Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Keputihan: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Myles Bannister

Keputihan merupakan cairan bening atau putih dari kelenjar vagina yang menjaga kebersihan dan kelembapan serta melindungi dari infeksi. Namun, keputihan juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan tertentu.

Apa itu Keputihan?

Keputihan adalah cairan vagina yang mengangkat sel-sel tua dan kotoran untuk menjaga kebersihan dan kelembapan.

Keputihan merupakan mekanisme tubuh untuk melumasi, membersihkan, dan melawan bakteri pada vagina. Keluarnya cairan vagina adalah hal yang normal.

Namun, perubahan warna, tekstur, aroma, atau jumlah keputihan bisa menjadi tanda masalah kesehatan.

Gejala Keputihan Normal

Keputihan normal berwarna bening atau putih. Cairan tidak berbau dan kekentalannya bisa berubah tergantung pada menstruasi.

Ciri-ciri keputihan normal meliputi:

  • Tekstur: berair, kental, atau lengket.
  • Warna: bening, putih susu, atau putih gading.
  • Aroma: bisa berbau ringan tetapi tidak beraroma kuat atau tidak enak.
  • Volume: bervariasi antara individu tetapi tidak berubah secara signifikan.

Gejala Keputihan Tidak Normal

Ciri-ciri keputihan tidak normal meliputi:

  • Tekstur: lengket, berbusa, dan disertai nyeri dan perubahan warna.
  • Warna: kuning tua, cokelat, hijau, atau abu-abu.
  • Aroma: amis, tidak sedap, dan disertai perubahan warna dan tekstur.
  • Volume: jumlah cairan yang berubah secara tiba-tiba.

Gejala-gejala ini bisa menunjukkan adanya masalah pada vagina, seperti infeksi bakteri.

Keputihan juga bisa memiliki berbagai warna yang menandakan kondisi kesehatan tertentu.

Bening

Cairan keputihan umumnya berwarna bening atau sedikit putih dengan tekstur licin atau seperti putih telur.

Anda bisa merasakan cairan keputihan bening dan licin sebelum ovulasi, saat terangsang seksual, dan selama kehamilan.

Merah

Warna merah umumnya muncul saat menstruasi.

Jika cairan keputihan berwarna merah saat tidak menstruasi, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

Jika Anda mengalami pendarahan setelah menopause, segera konsultasikan ke dokter karena ini bisa menjadi tanda kondisi serius seperti kanker rahim.

Putih

Warna putih beragam dari putih gading sampai kuning terang. Warna putih ini normal jika tidak disertai gejala lain.

Jika keputihan berwarna putih pekat atau berbau kuat, segera konsultasikan ke dokter karena kemungkinan ada infeksi pada area kewanitaan.

Warna putih, kental, dan berbau kuat biasanya terkait dengan infeksi jamur.

Kuning Hijau

Warna kuning terang tidak menunjukkan masalah tertentu.

Namun, jika keputihan berwarna kuning, kuning kehijauan, atau hijau, biasanya menunjukkan adanya infeksi bakteri atau penyakit menular seksual.

Abu-abu

Warna abu-abu dapat menunjukkan adanya infeksi bakteri yang biasa disebut bacterial vaginosis (BV).

Infeksi bakteri ini biasanya disertai dengan nyeri, iritasi, aroma kuat, dan kemerahan pada vulva.

Penyebab Keputihan

Keputihan adalah bagian dari fungsi tubuh dan dipengaruhi oleh perubahan kadar estrogen dalam tubuh. Jumlah keputihan bisa meningkat karena ovulasi, rangsangan seksual, pil KB, dan kehamilan.

Perubahan warna, aroma, dan tekstur keputihan dipengaruhi oleh perubahan keseimbangan bakteri di vagina.

