Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Penyebab Borok pada Kaki Penderita Diabetes

Myles Bannister

Borok pada kaki adalah kondisi yang sering dialami oleh penderita diabetes dan sulit sembuh. Dalam beberapa kasus, kaki yang terinfeksi dapat memerlukan amputasi. Apa penyebab borok di kaki penderita diabetes? Temukan jawabannya di bawah ini.

Penyebab Borok di Kaki Penderita Diabetes

Borok di kaki penderita diabetes, atau yang sering disebut ulkus diabetik, merupakan masalah serius dalam dunia kesehatan. Borok ini biasanya muncul setelah terjadi luka pada kaki.

Penyebab umum borok di kaki penderita diabetes antara lain:

  • Kadar gula darah tinggi (hiperglikemia).
  • Neuropati perifer (kerusakan saraf).
  • Sirkulasi darah tidak lancar.
  • Iritasi atau luka pada kaki.

Neuropati perifer adalah kondisi yang terjadi akibat kerusakan saraf tepi. Saraf ini berperan dalam menghantarkan informasi antara otak dan seluruh tubuh, dan jika rusak, dapat menyebabkan mati rasa, kesemutan, atau rasa terbakar pada bagian bawah tubuh seperti kaki.

Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak saraf tersebut, sehingga penderita diabetes mungkin tidak menyadari adanya cedera seperti lecet pada kaki karena tidak merasakan sakit. Ini dapat menyebabkan luka tidak diobati dan berkembang menjadi borok.

Kerusakan akibat lonjakan kadar gula darah juga dapat mempengaruhi sistem peredaran darah, seperti penyakit arteri perifer. Penyakit ini menghambat aliran darah dan mengganggu proses penyembuhan luka pada kaki.

Faktor Risiko Borok pada Kaki Penderita Diabetes

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko munculnya borok pada kaki penderita diabetes antara lain:

  • Lansia.
  • Mengidap diabetes dalam jangka waktu lama.
  • Kegemukan.
  • Merokok.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Peradangan.
  • Sirkulasi darah buruk pada kaki.
  • Perubahan jumlah sel darah putih.
  • Memakai sepatu yang tidak sesuai atau berkualitas buruk.

Alasan Sulitnya Borok pada Penderita Diabetes Sembuh

Borok pada penderita diabetes sulit sembuh karena pembuluh darah tidak dapat memberikan nutrisi yang cukup, terutama pada bagian ujung kaki yang disebut sebagai arteri ujung. Bagian ini rentan terhadap borok.

Luka yang tidak mendapat nutrisi dari pembuluh darah akan menyebabkan sel-sel sehat di sekitarnya mati karena kekurangan oksigen. Jika dibiarkan, jumlah sel yang mati akan bertambah banyak dan menyebabkan kaki membengkak, memerah, dan menjadi hitam seiring berjalannya waktu.

Selain itu, kadar gula darah yang tinggi menciptakan lingkungan yang ideal bagi perkembangan bakteri. Jika tidak diobati, bakteri ini dapat menyebabkan infeksi yang lebih parah.

Pengobatan Borok pada Kaki Penderita Diabetes

Pemeriksaan kulit secara rutin sangat penting bagi penderita diabetes guna mencegah infeksi dan memastikan luka tidak semakin parah. Tujuan pengobatan adalah menyembuhkan luka dan menghilangkan rasa sakit. Rencana perawatan biasanya disesuaikan dengan kondisi medis yang menyebabkan borok. Jika penyebabnya tidak dapat diperbaiki, kemungkinan borok akan kambuh setelah perawatan.

Ada dua jenis pengobatan untuk borok pada kaki, yaitu bedah dan non-bedah. Pada tahap awal, perawatan non-bedah mungkin efektif. Namun, jika borok lebih parah atau terinfeksi, bisa memerlukan tindakan bedah.

Perawatan non-bedah untuk borok pada kaki diabetes meliputi:

  • Perawatan luka topikal untuk menjaga kelembapan dan menutup luka.
  • Pemberian antibiotik.
  • Obat antiplatelet atau antipembekuan darah.
  • Penggunaan pakaian kompresi.
  • Pengeringan luka.
  • Merelaksasi tekanan pada kaki dengan bantuan gips dan sepatu. Dalam beberapa kasus, kruk atau kursi roda juga diperlukan.

Perawatan bedah untuk penderita diabetes meliputi:

  • Debridement, yaitu pengangkatan jaringan yang terinfeksi.
  • Plantar exostectomy, yaitu pengangkatan sebagian tulang telapak kaki.
  • Peregangan tendon Achiles.
  • Osteotomi metatarsal, yaitu pemotongan dan penataan ulang tulang kaki.
  • Tenotomi, yaitu pengangkatan jaringan parut.
  • Operasi rekonstruksi dengan menggunakan cangkok kulit.

Selain melakukan pemeriksaan secara mandiri, penting untuk rutin mengunjungi dokter guna mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Referensi:

  1. Anonim. (2022). Foot and Toe Ulcers. Cleveland Clinic. Diakses pada 4 Januari 2023 dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17169-foot-and-toe-ulcers
  2. Anonim. (2021). Diabetic Ulcers: Causes and Treatment. Healthline. Diakses pada 4 Januari 2023 dari https://www.healthline.com/health/diabetic-foot-pain-and-ulcers-causes-treatments
  3. Tee-Melegrito, Rachel A. (2022). What to know about diabetic ulcers. Medical News Today. Diakses pada 4 Januari 2023 dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/diabetic-ulcers

About The Author

12 Vitamin yang Harus Dipenuhi oleh Orang Tua

Morgellons: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, Pencegahan, dll