Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Kanker Darah: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Kanker darah adalah penyakit yang memengaruhi produksi dan fungsi sel darah. Penyakit ini membuat sel darah berubah menjadi ganas. Simak penjelasan mengenai gejala hingga cara mengobatinya dalam ulasan berikut.

Apa itu Kanker Darah?

Kanker darah adalah kondisi di mana sel darah menjadi tidak normal. Sebagian besar sel darah berawal dari sumsum tulang belakang yang merupakan tempat diproduksinya darah.

Sel induk dalam sumsum tulang belakang akan menjadi dewasa dan berkembang menjadi tiga jenis sel darah yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Ketiga jenis sel darah ini memiliki fungsinya masing-masing.

Sebagian besar jenis kanker ini menyebabkan perkembangan sel darah normal terganggu akibat pertumbuhan sel darah yang abnormal. Sel darah abnormal atau sel-sel kanker ini mencegah sel darah normal untuk menjalankan fungsinya seperti melawan infeksi atau mencegah perdarahan.

Gejala Kanker Darah

Setiap jenis kanker darah memiliki gejala yang berbeda. Berikut adalah beberapa gejala kanker darah:

1. Leukemia

Gejala leukemia bisa berbeda berdasarkan jenis dan stadiumnya. Berikut adalah beberapa gejala kanker darah leukemia yang umum:

  • Demam, mengigil, berkeringat di malam hari, dan gejala flu lainnya.
  • Sakit kepala.
  • Lemah dan kelelahan.
  • Gusi bengkak atau berdarah.
  • Pembengkakan hati atau limpa.
  • Pembengkakan amandel.
  • Nyeri tulang.
  • Kulit pucat.
  • Muncul bercak merah pada kulit.
  • Penurunan berat badan.

Jika mengalami gejala leukemia seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.

2. Limfoma

Gejala limfoma dipengaruhi oleh jenis dan stadiumnya. Berikut adalah gejala kanker darah limfoma yang umum terjadi:

  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan. Ditandai dengan adanya benjolan yang terasa nyeri.
  • Demam.
  • Lemah dan kelelahan.
  • Berkeringat, terutama di malam hari.
  • Ruam pada lipatan kulit.
  • Gatal di kulit.
  • Sakit dada dan kesulitan bernapas.
  • Penurunan berat badan tanpa sebab.
  • Nafsu makan menurun.
  • Nyeri tulang.

Jika mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya dengan pasti.

3. Myeloma

Gejala kanker darah myeloma yang dapat dikenali seperti berikut ini:

  • Kelebihan kalsium dalam darah atau hiperkalsemia.
  • Anemia.
  • Kerusakan ginjal.
  • Gangguan tulang seperti osteoporosis, nyeri tulang, pembengkakan tulang, hingga patah tulang.
  • Kadar protein dalam darah dan/atau urine tinggi.
  • Penurunan berat badan.
  • Tubuh rentan terkena infeksi.

Penting diketahui, daftar gejala kanker di atas bukan merupakan daftar lengkap. Gejala yang dirasakan juga bisa disebabkan oleh penyebab lain selain kanker. Maka dari itu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan penyebab kanker darah dan mendapatkan penanganan yang lebih tepat.

Kapan Harus ke Dokter?

Apabila Anda mengalami tanda atau gejala yang berlangsung terus-menerus dan menyebabkan kekhawatiran, sebaiknya segera periksakan ke dokter.

Gejala kanker darah umumnya tidak jelas dan tidak spesifik. Kadang-kadang, kanker darah dapat terdeteksi ketika menjalani tes darah untuk masalah kesehatan lainnya.

Penyebab Kanker Darah

Secara umum, penyebab kanker darah adalah pertumbuhan sel darah abnormal yang tidak dapat dikendalikan sehingga mengganggu fungsi dari sel darah normal.

Pada kanker darah, sel darah tumbuh terlalu cepat, tidak berfungsi secara efektif, dan tidak mati pada titik alami dalam siklus hidupnya. Sebaliknya, sel darah membangun dan memenuhi lebih banyak ruang.

Dalam kasus kanker darah, sumsum tulang menghasilkan lebih banyak sel kanker yang memenuhi darah, sehingga menghambat sel darah putih yang sehat untuk tumbuh dan berfungsi normal. Sel kanker juga memengaruhi trombosit dan sel darah merah.

Faktor Risiko Kanker Darah

Berikut adalah faktor risiko kanker darah leukemia, limfoma, dan myeloma:

1. Leukemia

Faktor yang meningkatkan risiko leukemia antara lain:

  • Paparan radiasi tingkat tinggi.
  • Paparan bahan kimia secara berulang.
  • Kebiasaan merokok.
  • Pengobatan kemoterapi.
  • Memiliki sindrom Down.
  • Riwayat leukemia dalam keluarga.

2. Limfoma

Faktor risiko limfoma antara lain:

  • Lansia.
  • Berjenis kelamin laki-laki.
  • Memiliki riwayat penyakit autoimun.
  • Mengidap HIV/AIDS.
  • Diet tinggi lemak dan daging.
  • Terpapar pestisida tertentu.

