Penyebab mual setelah makan makanan berminyak
Makanan berminyak seperti gorengan, makanan cepat saji, hingga hidangan bersantan tinggi lemak. Mengonsumsinya membuat laju saluran pencernaan melambat, sehingga proses pengosongan lambung juga berlangsung lebih lama. Proses pencernaan melambat karena lemak harus dipecah jadi partikel yang lebih kecil, agar bisa masuk ke usus halus. Jika proses ini tidak berjalan baik, lemak berukuran lebih besar bisa mengganggu fungsi dan kondisi usus. Proses lambat ini juga memproduksi lebih banyak asam lambung, yang membuat perut terasa penuh dan menimbulkan sensasi mual.
Sensasi mual bisa dirasakan beberapa saat hingga satu jam setelah mengonsumsi makanan berminyak. Namun, jika mual muncul satu hingga delapan jam setelah mengonsumsinya, bisa jadi itu gejala alergi atau keracunan makanan. Kita juga harus mewaspadai gejala lain seperti mual yang menyebabkan muntah, diare, tubuh pucat dan berkeringat dingin, serta peningkatan suhu tubuh. Jika gejala ini terjadi, sebaiknya segera memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter.
Mengatasi mual-mual setelah mengonsumsi makanan berminyak
Sensasi mual ini biasanya hilang dengan sendirinya setelah perut selesai mengolahnya di dalam lambung dan dipindahkan ke usus. Namun, jika sensasi mual ini tidak nyaman, kita bisa mengonsumsi air perasan lemon hangat atau jahe hangat untuk mengatasi rasa mual.
Jangan berlebihan mengonsumsi makanan berminyak
Meski enak, makanan berminyak tidak baik untuk kesehatan jika dikonsumsi terlalu sering atau terlalu banyak. Terlalu sering mengonsumsi makanan berminyak seperti gorengan bisa mengganggu keseimbangan bakteri di dalam usus dan meningkatkan risiko terkena obesitas. Selain itu, hobi makan gorengan lebih dari 4 kali seminggu bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung hingga 39 persen dan risiko terkena diabetes hingga 55 persen. Pemakaian gorengan juga bisa meningkatkan risiko terkena kanker payudara, paru-paru, dan kolorektal. Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi makanan berminyak demi menjaga kesehatan tubuh.
About The Author
