Faktor Penyebab Cedera Ankle
Apa saja faktor yang menyebabkan seseorang mudah terkena cedera pergelangan kaki?
- Kelemahan otot di sekitar sendi pergelangan kaki.
- Lemah atau longgarnya ligamen pada sendi ankle, seringkali akibat cedera ankle yang berulang.
- Fleksibilitas yang buruk.
- Kurang melakukan pemanasan dan peregangan sebelum berolahraga.
- Keseimbangan yang buruk.
- Permukaan lapangan olahraga yang tidak rata.
- Sepatu atau alas kaki yang tidak tepat.
Anatomi sendi ankle
Klasifikasi cedera ankle
Derajat I: Ligamen teregang.
Derajat II: Ligamen robek sebagian.
Mekanisme cedera ankle
1. Inversion (lateral) ankle sprain
Mekanisme cedera engkel yang paling sering terjadi, mengenai ligamen sebelah luar sendi ankle.
2. Eversion (medial) ankle sprain
Cedera ankle yang jarang terjadi, mengenai ligamen bagian dalam ankle.
3. High ankle sprain
Cedera ankle mengenai ligamen yang menghubungkan tulang tibia dan tulang fibula. Biasanya terjadi dari gerakan memutar atau perubahan arah gerakan secara tiba-tiba, dan biasanya akibat kontak langsung.
Penanganan Cedera Ankle
Berikut adalah langkah-langkah pengobatan cedera ankle yang dapat dilakukan di rumah:
1. Pertolongan pertama pada cedera ankle (48-72 jam pertama cedera)
Segera setelah cedera ankle terjadi, lakukan penatalaksanaan cedera akut dengan RICE: Rest, Ice, Compression, dan Elevation.
- Rest: Mengistirahatkan cedera ankle dan meminimalisasi gerakan pada area yang cedera.
- Ice: Melakukan kompres es di area cedera pergelangan kaki selama 15-20 menit setiap 2-3 jam. Dilakukan selama 48-72 jam pertama setelah cedera.
- Compression: Melakukan kompresi dengan menggunakan bebat atau perban elastik di area ankle untuk mengurangi bengkak dan perdarahan.
- Elevation: Mengelevasikan area cedera ankle lebih tinggi dari level jantung untuk mengurangi bengkak dan perdarahan.
2. Fase pengembalian ruang gerak sendi dan fase penguatan
Setelah nyeri hilang atau sangat berkurang dan tidak ada bengkak di daerah cedera, lakukan latihan untuk mengembalikan ruang gerak sendi (Range of Motion Exercise).
Salah satu contoh latihan range of motion exercise pada sendi ankle adalah dengan membuat tulisan Alphabet dari A-Z menggunakan sendi ankle.
Kriteria untuk dapat melakukan latihan penguatan pada sendi ankle adalah setelah didapatkan ruang gerak sendi yang maksimal dan sudah tidak ada nyeri ataupun bengkak.
Beberapa contoh latihan penguatan sendi ankle antara lain:
- Calf raise
- Ankle exercise dengan thera-band
- Single leg stand
- Toe pointing exercise
Kapan bisa kembali bermain setelah cedera ankle?
Seorang atlet dapat kembali beraktivitas olahraga setelah mampu melakukan serangkaian pengujian kemampuan fungsional secara bertahap, seperti jogging, lari, sprint, lari zig-zag, melompat dengan dua kaki, dan melompat dengan satu kaki tanpa rasa nyeri pada area cedera ankle.