Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Keracunan Sianida: Gejala, Penyebab, dan Penanganan

Myles Bannister

Sianida adalah senyawa kimia yang dapat ditemukan dalam bentuk gas atau kristal. Keracunan sianida dapat menyebabkan gejala seperti kesulitan bernapas, kejang, dan bahkan kematian. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai bahan kimia ini.

Apa itu Sianida?

Sianida adalah bahan kimia berbahaya yang terdiri dari elemen karbon dan nitrogen (CN) yang saling terikat. Bahan kimia ini dapat menghambat penggunaan oksigen oleh tubuh.

Sianida awalnya digunakan dalam industri pertambangan untuk mengikat logam mulia. Di bidang pertanian, sianida digunakan sebagai pestisida untuk membunuh hama seperti tikus.

Bagaimana sianida menyebabkan kematian? Hal ini terjadi karena sianida mengganggu fungsi sitokrom C oksidase, enzim yang terdapat di dalam sel mitokondria yang bertugas mengubah oksigen menjadi energi yang diperlukan oleh organ, saraf, dan jaringan tubuh.

Pada akhirnya, organ, saraf, dan jaringan tubuh akan mengalami gangguan fungsi yang berujung pada kematian. Lamanya waktu kematian tergantung pada beberapa faktor seperti jenis sianida, dosis, durasi paparan, dan kecepatan pertolongan medis.

Macam-Macam Sumber Sianida

Sianida tidak hanya ada dalam bentuk bubuk, tetapi juga dapat ditemukan dalam beberapa hal sehari-hari seperti:

1. Tumbuh-tumbuhan

Beberapa jenis tanaman mengandung sedikit sianida, seperti:

Onion

Apple

Kereta api

Pisang

Terong

Ketan

Bagi konsumen yang mengonsumsi sianida dalam jumlah yang wajar, tidak akan muncul gejala keracunan. Rebus singkong sampai matang untuk menghilangkan kandungan sianida di dalamnya.

2. Pembersih Cat Kuku

Pembersih cat kuku atau kuteks mengandung bahan kimia yang dapat diubah menjadi racun sianida saat masuk ke dalam tubuh. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan produk ini.

3. Laetrile

Laetrile adalah bahan yang digunakan dalam terapi pengobatan kanker. Namun, saat masuk ke dalam tubuh, laetrile dapat berubah menjadi sianida. Penggunaan obat dengan kandungan ini belum mendapatkan persetujuan dari USFDA.

4. Asap Rokok

Asap rokok mengandung sianida alami karena tembakau yang digunakan dalam rokok mengandung sianida. Merokok dan terpapar asap rokok dapat meningkatkan risiko keracunan sianida.

5. Asap Sisa Pembakaran Sampah

Asap dari pembakaran sampah, terutama sampah plastik dan karet, juga dapat mengandung racun sianida.

6. Bahan Baku Industri

Beberapa bahan baku yang digunakan dalam industri juga dapat mengandung sianida, seperti di industri logam, baja, pertambangan, farmasi, pestisida, dan fotografi.

Bagaimana Seseorang Bisa Keracun Sianida?

Seseorang dapat keracunan sianida melalui beberapa cara, antara lain:

  • Menelan makanan atau minuman yang terkontaminasi sianida
  • Menghirup bahan kimia yang mengandung sianida
  • Sianida masuk melalui kulit

Keracunan sianida terjadi ketika tubuh terpapar senyawa ini dalam jumlah yang tinggi. Paparan sianida melalui hidung mungkin lebih berbahaya dibandingkan dengan menelan atau terkontaminasi kulit.

Gejala Keracunan Sianida

Gejala keracunan sianida dibagi menjadi dua jenis: akut dan kronis. Berikut adalah penjelasannya:

1. Gejala Akut

Gejala akut muncul secara tiba-tiba, seperti:

  • Mual
  • Sakit kepala
  • Kebingungan
  • Kejang
  • Sesak napas
  • Gagal jantung
  • Hilang kesadaran

2. Gejala Kronis

Gejala kronis muncul dalam jangka waktu yang lama dan semakin parah, seperti:

  • Mual
  • Muntah
  • Sakit kepala
  • Mudah mengantuk
  • Vertigo
  • Napas pendek
  • Kulit lembap
  • Kejang
  • Denyut nadi lemah
  • Suhu tubuh menurun
  • Gangguan detak jantung
  • Kematian

Diagnosis Keracunan Sianida

Jika Anda merasakan gejala keracunan sianida atau melihat orang lain mengalaminya, segera kunjungi dokter. Untuk memastikan diagnosis, dokter dapat melakukan anamnesis dan pemeriksaan penunjang seperti tes darah dan rontgen.

Penanganan Keracunan Sianida

Jika seseorang terpapar sianida, penanganan harus dilakukan dengan segera. Beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Pertolongan Pertama

Pertolongan pertama meliputi:

  • Membawa korban ke tempat yang banyak udara segar
  • Melepas pakaian yang terkena sianida
  • Membuang pakaian yang terkena sianida
  • Basahi tubuh dengan air mengalir
  • Hubungi fasilitas kesehatan terdekat

2. Perawatan Medis

Perawatan medis yang umum dilakukan meliputi:

  • Memberikan bantuan pernapasan
  • Memberikan obat penawar racun (vitamin B12 dan hydroxocobalamin)
  • Menggunakan arang aktif untuk menyerap racun dari kulit

Orang yang keracunan sianida mungkin dapat selamat, tetapi dapat mengalami efek jangka panjang seperti kerusakan jantung, saraf, dan otak.

Referensi

  1. Anonim. Cyanide. https://www.britannica.com/science/cyanide. (diakses pada 13 Oktober 2020)
  2. Anonim. The Facts about Cyanide. https://www.health.ny.gov/environmental/emergency/chemical_terrorism/cyanide_general.htm. (diakses pada 13 Oktober 2020)
  3. Centers for Disease Control and Prevention. Facts About Cyanide. https://emergency.cdc.gov/agent/cyanide/basics/facts.asp. (diakses pada 13 Oktober 2020)
  4. Citroner, J. 2018. What is Cyanide Poisoning? https://www.healthline.com/health/cyanide-poisoning. (diakses pada 13 Oktober 2020)
  5. Cunha, J. 2019. Cyanide Poisoning. https://www.emedicinehealth.com/cyanide_poisoning/article_em.htm#cyanide_poisoning_overview. (diakses pada 13 Oktober 2020)

About The Author

Penyebab Perut Ibu Hamil Mengecil di Pagi Hari, Perlu Diwaspadai?

Deviasi Septum: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll