Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Penyebab Divertikulitis

Myles Bannister

Penyebab

Infeksi pada divertikula dapat terjadi jika tinja atau bakteri terperangkap di dalam divertikula.

Gejala

Gejala awalnya adalah nyeri, nyeri tumpul (biasanya pada bagian kiri bawah perut) dan demam.

Komplikasi

Peradangan pada divertikula bisa menyebabkan terjadinya hubungan abnormal (fistula) antara usus besar dan organ lain. Fistula ini biasanya terbentuk di antara kolon sigmoid dan kandung kemih, terutama pada pria atau wanita setelah rahimnya diangkat. Fistula juga bisa terbentuk dengan organ lain seperti usus halus, rahim, vagina, dinding perut, paha, atau dada.

Komplikasi lain yang mungkin terjadi, antara lain:

  1. peradangan di jaringan sekitarnya
  2. penyebaran peradangan ke dinding usus
  3. pecahnya dinding divertikula
  4. abses
  5. infeksi perut (peritonitis)
  6. perdarahan
  7. penyumbatan usus

Diagnosis

Diagnosis didasarkan pada gejala yang terjadi. Pemeriksaan rontgen dengan barium enema dapat digunakan untuk memperkuat diagnosis atau mengevaluasi masalah yang dapat merusak atau menembus usus yang meradang, namun pemeriksaan ini biasanya ditunda selama beberapa minggu.

Radang usus buntu (apendisitis) dan kanker usus besar (kanker kolon) atau kanker indung telur (kanker ovarium) seringkali dikelirukan dengan divertikulitis. Pemeriksaan CT scan atau USG dapat digunakan untuk memastikan masalahnya bukan radang usus buntu atau abses. Kolonoskopi juga dapat dilakukan untuk menghilangkan dugaan kanker, terutama jika terjadi perdarahan. Kadang-kadang pembedahan eksplorasi diperlukan untuk memperkuat diagnosis.

Pengobatan

Divertikulitis ringan dapat diobati di rumah dengan istirahat, diet makanan cair, dan antibiotik per oral. Gejala biasanya akan mereda dengan cepat. Setelah beberapa hari, diet rendah serat dan psilium dapat diberikan. Setelah satu bulan, dapat diberikan diet tinggi serat.

Penderita dengan gejala yang lebih berat, seperti nyeri perut yang terlokalisir, demam, dan gejala lain dari infeksi serius atau komplikasi, biasanya dirawat di rumah sakit. Diberikan cairan infus dan antibiotik, istirahat total di tempat tidur, dan tidak diperkenankan makan atau minum melalui mulut sampai gejalanya menghilang.

Jika kondisi tidak membaik, terutama jika nyeri, nyeri tekan, dan demam semakin meningkat, mungkin pembedahan diperlukan. Hanya sekitar 20% penderita divertikulitis yang membutuhkan pembedahan karena tidak mengalami perbaikan, sekitar 70% mengalami nyeri dan peradangan, dan sisanya mengalami perdarahan, fistula, atau penyumbatan. Pembedahan darurat harus dilakukan pada penderita yang mengalami perforasi dan peritonitis. Bagian yang mengalami perforasi diangkat, dan dibuat saluran antara usus besar dan permukaan kulit (kolostomi).

Jika terjadi perdarahan hebat, sumbernya dapat diidentifikasi dengan melakukan pemeriksaan angiografi. Penyuntikan vasopresin dapat mengendalikan perdarahan, namun penggunaan obat ini memiliki risiko terutama pada pasien lanjut usia.

Pada beberapa kasus, perdarahan dapat terjadi kembali dalam beberapa hari, sehingga pembedahan diperlukan. Pengangkatan bagian usus yang terkena hanya mungkin dilakukan jika sumber perdarahannya diketahui. Jika tidak, bagian usus yang diangkat lebih banyak (kolektomi subtotal). Jika perdarahan berhenti atau berkurang tanpa pengobatan, kolonoskopi dilakukan untuk menentukan penyebab perdarahan. Pengobatan untuk fistula meliputi pengangkatan bagian usus besar dimana fistula dimulai dan menyatukan kembali ujung-ujungnya.

About The Author

Mudah Dilakukan, 5 Tips Super Sehat Makan Soto

8 Obat Varikokel Alami untuk Mencegah Operasi