Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Kenali 8 Penyebab dan Cara Mengatasi Perdarahan saat Hamil

Myles Bannister

Pendarahan saat hamil muda sering terjadi dan bisa menjadi pertanda kondisi serius. Apa penyebab pendarahan saat hamil? Simak ulasan berikut ini!

Apakah Perdarahan saat Hamil Berbahaya?

Pendarahan saat hamil umum terjadi, termasuk perdarahan saat hamil muda. Pada umumnya, bercak darah saat hamil muda adalah proses perlekatan sel telur yang telah dibuahi pada dinding rahim atau disebut perdarahan implantasi.

Pendarahan saat hamil muda normal jika darah yang keluar hanya sedikit atau hanya bercak seperti perdarahan haid. Warna darah juga beragam, dari merah muda, merah tua, hingga kecokelatan, namun tidak pernah merah terang.

Pendarahan saat hamil muda umumnya terjadi pada bulan pertama kehamilan. Bercak darah yang keluar hanya sedikit dan hanya terjadi 1-3 hari.

Keluar darah saat hamil muda biasanya disertai kram ringan, yang sering diartikan sebagai tanda penempelan sel telur di dinding rahim. Hal ini kerap keliru dianggap sebagai tanda keguguran.

Penyebab Pendarahan saat Hamil Muda

Keluar darah saat hamil muda umum terjadi. Sekitar 20-30 persen wanita hamil mengalami pendarahan saat hamil muda, terutama di 12 minggu pertama kehamilan. Berikut adalah beberapa penyebab yang harus diwaspadai dari bercak darah saat hamil:

1. Kehamilan Ektopik

Keluar darah saat hamil muda pertanda kehamilan ektopik. Ini terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi menempel di tempat selain rahim, biasanya di tuba falopi. Jika embrio terus berkembang, tuba falopi bisa pecah dan menyebabkan perdarahan berbahaya. Kehamilan ektopik membutuhkan penanganan segera.

Faktor risiko kehamilan ektopik antara lain:

  • Pernah mengalami kehamilan ektopik sebelumnya.
  • Ligasi atau operasi tuba falopi.
  • Kondisi peradangan panggul.
  • Infertilitas selama lebih dari 2 tahun.
  • Menggunakan alat kontrasepsi hormonal.

2. Kehamilan Mola

Kehamilan mola terjadi ketika jaringan yang seharusnya menjadi janin berkembang menjadi jaringan abnormal yang tidak membentuk janin. Kondisi ini jarang terjadi dan bisa menyebabkan perdarahan saat hamil muda.

3. Keguguran

Keguguran adalah penyebab paling umum pendarahan saat hamil muda. Sekitar 20-30 persen perdarahan saat hamil muda berakhir dengan keguguran. Gejala lain keguguran dapat meliputi nyeri perut bawah dan keluarnya jaringan melalui vagina.

4. Pendarahan Implantasi

Dalam enam hingga 12 hari pertama setelah hamil, wanita hamil mungkin mengalami bercak darah normal karena sel telur yang dibuahi menempel di dinding rahim. Pendarahan ini ringan dan berlangsung beberapa jam hingga beberapa hari.

5. Plasenta Previa

Plasenta previa terjadi ketika plasenta berada rendah di dalam rahim dan menutupi pembukaan jalan lahir sebagian atau seluruhnya. Kondisi ini jarang terjadi pada trimester ketiga dan membutuhkan penanganan medis segera.

6. Solusio Plasenta

Dari sekitar 1% kehamilan, plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum atau selama persalinan dan mengakibatkan penumpukan darah antara plasenta dan rahim. Solusio plasenta bisa berbahaya bagi ibu dan bayi.

7. Ruptur Uteri

Pecahnya bekas luka operasi caesar sebelumnya selama kehamilan jarang terjadi. Pecahnya rahim bisa mengancam jiwa dan membutuhkan operasi caesar darurat. Gejala lainnya termasuk nyeri dan kelembutan di perut.

8. Persalinan Prematur

Pendarahan vagina di akhir kehamilan dapat menjadi pertanda persalinan. Jika perdarahan dan gejala persalinan dimulai sebelum minggu ke-37 kehamilan, segera hubungi dokter kandungan karena mungkin terjadi persalinan prematur. Gejala lainnya termasuk kontraksi, keputihan, tekanan di perut, dan nyeri punggung bawah.

Cara Mengatasi Pendarahan saat Hamil Muda

Selain berkonsultasi dengan dokter, istirahat adalah upaya yang bisa dilakukan untuk menenangkan kondisi. Berikut adalah tips mengatasi perdarahan saat hamil muda dan langkah pencegahan yang bisa dilakukan:

1. Hindari berhubungan intim

Tahan melakukan aktivitas seksual jika mengalami perdarahan saat hamil muda, terutama di awal kehamilan.

2. Istirahat total

Istirahat total dapat membantu melindungi rahim dan mengurangi risiko keguguran. Hentikan semua aktivitas dan istirahat dengan maksimal.

3. Hindari penggunaan high heels

Hindari menggunakan sepatu hak tinggi yang dapat membuat kaki terkilir atau terjatuh dan membahayakan janin di rahim.

4. Hindari penggunaan tampon

Tidak menggunakan tampon dapat mencegah perdarahan saat hamil muda. Gunakan pembalut biasa untuk memantau perdarahan.

5. Perhatikan warna darah

Perdarahan saat hamil harus diperiksa lebih lanjut. Waspadai perdarahan deras dengan kram perut dan warna darah yang menyerupai menstruasi.

6. Konsumsi banyak air

Setelah istirahat total, penting untuk mengonsumsi air putih lebih banyak dari biasanya.

7. Hindari mengangkat beban berat

Hindari mengangkat beban berat dan tidak berdiri atau berjalan terlalu lama.

Itulah beberapa penyebab pendarahan saat hamil dan cara mengatasinya. Jika mengalami perdarahan, segera konsultasikan dengan dokter. Semoga informasi ini bermanfaat!

Referensi

  1. Caporuscio, Jessica. 2020. Causes and treatments for first trimester bleeding. https://www.medicalnewstoday.com/articles/first-trimester-bleeding (Diakses pada 13 April 2023)
  2. Iftikhar, Noreen. 2019. What Causes First Trimester Bleeding?. https://www.healthline.com/health/pregnancy/first-trimester-bleeding (Diakses pada 13 April 2023)
  3. Watson, Stephanie. 2022. Bleeding During Pregnancy. https://www.webmd.com/baby/guide/bleeding-during-pregnancy (Diakses pada 13 April 2023)

About The Author

Tadalafil: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dan Lainnya