Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Bahaya Tidur Setelah Makan yang Bisa Terjadi

Myles Bannister

Tidur setelah makan dapat berbahaya bagi kesehatan, terutama jika sering dilakukan. Oleh karena itu, jika Anda memiliki kebiasaan ini, sebaiknya segera hentikan. Apa saja bahaya tidur setelah makan? Berikut adalah ulasan mengenai hal tersebut.

Mengapa Merasa Ngantuk Setelah Makan?

Bagi beberapa orang, tidur setelah makan adalah kebiasaan sulit dihindari. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk jenis makanan yang dikonsumsi.

Makanan yang mengandung kalori tinggi dan karbohidrat tinggi dapat menyebabkan rasa kantuk. Makanan dengan kalori tinggi, terutama yang mengandung asam amino triptofan, dapat mempengaruhi hormon serotonin dalam tubuh dan menyebabkan rasa kantuk. Sementara itu, makanan dengan karbohidrat tinggi dapat menyebabkan fluktuasi kadar gula darah yang drastis dan membuat tubuh menjadi lemas.

Selain jenis makanan, jumlah makanan yang dikonsumsi juga berperan dalam timbulnya rasa ngantuk setelah makan. Jika makan terlalu banyak di siang hari, kemungkinan untuk merasa lelah di sore hari akan meningkat.

Kualitas tidur yang buruk juga dapat berkontribusi pada keinginan tidur setelah makan. Kesulitan tidur di malam hari dapat mengganggu ritme sirkadian, yang dapat membuat tubuh lemas sepanjang hari. Ritme sirkadian adalah proses internal tubuh yang mengatur siklus bangun dan tidur selama 24 jam. Oleh karena itu, penting untuk mendapatkan waktu istirahat yang cukup, yaitu sekitar 7-9 jam.

Mengenali Bahaya Tidur Setelah Makan

Merasa ngantuk setelah makan adalah hal yang normal. Namun, tidur setelah makan dapat berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan naiknya asam lambung ke kerongkongan dan masalah kesehatan lainnya.

Berikut adalah bahaya tidur setelah makan yang bisa terjadi pada tubuh Anda:

1. Berat badan naik

Tidur setelah makan dapat memengaruhi berat badan Anda. Kebiasaan ini meningkatkan risiko kenaikan berat badan. Ketika Anda mengonsumsi makanan tinggi kalori di malam hari, kalori tersebut tidak digunakan sebagai sumber energi dan akan berlebih di dalam tubuh. Kalori yang terakumulasi akan menjadi lemak dan menyebabkan peningkatan berat badan.

2. Heartburn

Heartburn adalah sensasi panas atau terbakar di perut bagian atas dan kadang-kadang menyebar ke tenggorokan. Kondisi ini disebabkan oleh naiknya asam lambung. Tidur setelah makan juga dapat membuat Anda kehilangan nafsu makan di pagi hari dan melewatkan sarapan. Jika sarapan terlewat, Anda akan berisiko makan berlebihan di waktu berikutnya.

3. Stroke

Penelitian menunjukkan bahwa semakin lama jeda waktu tidur setelah makan, risiko terkena stroke dapat berkurang. Saat makan, terjadi perubahan gula darah, kolesterol, dan aliran darah yang dapat memengaruhi risiko stroke. Penelitian juga menunjukkan bahwa risiko stroke terkait dengan refluks asam lambung yang lebih sering terjadi pada mereka yang makan dan tidur dalam waktu yang berdekatan. Hal ini dapat menyebabkan sumbatan napas saat tidur (sleep apnea), salah satu faktor risiko stroke. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan klaim ini.

4. Sistem pencernaan terganggu

Tidur setelah makan dapat menyebabkan refluks esofagus. Posisi berbaring dapat membuat makanan yang sebelumnya masuk menuju lambung menjadi berbalik arah ke atas, yaitu ke tenggorokan dan mulut. Refluks esofagus adalah kembalinya makanan dari lambung ke esofagus (saluran yang menghubungkan mulut dan perut). Kondisi ini dapat menyebabkan rasa pahit, sensasi terbakar, dan mulas.

5. GERD

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) terjadi ketika katup antara lambung dan esofagus tidak menutup dengan baik, sehingga asam lambung dapat kembali ke esofagus dan menyebabkan sensasi terbakar. Berbaring segera setelah makan dapat memperburuk kondisi ini dan menyebabkan kerusakan pada selaput lendir esofagus.

6. Nyeri ulu hati

Tidur setelah makan dapat menyebabkan nyeri ulu hati, terutama jika Anda memiliki riwayat asam lambung atau GERD. Ketika otot yang membatasi lambung dengan esofagus tidak berfungsi dengan baik, asam lambung dapat mudah naik kembali dan menyebabkan nyeri ulu hati.

7. Gangguan tidur

Jika waktu makan Anda terlalu dekat dengan waktu tidur, risiko mengalami gangguan tidur akan meningkat, terutama jika Anda mengonsumsi makanan tinggi lemak. Kebiasaan tidur setelah makan, baik di siang hari maupun sore hari, dapat mengganggu tidur di malam hari dan berujung pada insomnia. Untuk mencegah bahaya tidur setelah makan, beri jeda sekitar 3 jam sebelum tidur untuk memberikan waktu bagi sistem pencernaan untuk mencerna makanan.

Sumber: Very Well Health

About The Author

Jangan Terlalu Gemas, Ini 10 Bahaya Cubit Pipi Bayi

Kloning Manusia: Mungkinkah Dilakukan?