Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Penyebab dan Cara Mengobati Rasa Gatal pada Vagina

Myles Bannister

Tidak sedikit wanita mengalami vagina gatal. Meski kebanyakan kasus ini bukan masalah serius, Anda tidak boleh menganggap sebelah mata. Kenali penyebab dan cara mengatasinya.

Penyebab Vagina Gatal

Berikut kondisi yang menjadi penyebab gatal pada vagina:

1. Keringat

Area kemaluan dan selangkangan lembap karena tertutup pakaian dan terpapar keringat. Kelembapan ini membuat area kelamin ideal untuk pertumbuhan jamur.

Organ intim sering terkena air, membuat jamur mudah tumbuh di sana.

2. Iritasi Vagina

Penggunaan produk iritatif seperti sabun pembersih vagina, pembalit, dan tisu basah dapat menyebabkan iritasi dan gatal pada vagina.

3. Infeksi Jamur

Pertumbuhan jamur pada vagina dan/atau selangkangan dapat menyebabkan gatal yang tidak tertahankan. Infeksi jamur vagina lebih umum terjadi pada wanita yang sudah aktif berhubungan seksual, sedang hamil, konsumsi antibiotik, dan memiliki daya tahan tubuh yang lemah.

Jamur yang menjadi penyebab infeksi jamur vagina, antara lain:

  • Tinea cruris. Infeksi jamur ini ditandai dengan ruam berbentuk cincin pada area kelamin, paha bagian dalam, dan/atau bokong. Infeksi ini lebih sering terjadi pada orang yang sering berkeringat, memakai pakaian ketat, dan memiliki sistem kekebalan tubuh rendah.
  • Candida albicans. Jamur ini tinggal dalam tubuh, bahkan sudah ada dalam vagina dalam jumlah sedikit. Namun, terkadang jamur ini bisa berkembang terlalu berlebihan hingga menyebabkan vagina gatal.

4. Infeksi Eritrasma

Penyakit eritrasma terjadi karena adanya Corynebacterium minutissimum. Penyakit ini juga bisa disertai infeksi kulit lain seperti Candida albicans. Infeksi eritrasma menimbulkan kulit kering, warna merah muda atau kehitaman.

Corynebacterium minutissimum adalah flora normal di kulit, tetapi bisa menjadi agen utama penyebab eristrasma. Bakteri ini bersifat lipofilik, gram positif, tidak membentuk spora, aerobik, dan katalase positif. Bakteri ini akan memfermentasi glukosa, dekstrosa, sukrosa, maltosa, dan mannitol.

Faktor predisposisi dan risiko yang bisa memicu eritrasma antara lain: hiperhidrosis, obesitas, diabetes, usia, menurunnya imunitas, iklim panas, dan kurang menjaga kebersihan kulit.

5. Lichen planus

Lichen planus ditandai dengan munculnya ruam kecil merah keunguan yang terkadang menimbulkan gatal. Pada daerah mukosa seperti vagina dan mulut, penyakit ini menimbulkan rasa nyeri dan bercak putih.

Ruam bisa muncul di bagian tubuh mana pun, tetapi lebih sering muncul di lengan bagian dalam, tungkai bagian dalam, atau punggung. Lichen planus juga dapat menimbulkan bercak putih di vulva dan vagina yang kadang disertai gatal dan rasa sakit saat berhubungan seksual.

6. Penyakit kulit

Beberapa penyakit kulit seperti eksim dan psoriasis dapat menjadi penyebab vagina gatal dan kemerahan.

Eksim atau dermatitis atopik adalah ruam yang terjadi pada penderita asma atau alergi. Ruam ini tampak kemerahan, bersisik, dan terasa gatal. Kondisi ini dapat menjalar ke vagina pada beberapa wanita yang menderita eksim.

Psoriasis adalah kondisi kulit yang menyebabkan bercak merah bersisik, gatal, dan terbentuk di kulit kepala dan persendian. Terkadang, gejala ini juga terjadi pada vagina.

7. Vaginosis bakteri

Bacterial vaginosis (BV) adalah kondisi yang umum menjadi penyebab vagina gatal lainnya. BV terjadi karena ketidakseimbangan bakteri baik dan jahat di vagina.

Gatal pada vagina akibat bacterial vaginosis tidak selalu menimbulkan gejala. Ketika gejala muncul, biasanya ditandai dengan vagina gatal dan munculnya cairan yang berbau tidak sedap. Kotoran mungkin tampak tipis dan abu-abu kusam atau putih, bahkan berbusa.

8. Stres

Stres fisik dan emosional mungkin menjadi penyebab vagina gatal dan iritasi. Kondisi ini terjadi ketika stres melemahkan sistem kekebalan tubuh, yang membuatnya lebih rentan terhadap infeksi yang menyebabkan gatal.

