Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Penyakit Pes: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan, dll

Myles Bannister

Salah satu penyakit berbahaya adalah penyakit pes. Ketahui lebih lanjut mengenai penyakit ini mulai dari gejala, penyebab, pengobatan, hingga pencegahannya.

Apa Itu Penyakit Pes?

Penyakit pes adalah penyakit yang terjadi ketika seseorang terinfeksi bakteri bernama Yersina pestis. Penyakit ini pernah menjadi epidemi di Benua Eropa pada abad ke-14 dan menewaskan sekitar 50 juta orang. Penyakit ini terjadi ketika seseorang tergigit oleh kutu yang sebelumnya menghisap darah hewan pengerat yang terinfeksi bakteri tersebut.

Ciri dan Gejala Penyakit Pes

Penyakit pes ditandai oleh ciri dan gejala seperti demam, kepala pusing, tubuh lelah, nyeri otot, mual, muntah, diare, dan pembengkakan kelenjar getah bening di beberapa area tubuh. Penderita juga dapat mengalami kejang, batuk darah, syok, nyeri dada, sesak napas, dan perubahan warna kulit.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Jika gejalanya berlangsung lebih dari 6 hari dan semakin parah, sebaiknya periksakan diri ke dokter secepatnya untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Penyebab Penyakit Pes

Penyakit pes disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis yang hidup di tubuh hewan pengerat terutama tikus. Penularannya dapat melalui kontak langsung dengan tikus atau gigitan kutu yang sebelumnya menghisap darah tikus yang terinfeksi.

Faktor Risiko Penyakit Pes

Faktor risiko terkena penyakit pes meliputi lingkungan tempat tinggal yang kotor, pekerjaan yang berpotensi kontak langsung dengan tikus, berada di tempat yang menjadi habitat tikus, dan memelihara tikus atau hewan pengerat lainnya.

Diagnosis Penyakit Pes

Diagnosis penyakit pes melibatkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Anamnesis dilakukan dengan mewawancarai pasien dan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang seperti pengambilan sampel darah, saliva, dan biopsi jaringan tubuh juga dapat dilakukan.

Jenis-Jenis Penyakit Pes

Hasil diagnosis akan mengarah kepada 3 jenis pes, yaitu septicemia plague, pneumonic plague, dan bubonic plague.

1. Septicemia Plague

Septicemia plague adalah jenis penyakit pes yang menyerang darah. Gejalanya termasuk demam, meriang, muntah, sakit perut, diare, dan perdarahan pada anus, mulut, dan hidung. Penderita juga dapat mengalami perubahan warna kulit.

2. Pneumonic Plague

Pneumonic plague adalah jenis penyakit pes yang menyerang paru-paru. Gejalanya termasuk batuk berdahak, sesak napas, dan nyeri dada. Penyakit ini dapat membahayakan nyawa penderita jika tidak segera ditangani.

3. Bubonic Plague

Bubonic plague adalah jenis penyakit pes yang menyerang kelenjar getah bening. Gejalanya termasuk pembengkakan kelenjar getah bening, demam, sakit kepala, nyeri otot, dan tubuh lelah.

Pengobatan Penyakit Pes

Penyakit pes harus ditangani secara medis dengan pemberian antibiotik, infus, oksigen, dan karantina selama pengobatan. Lamanya pengobatan bervariasi tergantung pada kondisi pasien.

Komplikasi Penyakit Pes

Jika tidak segera ditangani, penyakit pes dapat menyebabkan komplikasi seperti matinya jaringan tubuh, radang selaput otak, dan kematian.

Pencegahan Penyakit Pes

Untuk mencegah penyakit pes, penting untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal, menjaga kebersihan diri, menggunakan obat pembasmi tikus, menghindari tempat yang menjadi habitat tikus, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Referensi

  1. Mayo Clinic. Plague. (Diakses pada 30 Maret 2020) https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/plague/symptoms-causes/syc-20351291
  2. CDC. Plague. (Diakses pada 30 Maret 2020) https://www.cdc.gov/plague/index.html
  3. Healthline. The Plague. (Diakses pada 30 Maret 2020) https://www.healthline.com/health/plague
  4. Janti, N. Kala Black Death Hampir Memusnahkan Eropa. (Diakses pada 30 Maret 2020) https://historia.id/sains/articles/kala-black-death-hampir-memusnahkan-eropa-P4neV
  5. WHO. Plague. (Diakses pada 30 Maret 2020) https://www.who.int/health-topics/plague#tab=tab_1

About The Author

Dermatographia: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan, dan Lainnya

Benjolan di Punggung: Penyebab dan Cara Mengatasinya