Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Rahim Terbalik dan Kemungkinan Kemandulan

Myles Bannister

Rahim terbalik, juga dikenal sebagai rahim retrofleksi, adalah kondisi di mana rahim berada dalam posisi terbalik atau membelakangi pelvis. Apakah kondisi ini dapat menyebabkan kemandulan? Mari kita bahas gejala, penyebab, dan cara mengatasi rahim terbalik.

Apa Itu Rahim Terbalik?

Rahim terbalik adalah kondisi di mana rahim berada dalam posisi terbalik sebagian atau sepenuhnya. Meskipun jarang terjadi, rahim terbalik biasanya terdeteksi selama pemeriksaan oleh ginekolog.

Pada kebanyakan wanita, posisi rahim sedikit melengkung ke depan, sejajar dengan keluarnya sperma. Namun, pada wanita dengan rahim terbalik, posisi rahim melengkung ke belakang, sehingga mulut rahim tidak pas dengan arah pergerakan sperma. Kondisi ini membuat sperma sulit masuk ke dalam rahim.

Gejala Rahim Terbalik

Rahim terbalik dapat menyebabkan pendarahan vagina yang bisa ringan atau berat. Gejala lainnya meliputi nyeri di perut bagian bawah, perasaan tertekan ke bawah, massa atau benjolan yang menonjol dari vagina, serta penurunan tekanan darah.

Jika terjadi syok, beberapa gejala yang dapat muncul adalah pusing, merasa seperti akan pingsan, kelemahan, kebingungan, kelelahan, kantuk, detak jantung cepat, pernapasan pendek, kulit dingin dan lembap, kram otot, dan rasa haus.

Penyebab Rahim Terbalik

Terbaliknya posisi rahim dapat terjadi secara alami seiring pertambahan usia, tetapi ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebabnya, seperti:

1. Endometriosis

Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan seperti lapisan rahim tumbuh di luar rahim. Akibatnya, jaringan ini dapat menempel pada organ lain di panggul dan menyebabkan rahim terbalik.

2. Penyakit Radang Panggul

Penyakit radang panggul yang tidak diobati dengan baik dapat menyebabkan jaringan parut di lapisan dinding rahim, yang serupa dengan endometriosis.

3. Miom

Miom di sekitar rahim dapat menyebabkan terbaliknya posisi rahim, bentuk yang tidak normal, dan masalah lainnya. Pada beberapa kasus, keberadaan miom juga dapat mengganggu proses pembuahan atau kehamilan.

4. Operasi Panggul

Mempunyai riwayat operasi panggul juga dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut yang bisa membuat posisi rahim terganggu. Hal ini terjadi karena jaringan parut akan menarik rahim ke belakang dan menyebabkannya terbalik.

5. Persalinan

Posisi rahim dapat berubah akibat proses persalinan. Hal ini terjadi jika ligamen atau jaringan penyangga rahim mengalami peregangan. Pada kondisi normal, rahim seharusnya kembali ke posisi semula setelah persalinan. Namun, pada beberapa persalinan, posisi rahim justru menjadi terbalik.

6. Menopause

Menopause dapat menyebabkan pelemahan otot panggul karena penurunan hormon estrogen. Ligamen yang menahan rahim tidak lagi mampu menopangnya dan membuatnya miring ke belakang.

Apakah Bisa Hamil dengan Rahim Terbalik?

Rahim terbalik adalah variasi anatomis yang tidak memengaruhi kesuburan wanita. Selama wanita masih dapat menghasilkan sel telur di setiap siklus menstruasinya, masih ada peluang untuk hamil.

Perubahan posisi rahim juga tidak berhubungan dengan komplikasi selama persalinan. Sebenarnya, selama kehamilan, rahim akan berubah menjadi posisi terbalik beberapa saat sebelum mencapai trimester kedua. Setelah bayi lahir, rahim dapat kembali ke posisi semula.

Cara Mengatasi Rahim Terbalik

Jika Anda mengalami rahim terbalik dan tidak menunjukkan gejala, mungkin Anda tidak memerlukan perawatan apa pun. Namun, jika Anda memiliki gejala atau merasa cemas dengan kondisi yang Anda alami, sebaiknya konsultasikan ke dokter.

Perawatan untuk rahim terbalik dapat mencakup:

1. Olahraga

Dalam beberapa kasus, dokter dapat memperbaiki posisi rahim secara manual dan mengembalikannya ke posisi tegak. Jika demikian, melakukan latihan tertentu untuk menguatkan ligamen dan tendon yang menahan rahim dapat bermanfaat. Salah satu contohnya adalah senam kegel.

Jenis olahraga lain yang dapat membantu adalah peregangan lutut ke dada dan kontraksi panggul. Namun, olahraga ini tidak efektif jika rahim terhambat oleh jaringan parut atau perlekatan.

2. Memasukkan Kembali Rahim secara Manual

Dalam beberapa kasus, dokter dapat mencoba dengan lembut memasukkan bagian atas rahim kembali ke tempatnya melalui saluran vagina dan leher rahim. Biasanya, dokter akan memberikan obat yang mengendurkan rahim agar lebih mudah dimanuver.

Jika memungkinkan, plasenta tetap dipertahankan di rahim selama pembenahan posisi rahim jika belum terlepas. Melepaskannya saat rahim berada di luar tubuh akan meningkatkan risiko kehilangan darah yang parah.

3. Operasi

Jika rahim tidak dapat dimasukkan melalui leher rahim atau terjadi kehilangan darah yang berlebihan, dokter mungkin perlu melakukan operasi seperti laparotomi. Dalam prosedur operasi ini, sayatan akan dibuat di perut untuk mengakses rongga panggul dan memperbaiki posisi rahim.

4. Stabilisasi Rahim

Setelah rahim kembali ke posisi semestinya, Anda mungkin akan diberikan obat untuk membantu rahim berkontraksi lagi. Hal ini akan mengurangi risiko pendarahan dan menjaga rahim tetap berada pada tempatnya.

5. Menggunakan Pessary

Pessary adalah alat kecil berbentuk donat yang terbuat dari bahan plastik yang dimasukkan ke dalam vagina. Alat ini bertindak sebagai penyangga dan dapat membantu menjaga rahim tetap pada posisi semestinya. Namun, penggunaan pessary memiliki risiko, seperti infeksi dan pembengkakan, sehingga dokter mungkin hanya merekomendasikannya sebagai solusi sementara.

Artikel ini memberikan informasi tentang rahim terbalik, yang perlu diketahui oleh para wanita untuk mencegahnya. Pastikan untuk memeriksakan kondisi rahim Anda jika mengalami gejala, terutama pada daerah perut. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda!

Referensi:

  1. Anonim. 2022. Uterine Inversion. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22326-uterine-inversion#symptoms-and-causes (Diakses pada 2 Juni 2023)
  2. Anonim. 2022. Retroverted Uterus. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23426-retroverted-uterus (Diakses pada 2 Juni 2023)
  3. Whelan, Corey. What You Should Know About Retroverted Uterus. https://www.healthline.com/health/womens-health/tilted-uterus (Diakses pada 2 Juni 2023)

About The Author

Interferon: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Rebamipide: Manfaat, Dosis, Efek Samping