9. Penyakit menular seksual

Beberapa penyakit menular seksual (PMS) dapat menyebabkan rasa gatal pada vagina. Penyakit menular seksual ini antara lain klamidia, kutil kelamin, gonorea, bulu kemaluan, dan trikomoniasis.

Penyakit kelamin tersebut juga dapat menyebabkan gejala lain, termasuk pertumbuhan massa abnormal, keputihan hijau atau kuning, dan nyeri saat kencing.

10. Menopause

Wanita yang menjelang atau sudah menopause berisiko mengalami gatal pada vagina.

Vagina terasa gatal karena berkurangnya kadar estrogen selama menopause, yang mengarah pada atrofi vagina. Ini adalah penipisan mukosa yang dapat menyebabkan kekeringan berlebihan. Kekeringan dapat menyebabkan gatal dan iritasi jika tidak ditangani.

11. Kanker vulva

Gatal pada vagina mungkin merupakan gejala kanker vulva. Kanker vulva adalah jenis kanker yang berkembang di vulva, bagian eksternal pada vagina, termasuk bibir vagina bagian dalam dan luar, klitoris, dan pembukaan vagina.

Kanker vulva mungkin tidak selalu menimbulkan gejala. Gejala yang muncul mungkin ditandai dengan gatal, perdarahan abnormal, atau rasa sakit di daerah vulva.

Kanker vulva dapat diobati jika didiagnosis pada tahap awal. Jadi, pemeriksaan ginekologis setiap tahun sangat penting.

12. Kutu Kemaluan

Kutu kemaluan adalah serangga kecil yang menginfeksi area rambut kemaluan. Kutu rambut kemaluan ini juga akan menyebar telurnya di sekitar rambut kemaluan Anda.

Kutu rambut kemaluan menular melalui kontak seksual atau penggunaan benda yang digunakan oleh orang yang terinfeksi, seperti handuk atau pakaian.

Meski begitu, kutu rambut kemaluan tidak dapat menular melalui penggunaan toilet.

Vagina terasa gatal karena kutu rambut kemaluan menghisap darah melalui kulit, yang dapat menimbulkan rasa gatal pada area yang dijangkiti.

Kutu kemaluan juga bisa menyerang bulu kaki, ketiak, kumis, janggut, dan bulu dada. Kutu kemaluan bertahan pada rambut yang kasar dan tebal.

Cara Mengatasi Vagina Gatal

Pengobatan untuk vagina gatal tergantung pada penyebabnya. Gatal yang disebabkan oleh iritasi vagina biasanya akan membaik dengan sendirinya, tetapi jika iritasi berlanjut atau bertambah parah, konsultasikan dengan dokter.

Cara mengatasi vagina gatal tergantung pada penyebabnya:

  • Vaginosis dan penyakit menular seksual. Konsumsi antibiotik yang diresepkan oleh dokter.
  • Infeksi jamur. Gunakan obat antijamur dalam bentuk krim, salep, atau tablet minum.
  • Menopause. Gunakan estrogen dalam bentuk krim, tablet, atau pelembap vagina.
  • Penyebab lainnya. Gunakan krim atau losion steroid yang diresepkan dokter untuk meredakan inflamasi.

Cara Mengatasi Vagina Gatal di Rumah

Beberapa cara yang dapat dilakukan di rumah untuk meredakan vagina gatal:

  1. Jaga daerah genital tetap bersih dan kering
  2. Kenakan pakaian longgar dan celana dalam berbahan katun, jangan kenakan celana dalam saat tidur
  3. Hindari sabun, bilas vagina dengan air
  4. Berendam di air hangat
  5. Hindari douce
  6. Jangan gunakan semprotan antibakteri, wewangian, atau bubuk di vagina
  7. Gunakan pembalut jika mengalami infeksi
  8. Selalu bersihkan dari depan ke belakang setelah buang air kecil
  9. Jaga kadar gula darah tetap terkendali jika menderita diabetes

Jadi, itulah berbagai penyebab vagina gatal yang perlu Anda ketahui. Penanganan vagina gatal perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat.

Referensi

  1. Ellis, Mary Ellen dan Adrienne Santos-Longhurst. 2023. What to Know About Vaginal Itching (https://www.healthline.com/health/vaginal-itching#when-to-seek-help. Diakses pada 5 September 2023).
  2. Cassata, Cathy. 2022. What Is Vaginal Itching? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention. https://www.everydayhealth.com/vaginal-itching/guide/. Diakses pada 5 September 2023.
  3. Lillis, Charlotte. 2023. How to relieve itching. https://www.medicalnewstoday.com/articles/323491.php. Diakses pada 5 September 2023.
  4. WebMD Editorial Contributors. 2022. Vaginal Itching, Burning, and Irritation. https://www.webmd.com/women/vaginal-itching-burning-irritation#1-2. Diakses pada 5 September 2023.

About The Author

6 Penyakit yang Bisa Menyerang Orang Kurus

Bahaya Minum Sambil Berdiri (Perlu Diwaspadai)