Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Penyakit Radang Panggul: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Myles Bannister

Penyakit radang panggul adalah infeksi pada organ wanita akibat bakteri yang dapat menyebabkan komplikasi, termasuk kemandulan atau kematian. Ketahui informasi selengkapnya tentang gejala, penyebab, cara mengobati, pencegahan, dan lainnya di bawah ini!

Apa Itu Penyakit Radang Panggul?

Penyakit radang panggul (PID) adalah infeksi bakteri pada organ reproduksi wanita. PID biasanya terjadi ketika bakteri menyebar dari vagina ke rahim, tuba falopi, dan ovarium.

Jika infeksi masuk ke dalam aliran darah, PID bisa sangat berbahaya dan bahkan mengancam jiwa. Beberapa jenis bakteri yang menyebabkan infeksi termasuk bakteri yang juga menyebabkan penyakit menular seksual (IMS) seperti gonore dan klamidia.

Gejala Radang Panggul

Gejala penyakit ini bisa ringan atau sulit dikenali. Pada beberapa wanita tidak ada gejala. Akibatnya, penderitanya tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi sampai mengalami kesulitan hamil atau nyeri panggul kronis.

Beberapa gejala radang panggul yang perlu dikenali, antara lain:

  • Nyeri perut bagian bawah dan panggul yang ringan hingga berat.
  • Pendarahan selama atau setelah hubungan seksual atau antara siklus menstruasi.
  • Dispareunia, nyeri saat berhubungan intim.
  • Menstruasi yang berat dan menyakitkan.
  • Demam tinggi.
  • Mual dan muntah.
  • Tubuh terasa lelah.
  • Keputihan meningkat, berubah warna kekuningan atau kehijauan, dan berbau tidak sedap.
  • Buang air kecil terasa menyakitkan, sering, atau sulit.

Kapan Waktu yang Tepat Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami gejala radang panggul yang ringan atau berat, segera dapatkan penanganan medis. Infeksi bisa menyebar dan mengancam nyawa.

Jika Anda mengalami tanda dan gejala PID yang tidak parah, tetap periksakan ke dokter sesegera mungkin. Keputihan yang berbau tidak sedap, buang air kecil yang menyakitkan, atau perdarahan di antara siklus menstruasi juga bisa menjadi gejala penyakit menular seksual (PMS).

Jika Anda memiliki gejala radang panggul, berhentilah berhubungan seks dan segera ke dokter. Perawatan yang cepat untuk PMS dapat membantu mencegah PID.

Penyebab Radang Panggul

PID biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyebar dari vagina atau leher rahim ke organ reproduksi yang lebih dalam seperti rahim, tuba falopi, dan ovarium.

Ada banyak jenis bakteri yang dapat menyebabkan PID, namun kebanyakan kasus disebabkan oleh bakteri yang juga menyebabkan PMS seperti klamidia atau gonore.

Jenis PMS lainnya juga dapat menjadi penyebab radang panggul, termasuk herpes simplex virus 2 (HSV-2), mycoplasma genitalium, gardnerella vaginalis, dan trichomonas vaginalis.

Faktor Risiko Radang Panggul

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko wanita terkena PID, termasuk:

  • Wanita yang aktif secara seksual di bawah usia 25 tahun.
  • Sering berganti pasangan seksual.
  • Melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang memiliki lebih dari satu pasangan seksual.
  • Berhubungan seks tanpa menggunakan kondom.
  • Douching atau mencuci vagina secara teratur.
  • Memiliki riwayat PID atau PMS.
  • Memasang alat kontrasepsi intrauterine device (IUD).

Diagnosis Penyakit Radang Panggul

Tidak ada tes tunggal untuk mendiagnosis PID. Diagnosis dilakukan berdasarkan gejala dan pemeriksaan ginekologis. Dokter akan bertanya tentang riwayat medis dan aktivitas seksual pasien.

Langkah selanjutnya adalah pemeriksaan fisik pada panggul untuk memeriksa adanya nyeri atau keputihan yang abnormal.

Selanjutnya, dilakukan pengambilan sampel cairan dengan tes usap atau swab dari bagian dalam vagina dan leher rahim. Sampel dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan tanda-tanda infeksi bakteri dan identifikasi bakteri penyebab radang panggul.

Kebanyakan wanita memiliki hasil tes swab negatif, jadi tes lain mungkin diperlukan untuk memastikan infeksi atau mencari penyebab lainnya.

Berikut beberapa tes tambahan untuk mendiagnosis radang panggul:

  • Tes darah untuk mencari tanda-tanda infeksi di dalam tubuh.
  • Tes urine untuk mendeteksi penyakit menular seksual atau infeksi saluran kemih.
  • Ultrasonografi (USG) untuk mendeteksi kelainan pada organ reproduksi.
  • Laparoskopi untuk melihat kelainan di organ panggul menggunakan kamera kecil.
  • Biopsi endometrium untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi dan peradangan.

Cara Mengobati Radang Panggul

Perawatan dengan obat-obatan dapat menghilangkan infeksi yang menyebabkan PID, tetapi bekas luka atau kerusakan pada saluran reproduksi tidak dapat dipulihkan.

Beberapa cara mengobati radang panggul, antara lain:

  • Obat-obatan, seperti antibiotik, disesuaikan dengan penyebab infeksi. Minumlah semua obat yang diresepkan oleh dokter.
  • Perawatan untuk pasangan seksual untuk mencegah infeksi berulang.
  • Menghindari hubungan seksual selama pengobatan.
  • Perawatan di rumah sakit jika hamil atau pengobatan sebelumnya tidak efektif.
  • Tindakan operasi jika pengobatan antibiotik tidak efektif.

Komplikasi Penyakit Radang Panggul

PID yang tidak diobati dapat menyebabkan jaringan parut dan abses berkembang di saluran reproduksi. Kondisi ini dapat merusak organ reproduksi wanita.

Beberapa komplikasi radang panggul, antara lain:

  • Kehamilan ektopik.
  • Infertilitas.
  • Nyeri panggul kronis.
  • Abses tubo-ovarium.

Cara Mencegah Radang Panggul

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko PID, antara lain:

  • Melakukan seks yang aman dengan menggunakan kondom dan tidak berganti pasangan.
  • Berkonsultasi dengan dokter tentang alat kontrasepsi yang aman.
  • Periksa kesehatan secara rutin dan lakukan tes jika berisiko memiliki PMS.
  • Tes dan pengobatan untuk pasangan seksual untuk mencegah penularan penyakit.
  • Menjaga kebersihan vagina dengan cara yang tepat.

Referensi

  1. Anonim. 2018. Pelvic inflammatory disease (PID). [sumber]
  2. Anonim. 2019. What Is Pelvic Inflammatory Disease? [sumber]
  3. Higuera, Valencia. 2019. Pelvic Inflammatory Disease (PID). [sumber]
  4. Mayo Clinic Staff. 2020. Pelvic inflammatory disease (PID). [sumber]

About The Author

Kenali Tipe dan Gejala Sindrom Pra Menstruasi

8 Penyebab Tremor di Tangan dan Cara Mengatasinya