3. Myeloma

Faktor risiko myeloma antara lain:

  • Usia di atas 65 tahun.
  • Berjenis kelamin laki-laki.
  • Mengidap penyakit Gaucher.
  • Memiliki riwayat keluarga pasien myeloma (orang tua, anak, atau saudara kandung).
  • Orang keturunan Afrika-Amerika.
  • Obesitas.
  • Terpapar radiasi.
  • Bekerja di industri yang berkaitan dengan minyak bumi.

Faktor risiko bukan merupakan penyebab kanker darah, tetapi hanya dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit tersebut. Jangan khawatir jika memiliki salah satu atau lebih faktor risiko yang disebutkan di atas, namun tetaplah menjalani gaya hidup sehat dan berkonsultasi dengan dokter secara berkala.

Jenis Kanker Darah

Penyakit kanker darah terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:

1. Leukemia

Leukemia adalah jenis kanker darah yang paling umum terjadi. Jenis ini ditemukan dalam darah dan sumsum tulang belakang akibat produksi sel darah putih yang abnormal.

Sel darah putih abnormal ini mengganggu produksi sel darah merah dan trombosit serta menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.

Berdasarkan sifatnya, leukemia dibagi menjadi leukemia akut yang berkembang cepat dan leukemia kronis yang berkembang lebih lambat.

Leukemia juga dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis sel darah yang berkembang menjadi sel kanker, yaitu leukemia limfositik (berkembang pada sel sumsum menjadi limfosit) dan leukemia mieloid (berkembang pada sel sumsum yang matang).

2. Limfoma

Limfoma juga disebut sebagai kanker sistem limfatik atau kanker getah bening. Sistem limfatik terdiri dari kelenjar getah bening yang ada di berbagai bagian tubuh.

Pada limfoma, limfosit (sel yang melawan infeksi) berkembang menjadi limfoma dan dapat merusak sistem kekebalan tubuh seiring berjalannya waktu.

Limfoma dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu limfoma Hodgkin (ditemukan pada sel B) dan limfoma non-Hodgkin (ditemukan pada sel B atau T).

3. Myeloma

Myeloma merupakan kanker sel plasma darah. Sel plasma darah seharusnya menghasilkan antibodi untuk melawan infeksi.

Pada myeloma, sel plasma darah ganas tidak dapat menghasilkan antibodi dan mengganggu produksi sel darah merah dan putih serta menghambat fungsi normal tubuh.

Myeloma diproduksi dalam sumsum tulang dan dapat menyerang bagian tulang lain di tubuh. Jika myeloma terdeteksi di beberapa tempat sumsum tulang, maka disebut sebagai multiple myeloma.

Diagnosis Kanker Darah

Jika diduga terkena kanker darah, pemeriksaan kanker yang dilakukan sebelum diagnosis meliputi:

1. Pemeriksaan Riwayat Kesehatan

Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda untuk mengetahui gejala dan masalah kesehatan lainnya.

2. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda kanker darah.

3. Tes Darah

Tes darah yang dilakukan untuk diagnosis kanker darah meliputi tes darah lengkap untuk mengukur jumlah sel-sel darah, peripheral blood smear untuk melihat penampilan sel darah, blood chemistry untuk mengukur kadar unsur dalam darah, dan blood clotting test untuk melihat kemampuan darah untuk membeku.

4. Urinalisis

Urinalisis digunakan untuk menilai fungsi ginjal.

5. Biopsi Kelenjar Getah Bening

Biopsi kelenjar getah bening dilakukan untuk memastikan diagnosis kanker darah tertentu. Sampel jaringan diambil dan diperiksa di laboratorium.

6. Aspirasi dan Biopsi Sumsum Tulang

Aspirasi dan biopsi sumsum tulang dilakukan jika kanker darah memengaruhi sumsum tulang. Sampel sumsum tulang diambil dan diperiksa di laboratorium.

7. Pemeriksaan Genetik

Pemeriksaan genetik dilakukan untuk melihat potensi kelainan kromosom atau mutasi pada kanker darah. Tes ini dapat membantu dalam diagnosis dan pemilihan pengobatan yang tepat.

8. Flow Cytometry

Flow cytometry digunakan untuk mengidentifikasi sel berdasarkan penanda pada permukaannya.

9. Lumbar Puncture

Lumbar puncture dilakukan untuk mengumpulkan sampel cairan serebrospinal yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.

10. Tes Pencitraan

Beberapa jenis tes pencitraan seperti X-ray, CT scan, MRI, dan USG dapat dilakukan untuk melihat gambaran tubuh dan mengevaluasi kondisi kanker darah.

Pemeriksaan tersebut digunakan untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan menentukan langkah pengobatan yang tepat.

Pengobatan Kanker Darah

Pengobatan kanker darah dipilih berdasarkan jenis dan stadium kanker, kecepatan tumbuhnya, dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Beberapa langkah pengobatan yang umum dilakukan antara lain:

1. Kemoterapi

Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker.

2. Terapi Target

Terapi target dilakukan untuk memperlambat atau menghentikan penyebaran sel kanker dengan mengganggu area spesifik sel kanker tersebut.

3. Imunoterapi

Imunoterapi digunakan untuk meningkatkan sistem keke

About The Author

10 Tanda Tidak Cocok Skincare, Kenali dan Hindari Bahayanya bagi Kulit!

5 Jenis Masker Polusi Terbaik