Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Kenali, Ini Manfaat & Risiko Mengonsumsi Belut

Myles Bannister

Tidak kalah dengan ikan, ayam, atau daging, belut memiliki tempat tersendiri bagi para penggemarnya.

Belut dipilih sebagai lauk pada masakan Jepang, sedangkan di Indonesia sendiri, belut biasanya disajikan sebagai menu lalapan yaitu digoreng, dibakar, atau dengan bumbu khas berbagai daerah di Indonesia.

Nah, apa saja manfaat yang akan kita rasakan dengan mengonsumsi belut? Dan, adakah risiko yang terkandung jika kita asal dalam mengonsumsi belut?

Untuk lebih jelasnya, yuk kita simak penjelasannya di bawah ini!

Kandungan gizi belut

Photo Credit: Flickr.com/Leon Brocard

Kandungan gizi makro dalam 150-180 gram belut adalah:

  • Kalori 384 kkal
  • Karbohidrat 7,85 gram
  • Protein 28,5 gram
  • Lemak 25,5 gram

Selain itu, kandungan gizi mikro yang unggul pada belut adalah

  • Fosfor, penting untuk pembentukan tulang dan pencegahan osteoporosis
  • Zat besi, belut memiliki kandungan zat besi tinggi
  • Vitamin A dan B kompleks
  • Mineral turunan protein yang cukup lengkap dan baik untuk sistem tubuh

Kombinasi kandungan zat gizi makro dan mikro tersebut, membuat belut menjadi alternatif lauk yang tinggi kalori, protein, dan padat gizi.

Manfaat dan Risiko Mengonsumsi Belut

Photo Credit: Flickr.com/baron valium

Manfaat mengonsumsi daging belut

Belut adalah sumber energi yang tinggi.

Mengonsumsi belut berarti memberikan asupan kalori yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi harian tubuh.

Beberapa keunggulan belut untuk tubuh:

  1. Sumber protein yang tinggi, dalam 1 porsi belut terdapat kandungan protein lebih dari 20 gram, baik untuk memenuhi kebutuhan protein harian tubuh. Belut bisa jadi pilihan sumber protein yang dianjurkan, dengan penyajian yang tepat, untuk kelompok yang membutuhkan asupan protein tinggi, misalnya ibu hamil hingga balita.
  2. Belut memiliki mineral dan zat turunan protein yang cukup lengkap, baik untuk menjaga kesehatan organ tubuh, utamanya jantung, otak, dan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, daging pada belut juga mampu membentuk hormon yang mencegah kanker, utamanya kanker payudara.

Risiko mengonsumsi belut

Mengonsumsi belut dengan metode yang kurang tepat akan menyebabkan:

  1. Peningkatan kadar kolesterol
    Makanan yang banyak mengandung protein hewani, umumnya memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi. Dalam satu porsi belut, kandungan kolesterolnya sebesar 188 mg.
  2. Meningkatkan kadar lemak tubuh dan risiko penyakit degeneratif
    Jika belut dikonsumsi secara berlebihan dan dengan metode masak yang tinggi lemak, misalnya digoreng atau digoreng tepung.

Cara Mengonsumsi Belut dengan Baik

Berikut beberapa tips mengonsumsi belut agar manfaatnya bisa dirasakan dengan maksimal dan risikonya bisa ditekan:

  • Sajikan belut dengan metode bakar, kukus, atau rebus dan pilih makanan pendamping yang tinggi serat, misalnya sayuran atau kacang-kacangan.
  • Konsumsi belut dalam porsi yang cukup, kurang lebih 40-50 gram belut untuk satu kali saji.
  • Batasi konsumsi belut paling sering 2-3 kali dalam 1-2 bulan

Itulah ulasan lengkap tentang belut sebagai pilihan alternatif sumber makanan hewani.

Anda sekarang bisa merasakan manfaat konsumsi belut dengan maksimal dan mengurangi risiko konsumsi belut, bukan?

Anda sekarang bisa merasakan manfaat konsumsi belut dengan maksimal dan mengurangi risiko konsumsi belut, bukan?

About The Author

Akathisia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Pemeriksaan Albumin: Fungsi, Prosedur, dan Cara Membaca Hasilnya