Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Kecelakaan Kerja: Penyebab dan Contoh Kasusnya

Myles Bannister

Kecelakaan kerja memiliki pengertian yang berbeda-beda, namun memiliki kesamaan yaitu memiliki penyebab. Berikut penjelasan mengenai penyebab kecelakaan kerja beserta contohnya.

Apa Itu Kecelakaan Kerja?

Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja, termasuk dalam perjalanan menuju dan dari tempat kerja, serta penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja.

Menurut World Health Organization (WHO), kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak dapat diprediksi yang mengakibatkan cedera. Sementara itu, menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) Nomor 03/Men/1998, kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak diinginkan dan tidak terduga yang dapat mengakibatkan korban jiwa dan kerugian materi.

Kecelakaan kerja ditanggung oleh perusahaan melalui BPJS Ketenagakerjaan dan merupakan bagian dari program manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) perusahaan.

Penyebab Kecelakaan Kerja

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kecelakaan kerja. Berdasarkan teori tiga faktor utama (Three Main Factor Theory), faktor-faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Faktor Manusia

Perilaku individu mempengaruhi tingkat kecelakaan. Pekerja yang ceroboh atau tidak peduli terhadap praktik kerja yang aman lebih sering menyebabkan masalah daripada mesin. Selain itu, ketidakpatuhan dalam menggunakan alat pelindung diri (APD) juga meningkatkan risiko cedera. Kesadaran penggunaan APD dapat mengurangi keparahan cedera.

2. Faktor Lingkungan

Lingkungan kerja yang bising dapat mengganggu kenyamanan, komunikasi, konsentrasi, dan menyebabkan gangguan pendengaran. Faktor lingkungan lainnya seperti suhu, tingkat pencahayaan, dan kondisi permukaan tempat kerja juga dapat menjadi penyebab kecelakaan.

3. Faktor Peralatan

Penggunaan mesin atau alat mekanik dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi beban kerja. Namun, kurangnya perawatan mesin atau alat dapat menyebabkan kecelakaan. Penggunaan pengaman pada mesin dapat mengurangi angka kecelakaan kerja.

Faktor Penyebab Lainnya

Kecelakaan dapat disebabkan oleh tindakan yang berbahaya (unsafe act) atau kondisi yang berbahaya (unsafe condition). Tindakan yang berbahaya mencakup perilaku yang dapat menyebabkan kecelakaan seperti kecerobohan atau ketidakpatuhan menggunakan APD. Kondisi yang berbahaya adalah faktor lingkungan fisik yang dapat menyebabkan kecelakaan seperti mesin tanpa pengaman atau pencahayaan yang tidak sesuai.

Jenis Kecelakaan

Berdasarkan tingkat akibatnya, kecelakaan kerja dibagi menjadi tiga jenis:

  • Kasus ringan, yaitu keadaan yang memerlukan pengobatan pada hari itu dan istirahat di bawah 2 hari. Contohnya adalah terpeleset, tergores, terkena pecahan beling, terjatuh, dan terkilir.
  • Kasus sedang, yaitu keadaan yang memerlukan pengobatan dan istirahat di atas 2 hari. Contohnya adalah luka bakar, luka robek, atau terjepit.
  • Kasus berat, yaitu keadaan yang mengakibatkan amputasi anggota tubuh atau kegagalan fungsi tubuh. Contohnya adalah patah tulang.

Kecelakaan kerja dapat terjadi saat bekerja, akibat langsung, dalam perjalanan (dari rumah ke tempat kerja dan sebaliknya), atau dapat menyebabkan penyakit.

Contoh Kecelakaan Lainnya

Kecelakaan kerja tidak hanya terjadi di tempat kerja, namun juga dalam bentuk kecelakaan lalu lintas saat berangkat atau pulang dari tempat kerja. Beberapa contohnya adalah:

  • Kecelakaan akibat kendaraan bermotor. Risiko pengemudi yang lalai, cuaca buruk, dan komponen kendaraan yang rusak dapat menyebabkan kecelakaan saat bekerja. Pekerja yang berada di sekitar kendaraan yang bergerak juga berisiko cedera dalam tabrakan.
  • Tergelincir dan jatuh. Lantai basah, kabel yang berantakan, permukaan yang tidak rata, dan pencahayaan yang buruk dapat menyebabkan cedera parah.
  • Jatuh dari ketinggian. Pekerja konstruksi memiliki risiko jatuh dari ketinggian karena struktur yang tidak aman dan penggunaan peralatan keselamatan yang tidak memadai.
  • Sengatan listrik. Pekerja yang bekerja di sekitar kabel terbuka dapat mengalami cedera akibat sengatan listrik.
  • Aktivitas berlebihan. Mengangkat, mendorong, mengangkut, dan melempar merupakan penyebab cedera terkait pekerjaan yang umum. Aktivitas berat ini dapat menyebabkan masalah secara kumulatif.
  • Benda jatuh. Kejatuhan benda berat dapat menyebabkan cedera serius pada tulang, organ dalam, mata, dan kulit.
  • Menabrak. Pekerja yang tidak sengaja menabrak dinding, pintu, lemari, jendela, mesin, atau kendaraan dapat mengalami cedera pada kepala, lutut, leher, atau kaki.
  • Gerakan berulang. Cedera akibat gerakan berulang adalah jenis trauma kumulatif. Masalah ini disebabkan oleh pengulangan tugas kecil seperti bekerja di jalur perakitan atau menggunakan komputer.
  • Peralatan. Pekerja yang tidak menggunakan peralatan dengan hati-hati dapat menyebabkan cedera serius pada diri sendiri atau rekan kerja.

Pencegahan Penyakit Akibat Kerja

Berikut beberapa tips dalam mencegah penyakit kerja:

  • Menggunakan alat pelindung diri dengan benar.
  • Mengenali risiko pekerjaan dan mencegah terjadinya.
  • Mengobati luka secara berkala.
  • Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang didukung oleh manajemen.

Referensi

  1. Anonim. http://repository.untag-sby.ac.id/628/3/BAB%20II.pdf. (Diakses pada 8 Februari 2021).
  2. Anonim. 2018. The 10 Most Common Workplace Accidents. https://www.stewartlawoffices.net/the-10-most-common-workplace-acc. (Diakses pada 8 Februari 2021).
  3. Anonim. Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) dan Penyakit Akibat Kerja (PAK). http://staffnew.uny.ac.id/upload/131572389/pendidikan/materi-ajar-k3-ft-uny-20152-kecelakaan-akibat-kerja-dan-penyakit-akibat-kerjabadraningsih-l.pdf. (Diakses pada 8 Februari 2021).
  4. Oktavira, Bernadetha Aurelia. 2019. Langkah Jika Perusahaan Tidak Mengurus Santunan Kecelakaan Kerja. https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5db05e7109462/langkah-jika-perusahaan. (Diakses pada 8 Februari 2021).
  5. Wahyudi B, Agung. MODUL E Learning Asosiasi Tenaga Teknik Indonesia (ASTTI), LP2K TTI Seri K3. http://astti.or.id/sites/default/files/Seri%20K3%20-%20BAB%205%20%20-%20%20Kecelakaan%20Kerja.pdf. (Diakses pada 8 Februari 2021).

About The Author

Obat Panu Alami Paling Ampuh yang Tersedia di Dapur