Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

7 Cara Penularan Hepatitis B yang Perlu Diwaspadai!

Myles Bannister

Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV) yang menyebar dari orang ke orang melalui darah dan cairan tubuh seperti cairan vagina atau air mani. Penyakit ini tidak menular melalui percikan dari bersin atau batuk. Hepatitis B dapat mengancam jiwa karena dapat menyebabkan penyakit serius seperti sirosis dan kanker hati. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara penularannya dan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menghindari hepatitis B.

Penularan Hepatitis B

Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2016, sekitar 27 juta orang di seluruh dunia menderita hepatitis B.

Virus hepatitis B bisa ditularkan saat cairan dari orang yang terinfeksi kontak dengan luka di kulit atau mukosa tubuh seperti mulut, organ genital, atau rektum. Berikut adalah beberapa cara penularan hepatitis B:

1. Ibu ke Bayi

Jika tidak ada langkah pengobatan untuk mencegah penularan, ibu yang memiliki hepatitis B kronis dapat menularkan virus kepada bayinya. Bayi yang terinfeksi hepatitis B saat lahir berisiko mengembangkan hepatitis B kronis.

Diagnosis dan pemantauan pada ibu hamil yang memiliki hepatitis B sangat penting untuk menghentikan penyebaran hepatitis B kronis.

Bayi yang lahir dari ibu yang positif hepatitis B dapat diberikan vaksinasi dan imunoglobulin hepatitis B saat lahir untuk mengurangi risiko penularan. Ibu yang terinfeksi juga dapat diobati selama kehamilan untuk mencegah penularan.

Tetapi jika bayi telah divaksinasi, kemungkinan risiko penularan hepatitis B akan lebih rendah. Jika bayi belum divaksinasi, ibu hanya perlu memeras dan membuang ASI saat puting luka dan berdarah, dan memulai menyusui kembali setelah puting payudara sembuh.

2. Berhubungan Seksual

Hepatitis B dapat ditularkan melalui air mani dan cairan vagina saat berhubungan seksual. Risiko penularan lebih tinggi jika terdapat kerusakan kulit atau infeksi menular seksual. Infeksi menular seksual dapat menyebabkan bisul dan pecah di area genital, meningkatkan risiko penularan hepatitis B.

Oleh karena itu, praktikkan seks yang aman dengan menggunakan kondom, tidak berbagi mainan seks, atau memastikan pasangan membersihkan organ vital sebelum dan setelah berhubungan seksual.

3. Jarum Suntik

Penularan hepatitis B dapat terjadi melalui jarum suntik yang terkontaminasi oleh darah yang terinfeksi hepatitis B, terutama saat berbagi jarum dengan orang yang terinfeksi.

Penularan ini sering terjadi pada pengguna narkoba suntik yang menggunakan jarum secara bergantian. Saat penyuntikan, sedikit darah mungkin tertinggal pada jarum, jari, atau permukaan meja.

4. Tato dan Tindik

Saat mendapatkan tato atau tindik, pastikan prosedur dilakukan secara steril. Meskipun jarum sekali pakai sudah sering digunakan, tabung pewarna yang digunakan bisa saja digunakan kembali untuk pelanggan lain.

Resiko infeksi hepatitis B lebih tinggi jika tato atau tindik dilakukan oleh orang yang tidak profesional. Peralatan yang digunakan biasanya tidak bersih dan sering digunakan secara bergantian dengan orang lain.

Tato, tindik, dan seni tubuh lainnya yang dilakukan oleh orang profesional juga masih berisiko menular hepatitis B melalui kontak darah.

5. Perawatan Medis yang Tidak Memadai

Sumber daya yang terbatas, infrastruktur yang tidak memadai, kurangnya pelatihan di rumah sakit, atau kombinasi dari faktor-faktor ini dapat meningkatkan risiko penularan hepatitis B.

Di beberapa negara, terutama di negara-negara dengan tingkat wabah hepatitis B yang tinggi, menjalani perawatan medis dapat meningkatkan risiko tertular hepatitis B.

6. Berbagi Alat Kebersihan Pribadi

Hepatitis B dapat ditularkan melalui berbagi peralatan kebersihan pribadi yang terkontaminasi oleh darah orang yang terinfeksi.

Untuk mengurangi risiko penularan di dalam rumah, hindari berbagi pisau cukur, sikat gigi (khususnya jika gusi berdarah), dan alat perawatan pribadi yang tajam.

7. Cedera Jarum pada Petugas Kesehatan

Petugas kesehatan berisiko tertular hepatitis B jika tidak berhati-hati saat menangani peralatan medis yang mungkin terkena darah orang yang terinfeksi.

Secara keseluruhan, risiko tertular hepatitis B dari cedera jarum (atau benda tajam lainnya) di lingkungan perawatan kesehatan adalah sekitar 30%. Risiko ini tergantung pada ukuran jarum dan kedalaman penetrasi yang terjadi.

Maka dari itu, petugas kesehatan disarankan untuk divaksinasi terhadap hepatitis B, menerapkan tindakan pencegahan dan kontrol infeksi setiap saat.

Referensi

  1. Anonim. Transmission. https://www.hepvic.org.au/page/4/hepatitis-b-transmission. (Diakses 26 Februari 2020).
  2. Anonim. Hepatitis B. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hepatitis-b. (Diakses 26 Februari 2020).
  3. Kathleen Davis. 2019. Everything you need to know about hepatitis B. https://www.medicalnewstoday.com/articles/306288#transmission. (Diakses 26 Februari 2020).
  4. Mayo Clinic Staff. 2017. Hepatitis B. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hepatitis-b/symptoms-causes/syc-20366802. (Diakses 26 Februari 2020).

About The Author

Mengenal Penyebab dan Akibat Penyempitan Pembuluh Darah

19 Buah dengan Kandungan Vitamin C Tinggi (Tidak Kalah Dengan Jeruk)