Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

7 Cara Merawat Tali Pusar pada Bayi Baru Lahir agar Cepat Kering

Myles Bannister

Sisa tali pusat (pusar) bayi baru lahir umumnya akan lepas dalam 1-3 minggu setelah kelahiran. Perlu perhatian dan perawatan yang benar agar tidak terjadi infeksi. Berikut informasi mengenai perawatan tali pusar bayi.

Cara Merawat Tali Pusar Bayi

Selama kehamilan, tali pusar berperan penting untuk mengalirkan oksigen dan nutrisi dari ibu ke janin. Setelah bayi lahir, tali pusar tidak dibutuhkan lagi sehingga harus dipotong dan disimpan.

Pada bayi yang baru lahir, tali pusar akan mengering secara alami. Sebelum tali pusar terlepas, perawatan yang benar diperlukan untuk mencegah infeksi.

Berikut beberapa cara merawat tali pusar bayi:

1. Menjaga Tali Pusar Tetap Bersih

Tali pusat yang masih lengket dan kotor, bersihkan menggunakan kain lembut yang sudah dibasahi dengan air hangat atau dengan alkohol swab. Jika ada kotoran di tali pusat yang sulit dijangkau, gunakan cotton buds.

Saat tali pusar belum lepas, hindari air mengenai tali pusar. Setelah tali pusar lepas, mandikan bayi dengan berendam.

2. Mandi Menggunakan Spons

Sambil menunggu tali pusar terlepas, mandikan bayi dengan spons. Tanyakan pada dokter seberapa sering bayi harus dimandikan jika tali pusarnya belum kering. Kulit bayi masih sensitif dan tidak perlu dibersihkan setiap hari.

3. Pastikan Tali Pusar Tetap Kering

Agar tali pusar cepat terlepas, jaga selalu kering dan hindari membungkus tali pusar.

Jika tali pusar basah, keringkan perlahan dengan kain lap bayi yang bersih. Membiarkan tali pusar terpapar udara membantu proses pengeringan.

4. Mengenakan Pakaian Katun dan Longgar

Gunakan pakaian katun bersih dan longgar untuk bayi yang sedang proses penyembuhan tali pusar. Hindari pakaian ketat atau kain yang tidak memiliki sirkulasi udara yang baik.

5. Jangan Sampai Popok Menutupi Tali Pusar

Ketika bayi menggunakan popok, pastikan popok tidak menutupi tali pusar. Lipat popok hingga berada di bawah tali pusar untuk melindunginya dari urine.

6. Biarkan Tali Pusar Terlepas Sendiri

Cara merawat tali pusar yang benar adalah membiarkannya lepas dengan sendirinya. Tali pusar yang terlepas sebelum waktunya dapat menyebabkan pendarahan dan membuat bayi kesakitan. Biasanya, tali pusar lepas pada usia 10-21 hari.

7. Periksa Tanda-Tanda Infeksi

Cairan bening, tetesan darah, atau kerak yang mengering adalah kondisi normal. Namun, jika tali pusar terinfeksi atau bayi demam, segera beri tahu dokter.

Hal yang Perlu Diperhatikan Selama Perawatan Tali Pusat Bayi

Tali pusar bayi akan mengalami perubahan warna saat sembuh. Ini adalah hal yang normal dan tidak perlu khawatir.

Saat baru lahir, tali pusar berwarna kekuningan dan mengkilap. Seiring berjalannya waktu, tali pusar akan berubah warna menjadi cokelat, abu-abu, keunguan, kebiruan, dan akhirnya hitam.

Perubahan warna ini terjadi saat tali pusar mengering, menyusut, dan lepas dari tubuh bayi. Lepasnya tali pusar mungkin disertai dengan sedikit darah. Hal ini juga normal.

Pada beberapa kasus, lepasnya tali pusar disertai cairan bening atau kuning serta sisa jaringan di pusat yang dikenal sebagai umbilical granuloma. Cairan ini tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya.

