Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Kandungan Lemah: Gejala, Penyebab, dan Penanganan

Myles Bannister

Kandungan lemah adalah salah satu penyebab wanita hamil mengalami keguguran. Kasus wanita yang mengalami kandungan lemah ini satu dari 100 kehamilan. Simak gejala, penyebab, dan cara mengatasinya berikut ini.

Apa Itu Kandungan Lemah?

Kandungan lemah atau inkompetensi serviks adalah ketidaknormalan dari bentuk serviks yang disebabkan oleh beberapa gangguan pada leher rahim.

Kandungan lemah terjadi ketika serviks terbuka, melemah, atau memendek terlalu dini pada kehamilan. Kandungan yang lemah dapat menyebabkan masalah, termasuk keguguran dan kelahiran prematur (lahir sebelum 37 minggu kehamilan).

Tanda dan Gejala Kandungan Lemah

Pada trimester pertama kehamilan, ibu hamil belum bisa mengetahui ciri-ciri kandungan lemah. Hal ini dikarenakan permasalahan pada trimester pertama lebih sering disebabkan oleh masalah kromosom.

Ciri-ciri kandungan lemah biasanya terlihat mulai antara 14 dan 20 minggu usia kehamilan, antara lain:

  • Sensasi tekanan panggul.
  • Sakit punggung.
  • Kram perut ringan seperti pramenstruasi.
  • Perubahan volume, warna, atau konsistensi cairan vagina.
  • Terlihat ada bercak atau pendarahan ringan pada vagina.
  • Kontraksi ringan.

Penyebab Kandungan Lemah

Kandungan lemah dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Faktor Keturunan

Kandungan lemah bisa dikarenakan oleh faktor keturunan atau bawaan dari lahir. Otot serviks yang lemah pada seorang wanita bisa diwariskan melalui genetik.

Wanita dengan penyebab kandungan lemah seperti ini mewarisi otot lemah di daerah leher rahim. Hal ini menyebabkan rahimnya cepat terbuka pada saat janin berusia tidak lebih dari empat bulan.

2. Luka

Beberapa kasus kandungan lemah dapat disebabkan oleh kehamilan sebelumnya yang menyebabkan luka pada leher rahim.

Perlukaan atau laserasi dapat melemahkan otot serviks.

3. Operasi

Operasi yang dilakukan pada leher rahim sebelum kehamilan bisa menjadi penyebab lemahnya kandungan.

Operasi tersebut mungkin merusak serviks dan menyebabkan leher rahim melemah sehingga tidak bisa menahan janin sampai usia empat bulan.

4. Kerusakan Selama Kelahiran yang Sulit

Kerusakan pada leher rahim dapat terjadi jika wanita mengalami kesulitan saat melahirkan anak pertama.

Proses melahirkan yang sulit dapat menyebabkan kerusakan pada leher rahim. Kerusakan ini semakin parah jika diikuti oleh infeksi yang membuat otot serviks semakin lemah.

5. Penyakit Kolagen

Apabila mulut rahim pada seorang wanita terdapat zat kolagen, ia memiliki risiko kandungan lemah.

Keberadaan kolagen pada mulut rahim merupakan salah satu penyebab kandungan lemah yang membutuhkan penanganan medis oleh ahli.

6. Trauma

Wanita yang pernah mengalami keguguran sebelumnya dapat memiliki kandungan lemah. Hal ini dapat terjadi jika setelah keguguran wanita tersebut menjalani proses kuret.

Proses kuret dapat menyebabkan trauma pada serviks sehingga otot serviks atau leher rahim melemah.

7. Obat DES

Obat DES (dietilstilbestrol) memiliki efek samping yang dapat menyebabkan infeksi, pendarahan, trauma, dan lainnya pada serviks. Penggunaan obat DES dapat menjadi salah satu penyebab kandungan lemah.

Diagnosis Kandungan Lemah

Untuk mendiagnosis kandungan lemah, dokter kandungan akan mengajukan pertanyaan tentang riwayat kesehatan dan gejala kehamilan pada janji temu pranatal.

Dokter dapat melakukan pemeriksaan panggul dan tes pencitraan menggunakan ultrasonografi (USG) transvaginal untuk mengukur panjang dan bukaan serviks.

Cara Mengatasi Kandungan Lemah

Kandungan lemah bisa diatasi dengan bed rest dan cervical cerclage. Cara mengatasi kandungan lemah meliputi:

1. Bed Rest

Apabila Anda dideteksi memiliki kandungan lemah, dokter kandungan akan menyarankan bed rest.

Bed rest mengurangi gerakan yang merangsang melemahnya otot serviks, sehingga dapat menahan janin di dalam rahim.

2. Suplementasi Progesteron

Jika Anda memiliki riwayat kelahiran prematur, dokter mungkin akan menyarankan suntikan hormon progesteron setiap minggu selama trimester kedua dan ketiga kehamilan.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan penggunaan progesteron pada insufisiensi serviks.

3. USG Berulang

Jika Anda memiliki riwayat kelahiran prematur atau risiko kandungan lemah, dokter mungkin akan memantau panjang serviks dengan ultrasonografi (USG) setiap dua minggu antara minggu ke 16 dan minggu ke 24 kehamilan.

Jika serviks mulai terbuka atau menjadi lebih pendek dari panjang tertentu, dokter mungkin akan merekomendasikan cervical cerclage.

4. Cervical Cerclage

Cara lain mengatasi kandungan lemah adalah dengan melakukan cervical cerclage, yaitu pengikatan mulut rahim. Prosedur ini memiliki tingkat keberhasilan 90%.

Selama prosedur ini, rahim akan dijahit untuk menguatkan serviks. Jahitan tersebut akan dibuka ketika usia kehamilan mencapai 36 atau 37 minggu.

Itulah ulasan tentang kandungan lemah. Pastikan untuk memeriksa kehamilan secara rutin untuk menjaga kondisi ibu dan janin dalam kandungan. Semoga informasi ini bermanfaat!

Referensi

  1. Anonim. 2021. Incompetent Cervix. Mayo Clinic. [online] Tersedia di: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/incompetent-cervix/symptoms-causes/syc-20373836 [Diakses pada 21 April 2023]
  2. Anonim. 2022. Incompetent Cervix. Cleveland Clinic. [online] Tersedia di: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17912-incompetent-cervix#diagnosis-and-tests [Diakses pada 21 April 2023]
  3. Anonim. 2021. What Is an Incompetent Cervix?. WebMD. [online] Tersedia di: https://www.webmd.com/women/what-is-incompetent-cervix [Diakses pada 21 April 2023]
  4. Suwignyo S dan Fitrio C. 2010. Panduan Super Lengkap Hamil Sehat. Depok: Penebar Plus.

About The Author

Artichoke: Manfaat, Kandungan, Efek Samping, dll

9 Penyebab Perdarahan Vagina Usai Berhubungan Intim