Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Keracunan Kehamilan: Gejala dan Mengatasinya

Myles Bannister

Keracunan kehamilan adalah preeklampsia, yaitu tekanan darah tinggi dan kerusakan organ lain pada ibu hamil. Ketahui lebih lanjut mengenai penyebab, gejala, dan cara mengatasinya.

Apa Itu Keracunan Kehamilan?

Keracunan kehamilan adalah preeklampsia pada ibu hamil.

Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan dengan tekanan darah tinggi, pembengkakan, dan protein dalam urin. Hal ini juga dapat merusak hati dan ginjal serta menyebabkan kejang dan risiko kematian pada janin.

Untuk mengatasi preeklampsia, melahirkan bayi itu perlu dilakukan sesegera mungkin. Setelah melahirkan, ibu dan bayi mungkin memerlukan perawatan intensif selama beberapa minggu.

Penting untuk ibu hamil memeriksakan diri secara teratur pada dokter untuk mengidentifikasi gejala preeklampsia dan mengurangi risiko komplikasi lainnya.

Gejala Keracunan Kehamilan

Keracunan kehamilan kadang tidak menunjukkan gejala, namun ditandai dengan tekanan darah tinggi melebihi 140/90 mm Hg. Gejala preeklampsia yang umum meliputi:

  • Tekanan darah tinggi.
  • Mual dan muntah.
  • Nyeri di perut atas dan di sisi kanan bawah tulang rusuk.
  • Sakit kepala parah.
  • Protein dalam urin (proteinuria).
  • Gangguan ginjal.
  • Penurunan output urine.
  • Nafas pendek.
  • Gangguan fungsi hati.
  • Penurunan kadar trombosit.

Juga perlu diingat bahwa edema atau pembengkakan di wajah dan tangan adalah tanda umum kehamilan dan tidak selalu menunjukkan keracunan kehamilan.

Faktor Risiko Keracunan Kehamilan

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko keracunan kehamilan meliputi:

  • Riwayat preeklampsia dalam keluarga.
  • Riwayat hipertensi kronis.
  • Kehamilan pertama.
  • Kehamilan kedua atau ketiga dengan pasangan yang sama.
  • Usia di atas 40 tahun.
  • Wanita kulit hitam.
  • Obesitas.
  • Kehamilan dengan anak kembar.
  • Jarak kelahiran yang singkat atau jarak kelahiran yang lebih dari 10 tahun.
  • Kondisi medis seperti migrain, diabetes tipe 1 atau tipe 2, penyakit ginjal, lupus, dan gumpalan darah.
  • Kehamilan hasil Fertilisasi in vitro atau bayi tabung.

Wanita dengan faktor risiko ini memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami keracunan kehamilan.

Penyebab Keracunan Kehamilan

Penyebab preeklampsia melibatkan faktor risiko dan kondisi plasenta. Plasenta adalah organ yang memberi makan dan oksigen ke janin. Jika plasenta tidak sehat, dapat menyebabkan kondisi preeklampsia.

Penyebab preeklampsia meliputi:

Plasenta Tidak Berkembang dengan Baik

Pada awal kehamilan, pembuluh darah yang membawa nutrisi ke rahim akan berkembang menjadi plasenta. Jika pembuluh darah ini tidak berkembang sepenuhnya, plasenta tidak bisa berkembang dengan baik. Ini menyebabkan kurangnya nutrisi yang diperoleh oleh plasenta dan bisa menyebabkan preeklampsia.

Obesitas

Obesitas, gangguan ginjal, diabetes, dan tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko keracunan kehamilan.

Usia Kehamilan di Atas 35 Tahun

Wanita hamil di atas 35 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena preeklampsia, tetapi belum ada penjelasan pasti mengenai penyebabnya. Kualitas dan kuantitas sel telur yang menurun mungkin menjadi faktor penyebabnya.

Gen Tertentu

Faktor genetik juga berperan dalam risiko keracunan kehamilan. Jika memiliki anggota keluarga dengan riwayat keracunan kehamilan, risiko preeklampsia juga meningkat.

Gaya Hidup yang Tidak Sehat

Gaya hidup yang tidak sehat, seperti kurang berolahraga dan makan makanan cepat saji, juga dapat meningkatkan risiko terjadinya preeklampsia.

Beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan keracunan kehamilan meliputi aliran darah yang tidak mencukupi ke uterus, kerusakan pembuluh darah, masalah dengan sistem kekebalan tubuh, dan faktor genetik.

Diagnosis Keracunan Kehamilan

Diagnosis preeklampsia didasarkan pada:

  • Tekanan darah tinggi pada usia kehamilan 20 minggu atau lebih.
  • Tingginya kadar protein dalam urine.
  • Trombosit dalam darah yang rendah.
  • Kehadiran cairan di paru-paru.
  • Sakit kepala parah yang tidak mereda dengan pengobatan biasa.
  • Kadar bahan kimia terkait ginjal dan hati yang tinggi dalam darah.

Diagnosis preeklampsia juga dapat dilakukan melalui tes darah, tes urine, dan ultrasonografi (USG).

Cara Mengatasi Keracunan Kehamilan

Untuk mengatasi keracunan kehamilan, persalinan segera dilakukan jika usia kehamilan sudah cukup dan kondisinya memungkinkan. Jika usia kehamilan belum mencukupi, dokter akan memberikan perawatan terbaik.

1. Obat-Obatan

Perawatan preeklampsia melalui obat-obatan meliputi:

  • Obat penurun tekanan darah yang aman untuk ibu hamil.
  • Obat kortikosteroid untuk preeklampsia berat.
  • Obat antikonvulsan untuk mencegah kejang pada preeklampsia berat.
  • Suntikan steroid untuk membantu perkembangan paru-paru bayi.
  • Suntikan magnesium sulfat untuk mencegah kejang akibat eklampsia.

2. Pemeriksaan Rutin

Jika preeklampsia ringan, istirahat dan pemeriksaan rutin untuk memantau detak jantung janin, tekanan darah ibu, dan kesehatan ibu dan bayi mungkin dianjurkan.

3. Persalinan

Persalinan adalah cara terbaik mengatasi preeklampsia parah jika bayi telah cukup bulan. Setelah melahirkan, gejala preeklampsia akan hilang dalam beberapa minggu.

Apakah Keracunan Kehamilan Bisa Melahirkan Secara Normal?

Perempuan dengan preeklampsia mungkin bisa melahirkan secara normal jika kondisi mereka dan bayi sehat. Namun, metode persalinan perlu dibicarakan dengan dokter.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin memutuskan untuk menginduksi persalinan. Jika usia kehamilan belum mencukupi, kemungkinan proses persalinan secara operasi juga perlu dipertimbangkan.

Komplikasi Keracunan Kehamilan Selama Persalinan

Keracunan kehamilan yang semakin parah dapat menyebabkan komplikasi selama persalinan, seperti pendarahan otak atau stroke hemoragik, kejang atau eklampsia, koma, dan sindrom HELLP (gangguan hati dan darah saat kehamilan).

Preeklampsia juga dapat mempengaruhi kondisi bayi selama persalinan, termasuk aliran darah dan oksigen yang tidak mencukupi ke plasenta, solusio plasenta (plasenta terlepas sebelum waktunya), masalah pernapasan, dan risiko kematian.

Jika tidak ditangani dengan baik, preeklampsia dapat menyebabkan komplikasi yang fatal.

Cara Mencegah Keracunan Kehamilan

Untuk mencegah keracunan kehamilan, penting bagi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan teratur pada dokter dan mengikuti anjuran berikut:

  • Mengontrol berat badan.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Makan secara sehat.
  • Mengontrol tekanan darah dan gula darah.
  • Melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur.
  • Tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.

Dokter juga mungkin memberikan vitamin atau suplemen tambahan yang diperlukan.

Itulah informasi tentang keracunan kehamilan atau preeklampsia. Semoga penjelasan ini bermanfaat dan Anda semakin memahami mengenai kehamilan.

Referensi

  1. Cafasso, Jacquelyn. 2012. Management of Preeclampsia During Delivery. Healthline. Diakses pada 2 Mei 2023.
  2. Mayo Clinic. 2018. Preeclampsia. Mayo Clinic. Diakses pada 2 Mei 2023.
  3. WebMD. 2019. Preeclampsia. WebMD. Diakses pada 2 Mei 2023.

About The Author

Glucophage: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Pemeriksaan D-dimer: Definisi, Fungsi, Prosedur, Risiko