamil dapat membantu meningkatkan fleksibilitas tubuh, sehingga lebih mudah untuk bergerak. Hal ini juga dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh.

Yoga yang dilakukan secara teratur juga dapat membantu mengatasi carpal tunnel syndrome, salah satu penyebab kesemutan pada ibu hamil.

Cara Mengatasi Kesemutan saat Hamil

Apabila mengalami kesemutan saat hamil, sebaiknya Anda tidak mengabaikannya. Cara paling sederhana untuk meredakan kesemutan adalah dengan mengubah posisi tubuh agar peredaran darah menjadi lancar.

Jika peredaran darah lancar, saraf pada bagian tubuh yang kesemutan akan menerima suplai darah kembali sehingga sensasi kesemutan akan berkurang atau hilang.

Selain mengubah posisi, kesemutan pada ibu hamil juga dapat diatasi dengan memberikan pijatan pada bagian tubuh yang kesemutan. Pijatan dapat membantu meningkatkan aliran darah.

Namun, jika kesemutan disebabkan oleh kondisi medis tertentu, mungkin diperlukan penggunaan obat-obatan. Dalam kondisi ini, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

Itulah penjelasan tentang kesemutan saat hamil. Kondisi ini umumnya aman dan tidak membahayakan kehamilan. Namun, untuk memastikan bahwa penyebabnya bukan masalah medis, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter jika mengalami kesemutan yang signifikan.

Apabila kesemutan terjadi karena kondisi atau penyakit tertentu, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. Semoga informasi ini bermanfaat!

Referensi

  1. Anonim. Reasons for Tingling in Pregnancy. https://ovumhospitals.com/blog/reasons-for-tingling-in-pregnancy/. (Diakses pada 4 Juli 2023).
  2. Malachi, Rebecca. 2023. What Causes Numbness During Pregnancy And Ways To Deal With It. https://www.momjunction.com/articles/cure-numbness-pregnancy_0077653/. (Diakses pada 4 Juli 2023).
  3. Wisner, Wendy. 2021. Coping With Numbness and Tingling in Pregnancy. https://www.verywellfamily.com/numbness-and-tingling-in-pregnancy-4690620. (Diakses pada 4 Juli 2023).

About The Author

Manfaat Buah Gowok, Buah Langka Kaya Vitamin

Cara Mengatasi Nafsu Makan yang Menurun Saat Hamil