Penyebab perubahan keseimbangan bakteri meliputi:

  • Konsumsi antibiotik atau steroid.
  • Vaginosis bakterialis, umumnya terjadi pada wanita hamil atau yang memiliki beberapa pasangan seksual.
  • Konsumsi pil KB.
  • Kanker serviks.
  • Infeksi menular seksual seperti klamidia atau gonore.
  • Diabetes.
  • Infeksi pelvis pasca operasi.
  • Trikomoniasis.
  • Pengeringan dinding vagina saat menopause.
  • Vaginitis, iritasi dalam atau sekitar vagina.
  • Infeksi jamur.

Kapan Harus ke Dokter?

Anda perlu mengunjungi dokter jika keputihan memiliki aroma dan penampilan yang tidak normal.

Beberapa gejala yang perlu diperhatikan meliputi:

  • Nyeri.
  • Sakit atau tidak nyaman.
  • Keputihan menggumpal.
  • Pendarahan saat tidak menstruasi atau setelah menopause.
  • Pendarahan setelah berhubungan seksual secara teratur.
  • Keputihan berwarna abu-abu, hijau, atau kuning.
  • Aroma yang kuat dan tidak sedap pada area kewanitaan.
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil.

Diagnosis Keputihan

Dokter akan memeriksa riwayat kesehatan dan gejala yang dialami. Dokter juga akan memeriksa cairan keputihan dan melakukan pemeriksaan leher rahim.

Perawatan Keputihan

Penanganan keputihan di rumah meliputi:

  • Mengompres dingin untuk meredakan nyeri, bengkak, atau ketidaknyamanan pada area kewanitaan.
  • Gunakan kondom saat berhubungan seksual atau tunggu seminggu setelah terapi.
  • Jika gejalanya tidak membaik setelah seminggu, segera berkonsultasi dengan dokter.

Dokter akan memberikan pengobatan sesuai penyebab keputihan. Jika disebabkan oleh infeksi jamur, dokter akan memberikan obat antijamur. Jika karena bacterial vaginosis, mungkin akan diberikan antibiotik.

Komplikasi Keputihan

Keputihan yang tidak diobati dengan gejala seperti rasa sakit, perubahan warna, tekstur, dan aroma dapat menyebabkan komplikasi seperti:

  • Peningkatan risiko infeksi menular seksual dengan bacterial vaginosis.
  • Peningkatan risiko infeksi menular seksual dengan trikomoniasis.
  • Pada kehamilan, dapat menyebabkan kelahiran prematur dan bayi dengan berat badan rendah.
  • Infeksi pelvis akibat gonore dan klamidia yang tidak diobati dapat menyebabkan kehamilan ektopik.

Pencegahan Keputihan

Untuk menjaga kebersihan vagina, gunakan air bersih untuk membersihkan area sekitar vagina.

Jaga pH vagina dengan menghindari penggunaan sabun, tisu basah, atau produk pembersih kewanitaan.

Hindari pemakaian pakaian dalam ketat atau baju yang membuat daerah vagina lembap.

Basuh vagina dari depan ke belakang untuk menghindari kontaminasi bakteri anus ke vagina.

Referensi

  1. Anonim. 2021. Vaginal Discharge. https://www.mayoclinic.org/symptoms/vaginal-discharge/basics/when-to-see-doctor/sym-20050825/. (Diakses pada 2 Januari 2023).
  2. Anonim. 2022. Vaginal Discharge. https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/4719-vaginal-discharge . (Diakses pada 2 Januari 2023).
  3. Cassata, Cathy. 2022. What Is Vaginal Discharge? Symptoms, Causes, Diagnosis, and Treatment. https://www.everydayhealth.com/vaginal-discharge/guide/ . (Diakses pada 2 Januari 2023).
  4. Galan, Nicole. 2020. A Color-Coded Guide To Vaginal Discharge. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322232 . (Diakses pada 2 Januari 2023).
  5. Watson, Stephanie. 2022. Vaginal Discharge: What’s Abnormal?. https://www.webmd.com/women/guide/vaginal-discharge-whats-abnormal . (Diakses pada 2 Januari 2023).

About The Author

Mengenal Chasteberry dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Crouzon Syndrome: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan