Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Kanker Penis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Kanker penis adalah jenis kanker langka yang terjadi ketika sel-sel kulit penis atau jaringan di dekatnya berkembang secara abnormal atau tidak terkendali. Simak penjelasan lengkap mengenai gejala, penyebab, dan penanganan penyakit ini selengkapnya dalam ulasan berikut.

Gejala Kanker Penis

Kanker penis dapat berkembang di mana saja di sekitar penis, tetapi lebih sering menyerang bagian kulup penis (kulit yang menyelubungi kepala penis) atau bagian ujung penis (glans). Oleh karena itu, gejala kanker ini bisa muncul di lokasi yang terdampak.

Berikut adalah ciri-ciri kanker penis yang umum ditemui:

  • Luka atau benjolan di penis yang tidak sembuh setelah 4 minggu.
  • Keluar cairan yang berbau.
  • Ruam.
  • Perdarahan dari penis atau bawah kulup.
  • Penebalan pada kulit penis atau kulup.
  • Perubahan pada warna kulit penis atau kulup.

Selain itu, beberapa gejala lain juga mungkin dirasakan:

  • Adanya benjolan di selangkangan.
  • Rasa lelah.
  • Sakit perut.
  • Nyeri pada tulang.
  • Berat badan berkurang.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Dokter?

Segera periksakan kondisi ke dokter apabila telah mengalami beberapa gejala yang disebutkan di atas. Selain itu, keluhan yang dirasakan bisa saja menandakan gangguan kesehatan lain. Maka dari itu, pemeriksaan dilakukan sejak dini guna mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Penyebab Kanker Penis

Hingga kini penyebab kanker penis belum diketahui dengan pasti. Namun, terdapat faktor-faktor risiko tertentu yang dapat meningkatkan peluang untuk mengalami penyakit ini:

1. Human Papillomavirus (HPV)

Jika Anda membawa HPV, Anda berisiko mengalami penyakit kanker penis. Beberapa jenis HPV bisa menyebabkan kutil kelamin.

Anda dapat tertular virus ini lewat berbagai cara:

  • Kontak antarkulit di area genital.
  • Seks vagina, anal, atau oral.
  • Berbagi alat atau mainan seks.

2. Usia

Jenis kanker ini jarang menyerang pria di bawah usia 40 tahun dan paling umum pada pria berusia di atas 50 tahun.

3. Merokok

Bahan kimia yang ditemukan dalam rokok dapat merusak sel-sel di penis, meningkatkan risiko kejadian kanker penis.

4. Menderita Fimosis

Fimosis adalah kondisi ketika kulup menempel pada kepala penis. Saat kulit kulup penis sulit ditarik, kemungkinan besar Anda akan terkena penyakit infeksi seperti balanitis.

Infeksi yang berulang pada penis sering dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena beberapa jenis kanker penis.

5. Tidak Disunat

Tidak disunat dapat meningkatkan risiko kanker penis. Jika urine terperangkap dalam kulup dan tidak dibersihkan dengan baik, penis dapat mengalami infeksi. Pada akhirnya, kondisi ini bisa berkontribusi pada pertumbuhan sel kanker.

6. Pengobatan Psoriasis

Penderita psoriasis yang menjalani pengobatan berupa kombinasi obat-obatan dan terapi sinar ultraviolet lebih berisiko terkena kanker penis.

7. Daya Tahan Tubuh Lemah

Sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat membuat tubuh lebih berisiko terhadap infeksi, termasuk kanker.

Diagnosis Kanker Penis

Langkah pertama yang dilakukan dokter adalah melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan gejala kanker penis, dan menyarankan untuk melakukan tes-tes lainnya seperti:

1. Biopsi

Dokter akan mengambil sampel kecil jaringan dari lesi kulit pada penis. Tes lab akan dilakukan untuk memeriksa sel-sel kanker.

2. Tes Pencitraan

Tes pencitraan seperti sinar-X, CT scan, ultrasound, dan magnetic resonance imaging (MRI) dapat dilakukan untuk melihat tumor di dalam tubuh dan tanda-tanda penyebaran kanker.

3. Sistoskopi

Jika hasil biopsi menunjukkan tanda-tanda kanker, dokter mungkin ingin melakukan sistoskopi untuk melihat apakah kanker telah menyebar.

Sistoskopi adalah prosedur yang melibatkan penggunaan alat yang disebut sistoskop. Sistoskop adalah tabung tipis dengan kamera kecil dan cahaya di ujungnya.

Jenis Kanker Penis

Kanker ini terbagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan asal sel kanker:

  • Melanoma: Pertama kali muncul pada sel kulit. Melanoma dapat menyebar lebih cepat dan lebih berbahaya daripada karsinoma sel skuamosa.
  • Karsinoma sel skuamosa: Lebih umum dijumpai. Sel-sel kanker bisa berasal dari bagian manapun di penis, tetapi paling sering muncul di kulup pria yang belum disunat. Kanker ini tumbuh dan berkembang lebih lambat.
  • Sarkoma: Jarang terjadi, tetapi menyebar sangat cepat. Umumnya muncul di jaringan ikat pada penis.
  • Karsinoma sel basal: Muncul dari lapisan kulit yang paling dalam. Tumbuh dengan lambat dan jarang menyebar ke organ lain.
  • Adenokarsinoma: Jarang terjadi dan dapat muncul pertama kali di sel kelenjar penis.

Stadium Kanker Penis

Stadium kanker menggambarkan seberapa jauh kanker telah menyebar. Berdasarkan hasil tes diagnosis, dokter dapat menentukan stadium kanker untuk menentukan rencana perawatan yang terbaik.

Terdapat beberapa tahapan kanker penis:

1. Stadium 0

  • Kanker hanya ada di lapisan atas kulit.
  • Kanker tidak menyebarkan kelenjar, kelenjar getah bening, atau bagian tubuh lainnya.

2. Stadium I

  • Kanker telah menyebar ke jaringan ikat tepat di bawah kulit.
  • Kanker belum menyebar ke kelenjar, kelenjar getah bening, atau bagian tubuh lainnya.

3. Stadium II

  • Kanker telah menyebar ke jaringan ikat di bawah kulit, pembuluh getah bening, pembuluh darah/sel, atau jaringan ereksi atau uretra.
  • Kanker belum menyebar ke bagian tubuh lainnya.

4. Stadium IIIA

  • Kanker telah menyebar ke jaringan ikat di bawah kulit, pembuluh getah bening atau pembuluh darah/sel, atau jaringan ereksi atau uretra.
  • Kanker telah menyebar ke satu atau dua kelenjar getah bening di selangkangan.
  • Kanker belum menyebar ke bagian tubuh lainnya.

4. Stadium IIIB

  • Kanker telah menyebar ke jaringan ikat di bawah kulit, pembuluh getah bening atau pembuluh darah atau sel terlihat sangat berbeda dari sel normal, atau jaringan ereksi atau uretra.
  • Kanker telah menyebar ke beberapa kelenjar getah bening di selangkangan.
  • Kanker belum menyebar ke bagian tubuh lainnya.

5. Stadium IV

Kanker penis telah menyebar ke area terdekat, seperti tulang kemaluan dan skrotum, serta organ tubuh lainnya.

Pengobatan Kanker Penis

Pengobatan kanker penis tergantung pada berbagai faktor, seperti ukuran dan jenis kanker, letak kanker, apakah kanker telah menyebar atau belum, usia, dan kondisi kesehatan secara umum.

Jenis perawatan yang mungkin dilakukan meliputi:

  • Terapi laser untuk membunuh sel kanker menggunakan aliran panas.
  • Krim obat oles yang mengandung imiquimod dan fluorouracil.
  • Krioterapi untuk membekukan dan membunuh sel kanker menggunakan suhu dingin.
  • Operasi tumor untuk menghilangkan tumor dari penis.
  • Sunat pada kasus kanker yang terletak di kulup.
  • Bedah Mohs untuk mengangkat lapisan kulit yang terkena hingga jaringan yang sehat.
  • Terapi Radiasi untuk menghancurkan sel kanker menggunakan sinar dengan radiasi yang tinggi.
  • Kemoterapi untuk membunuh sel-sel kanker.

Jika kanker telah mencapai kelenjar getah bening, tindakan penanganan seperti limfadenektomi atau penektomi bisa dilakukan.

Komplikasi Kanker Penis

Jika kondisi ini tidak ditangani dengan baik, dapat memicu komplikasi seperti penyebaran sel kanker ke organ lain dan kerusakan pada penis.

Pengobatan juga dapat menyebabkan komplikasi seperti nyeri pada penis, fistula uretra, striktur uretra, dan lubang penis yang menyempit.

Pencegahan Kanker Penis

Meski sulit untuk dicegah, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kanker penis, seperti berhenti merokok, menjaga kebersihan penis, disunat, menggunakan kondom saat berhubungan seksual, hindari bergonta-ganti pasangan seksual, lakukan vaksinasi HPV, dan menjaga daya tahan tubuh.

Bagi Anda yang tinggal di Jakarta dan ingin mendapatkan vaksin HPV, bisa kunjungi apotek Farmaku. Untuk info lebih lanjut klik vaksin HPV Apotek Farmaku Kelapa Gading Square.

Referensi

  1. Anonim. 2021. Penile Cancer. https://www.nhs.uk/conditions/penile-cancer/. (Diakses pada 8 Februari 2023).
  2. Anonim. Penile Cancer. https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/penile-cancer. (Diakses pada 8 Februari 2023).
  3. Anonim. Penile Cancer. https://www.cancer.org/cancer/penile-cancer.html. (Diakses pada 8 Februari 2023).
  4. Anonim. Penile Cancer. https://www.urologyhealth.org/urologic-conditions/penile-cancer. (Diakses pada 8 Februari 2023).
  5. Fletcher, Jenna. 2018. Everything You Need to Know about Penile Cancer. https://www.medicalnewstoday.com/articles/323554.php. (Diakses pada 8 Februari 2023).
  6. Johnson, Shannon. 2022. Penile Cancer (Cancer of the Penis). https://www.healthline.com/health/cancer-penis. (Diakses pada 8 Februari 2023).
  7. Pagán, Camille Noe. 2022. Penile Cancer. https://www.webmd.com/cancer/penile-cancer-overview. (Diakses pada 8 Februari 2023).

About The Author

11 Cara Menerapkan Green Living yang Bikin Lingkungan Sehat

9 Pantangan Makanan bagi Penderita Anemia, Wajib Dipatuhi