Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Penyebab Urinary Hesitancy pada Pria dan Wanita

Myles Bannister

Sedikit mengenal urinary hesitancy

Urinary hesitancy adalah kondisi yang menyulitkan kita dalam memulai dan mempertahankan aliran urine. Kondisi ini dapat terjadi pada pria atau wanita. Tanda-tanda spesifik untuk kedua jenis kelamin ini sedikit berbeda, meski penyebabnya secara umum sama.

Gangguan ini umumnya terjadi pada orang lanjut usia, namun pada kondisi tertentu, orang yang lebih muda juga dapat mengalaminya. Oleh karena itu, menjaga gaya hidup sehat sangat penting untuk mencegah masalah urinary hesitancy yang mengganggu ini. Jika mengalami gejala ini, penting untuk memeriksakan diri agar tidak terjadi komplikasi.

Penyebab umum urinary hesitancy

Penyebab umum dari gangguan ini pada pria dan wanita sama, meski akan dibahas secara lebih spesifik. Berikut beberapa tanda urinary hesitancy:

  • Kerusakan saraf akibat kecelakaan, stroke, diabetes, atau masalah otak lainnya.
  • Pemakaian anestesi dari operasi sebelumnya.
  • Infeksi saluran kemih yang parah dan menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil
  • Kehadiran batu ginjal atau batu di kandung kemih
  • Operasi pada saluran kemih
  • Pengaruh obat tertentu seperti decongestants
  • Infeksi penyakit menular seksual
  • Kanker di sekitar saluran kemih
  • Masalah psikologis
  • Gangguan otot di sekitar kandung kemih

Penyebab urinary hesitancy pada pria

Penyebab yang spesifik pada pria terjadi pada prostat. Tekanan pada kandung kemih akibat pembesaran prostat dapat mengganggu aliran urine dan menyulitkan memulai buang air kecil. Pembesaran prostat pada pria biasanya terjadi karena usia lanjut. Infeksi saluran kemih juga dapat menyebabkan peradangan pada prostat dan memicu kondisi prostatitis. Pengobatan diperlukan untuk menghindari kondisi yang lebih serius.

Penyebab urinary hesitancy pada wanita

Wanita jarang mengalami urinary hesitancy, kecuali saat hamil atau setelah melahirkan. Faktor risiko lainnya termasuk lamanya waktu persalinan, robekan perineum, dan berat bayi yang lebih dari 4.000 gram. Infeksi saluran kemih pada wanita juga dapat menyebabkan urinary hesitancy. Jika mengalami infeksi ini, periksakan diri ke dokter untuk pengobatan yang tepat.

Penanganan urinary hesitancy

Penanganan untuk urinary hesitancy tergantung pada tingkat keparahan dan penyebabnya. Jika gejalanya ringan, istirahat dan konsumsi air mungkin dapat membantu. Namun, jika kondisi cukup parah, beberapa penanganan berikut ini mungkin diperlukan.

  • Penggunaan antibiotik untuk mengobati infeksi saluran kemih
  • Penggunaan obat tertentu untuk mengurangi pembengkakan prostat
  • Operasi untuk mengatasi blokade di sekitar prostat
  • Prosedur untuk mengatasi penyempitan uretra
  • Pembuangan jaringan di uretra yang dapat menyebabkan blokade

Meringankan urinary hesitancy di rumah

Jika gejala urinary hesitancy tidak terlalu parah, Anda dapat mencoba beberapa tindakan sementara untuk meredakan gangguannya. Beberapa langkah berikut dapat membantu Anda berkemih dengan lancar:

  • Mandi dengan air hangat untuk merelaksasi tubuh
  • Menggunakan botol berisi air hangat dan meletakkannya di sekitar perut bagian bawah
  • Melakukan pijatan lembut di perut bagian bawah
  • Mencatat aktivitas atau makanan tertentu yang mempengaruhi gejala
  • Menghindari aktivitas berlebihan

Komplikasi urinary hesitancy

Jika tidak disebabkan oleh kondisi medis yang serius, urinary hesitancy dapat ditangani dengan baik. Namun, jika tidak ditangani, gejalanya dapat memburuk dan menimbulkan ketidaknyamanan. Frekuensi buang air kecil yang meningkat dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Jika merasakan rasa sakit yang intens, obat pereda nyeri dapat dikonsumsi untuk meredakan gejala. Penting untuk menjaga kesehatan meski masih muda, karena urinary hesitancy dapat terjadi pada usia berapapun. Apakah Anda pernah mengalami gangguan saat buang air kecil sebelumnya?

About The Author

Mammografi: Tujuan, Prosedur, Efek Samping, dan Lainnya

Makan Kacang Bikin Kulit Wajah Jerawatan, Mitos atau Fakta?