Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Kanker Anus: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Kanker anus terjadi ketika sel-sel kanker tumbuh dan berkembang di anus. Kasusnya jarang, tetapi berisiko tinggi menyebabkan kematian. Simak penjelasan mengenai gejala, penyebab, dan cara mengobatinya berikut ini.

Apa itu Kanker Anus?

Kanker anus adalah jenis kanker yang muncul di anus atau dubur. Anus merupakan ujung dari usus besar yang terletak di bawah rektum. Fungsinya adalah sebagai saluran untuk membuang kotoran atau feses.

Parahnya kondisi ini tergantung pada lokasi, ukuran, penyebaran, dan kondisi kesehatan pasien secara umum.

Seberapa Umum Penyakit Kanker Anus Terjadi?

Penyakit ini jarang terjadi, tetapi berisiko menyebabkan kematian. Risiko terkena kanker ini sekitar 1:500.

American Cancer Society memperkirakan bahwa akan ada sekitar 9 ribu kasus kanker anus pada tahun 2023, dengan lebih banyak perempuan daripada pria yang terkena penyakit ini.

Kematian akibat kanker anus diperkirakan mencapai 1.800 kasus, dengan prevalensi tertinggi pada pria daripada wanita.

Gejala Kanker Anus

Gejala umum kanker anus termasuk pendarahan dan gatal pada dubur. Gejala ini sering kali disalahartikan sebagai wasir atau ambeien.

Berikut adalah beberapa gejala yang perlu diwaspadai:

  • Pendarahan: pendarahan dari anus adalah gejala umum kanker anus. Hal ini dapat menyebabkan darah pada tinja.
  • Rasa sakit: rasa sakit di sekitar area anal bersamaan dengan pendarahan. Rasa sakit ini dapat memburuk saat sembelit.
  • Gatal yang parah: kanker anus dapat menyebabkan gatal yang parah di sekitar anus.
  • Benjolan: kanker anus dapat menyebabkan benjolan yang dirasakan di sekitar anus.
  • Lendir dari anus: lendir yang keluar dari anus dapat menjadi tanda kanker anus.
  • Ketidakmampuan mengendalikan BAB: kanker anus dapat menyebabkan kesulitan dalam mengendalikan buang air besar dan seringnya buang air besar.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami beberapa gejala yang disebutkan di atas, terutama jika memiliki faktor risiko kanker ini.

Penyebab Kanker Anus

Kanker anus terjadi ketika sel-sel kanker tumbuh tidak terkendali di anus. Sel-sel kanker ini kemudian membentuk massa atau tumor.

Penyebab pasti kondisi ini belum diketahui, tetapi infeksi HPV (human papillomavirus) berperan penting.

Faktor Risiko

Beberapa faktor risiko kanker anus antara lain:

  • Lansia: sebagian besar kasus terjadi pada orang di atas 50 tahun.
  • Seks anal: aktivitas seks ini meningkatkan risiko kanker anus.
  • Berganti pasangan seksual: memiliki banyak pasangan seksual meningkatkan risiko kanker ini.
  • Riwayat kanker: riwayat kanker serviks, vulva, atau vagina meningkatkan risiko kanker anus.
  • Merokok: merokok secara aktif atau pasif meningkatkan risiko kanker anus.
  • Infeksi HPV: HPV adalah penyebab utama kanker anus dan kanker serviks.
  • Imunosupresan: obat yang menekan sistem kekebalan tubuh meningkatkan risiko kanker anus, termasuk setelah transplantasi organ.
  • Kekebalan tubuh yang lemah: HIV yang menyebabkan AIDS dapat meningkatkan risiko kanker anus.

Diagnosis Kanker Anus

Untuk menentukan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan gejala serta riwayat medis pasien.

Jika dicurigai kanker anus, Anda akan dirujuk ke ahli bedah kolorektal, seorang spesialis dalam penyakit usus.

Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menentukan diagnosis antara lain:

1. Anoskopi

Ini adalah tes yang dilakukan untuk melihat kondisi anus secara langsung. Dokter akan menggunakan anoskop, selang pendek dengan lampu di ujungnya.

Anoskop akan diolesi gel khusus sebelum dimasukkan ke anus dan bagian bawah rektum.

2. Endoskopi

Tes ini menggunakan tabung tipis dengan kamera untuk melihat bagian dalam tubuh.

3. Biopsi

Jika hasil pemeriksaan endoskopi menunjukkan kemungkinan kanker, dokter akan melakukan biopsi. Ini melibatkan pengambilan sampel jaringan dari anus untuk diperiksa di laboratorium.

4. Tes Pencitraan

Tes ini digunakan untuk melihat bagian dalam tubuh. Sinar-X, CT scan, MRI scan, dan PET scan dapat membantu mendiagnosis kanker anus dan menentukan penyebarannya.

Stadium Kanker Anus

Stadium kanker anus terbagi menjadi beberapa tingkatan:

Stadium I

Pada tahap ini, kanker mulai berkembang dan ukurannya kecil, yaitu 2 sentimeter atau kurang.

Stadium II

Kanker berkembang lebih besar dari 2 sentimeter, tetapi belum menyebar.

Stadium III

Kanker telah tumbuh lebih besar dan menyebar ke kelenjar getah bening di dekat anus serta organ di sekitarnya seperti vagina, saluran kencing, dan kandung kemih.

Stadium IV

Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening atau organ lain yang jauh dari anus, misalnya paru-paru dan hati.

Pengobatan Kanker Anus

Pengobatan kanker anus tergantung pada stadium kanker dan kondisi kesehatan pasien. Beberapa perawatan yang dapat dilakukan meliputi:

1. Kemoterapi

Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker. Terapi ini diberikan sesuai jenis dan stadium kanker.

2. Terapi Radiasi

Terapi radiasi menggunakan sinar-X atau proton untuk membunuh sel kanker. Terapi ini dapat dilakukan dari luar tubuh (eksternal) atau dengan memasukkan bahan radioaktif ke dalam atau dekat dengan kanker (internal).

3. Imunoterapi

Imunoterapi menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker. Terapi ini biasanya digunakan pada kanker anus stadium lanjut.

4. Operasi

Operasi dilakukan untuk menghilangkan kanker anus. Jenis operasi yang digunakan tergantung pada stadium kanker.

5. Terapi Pendukung

Terapi pendukung diberikan untuk mengurangi gejala dan efek samping pengobatan kanker anus.

Komplikasi Kanker Anus

Kanker anus jarang menyebar ke organ lain di tubuh. Jika menyebar, kanker biasanya menyerang paru-paru dan hati.

Pencegahan Kanker Anus

Saat ini belum ada cara pasti untuk mencegah kanker anus. Namun, risiko dapat dikurangi dengan melakukan seks yang aman, vaksinasi HPV, skrining kanker, dan menghentikan kebiasaan merokok.

Referensi

  1. Anonim. 2023. Key Statistics for Anal Cancer. https://www.cancer.org/cancer/anal-cancer/about/what-is-key-statistics.html. (Diakses pada 2 Maret 2023).
  2. Anonim. 2021. Anal Cancer. https://www.nhs.uk/conditions/anal-cancer/. (Diakses pada 2 Maret 2023).
  3. Anonim. 2022. Anal Cancer. https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/anal-cancer. (Diakses pada 2 Maret 2023).
  4. Anonim. 2021. Anal Cancer. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/anal-cancer/symptoms-causes/syc-20354140. (Diakses pada 2 Maret 2023).
  5. Anonim. 2022. Anal Cancer Treatment (PDQ®)–Patient Version. https://www.cancer.gov/types/anal/patient/anal-treatment-pdq. (Diakses pada 2 Maret 2023).
  6. Anonim . 2022. What Is Anal Cancer? https://www.webmd.com/cancer/what-is-anal-cancer. (Diakses pada 2 Maret 2023).
  7. Brazier, Yvette. 2019. What You Need to Know about Anal Cancer. https://www.medicalnewstoday.com/articles/156549. (Diakses pada 2 Maret 2023).
  8. Stubblefield, Heaven. 2018. Anal Cancer. https://www.healthline.com/health/anal-cancer. (Diakses pada 2 Maret 2023).

About The Author

Episan: Manfaat, Dosis, Efek Samping

7 Dampak Rokok pada Saluran Pencernaan