Namun, perhatikan tanda-tanda infeksi pada tali pusar bayi. Tanda-tanda infeksi yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Tali pusar berwarna kekuningan atau berbau tidak sedap.
  • Pendarahan yang tidak berhenti dan jumlahnya banyak pada area tali pusar.
  • Bayi mengalami demam.
  • Nanah pada tali pusar atau area di sekitarnya.
  • Kulit di sekitar tali pusar bengkak dan berwarna kemerahan.
  • Bayi menangis ketika tali pusar atau kulit di sekitarnya disentuh.

Perawatan Setelah Tali Pusat Terlepas

Saat tali pusar terlepas, Anda mungkin melihat bercak kecil, jaringan parut merah muda, cairan kuning bening, atau sedikit pendarahan. Hal ini wajar, namun perawatan lanjutan diperlukan hingga tali pusar sembuh dan benar-benar bersih.

Berikut beberapa perawatan setelah tali pusar terlepas:

  • Mencuci tangan sebelum membersihkan area tali pusar bayi.
  • Bersihkan sisa kotoran atau cairan dengan lap atau kapas basah, kemudian keringkan dengan hati-hati.
  • Mandi dengan spons agar tali pusar tidak basah. Lakukan 2-3 kali seminggu.
  • Jangan menutup tali pusar bayi untuk menjaga kekeringannya.
  • Gunakan baju tipis dan longgar agar tali pusar cepat mengering.
  • Lipat popok bagian atas agar tidak menutupi tali pusar dan mencegah iritasi atau infeksi.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Segera hubungi dokter jika melihat tanda-tanda infeksi pada tali pusar bayi. Gejala infeksi yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Cairan kekuningan yang terdapat di sekitar pangkal tali pusar dan berbau tidak sedap.
  • Kulit merah dan lembut di sekitar pangkal tali pusar.
  • Bayi menangis ketika tali pusar atau kulit di sekitarnya disentuh.
  • Demam.

Hubungi dokter jika ada masalah lain pada area tali pusar, seperti:

  • Benjolan merah lembap di pusar bayi yang tidak hilang dalam 2 minggu setelah tali pusar terlepas. Hal ini mungkin umbilical granuloma yang bisa ditangani oleh dokter.
  • Jaringan menggembung di sekitar pusar setelah tali pusar terlepas. Hal ini mungkin hernia umbilikalis yang akan hilang dengan sendirinya, tetapi harus dipantau oleh dokter.

Berapa Lama Tali Pusar Sembuh?

Tali pusar akan sembuh sepenuhnya dalam beberapa hari. Setelah terlepas, area pusar mungkin berdarah atau mengeluarkan sedikit cairan. Namun, jika cairan berbau tidak sedap atau adanya warna merah di sekitar pusar, itu bisa menjadi tanda infeksi dan perlu konsultasi dengan dokter.

Kadang-kadang tali pusar tidak sembuh sepenuhnya dan terbentuk jaringan merah lembap di atas lokasi pusar, sering kali disertai benjolan yang disebut granuloma. Ini adalah kondisi yang umum dan tidak berbahaya, tetapi perlu dipantau oleh dokter.

Referensi

  1. Anonim. 2022. Umbilical Cord Care: Do’s and Don’ts for Parents. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/umbilical-cord/art-20048250. Diakses pada 6 Juli 2023.
  2. Anonim. 2022. Umbilical Cord Care. https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-umbilical-cord. Diakses pada 6 Juli 2023.
  3. Christiano, Donna. 2019. Identifying and Treating an Infected Umbilical Cord. https://www.healthline.com/health/baby/infected-umbilical-cord. Diakses pada 6 Juli 2023.
  4. Lewis, Rhona. 2020. The Umbilical Cord Fell Off, What Should I Do?. https://www.healthline.com/health/baby/umbilical-cord-fell-off. Diakses pada 6 Juli 2023.
  5. Norris, Taylor. 2018. Everything You Need to Know About Baby Belly Buttons. https://www.healthline.com/health/parenting/baby-belly-button. Diakses pada 6 Juli 2023.

About The Author

Penyakit Kutu Air (Tinea Pedis) – Penyebab, Gejala, Diagnosis, & Pengobatan

Sindrom Turner: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan