Apa Itu Kalazion?
Kalazion adalah benjolan kecil yang muncul di kelopak mata. Kelenjar meibomian yang tersumbat menyebabkan benjolan ini. Kalazion bisa muncul di kelopak mata atas atau bawah dan kadang-kadang bisa hilang tanpa pengobatan. Chalazia adalah istilah lain untuk kalazion.
Selain itu, kalazion juga bisa terjadi di kelopak mata internal atau eksternal. Kalazion eksternal adalah infeksi di daerah folikel bulu mata dan kelenjar keringat, sedangkan kalazion internal adalah infeksi kelenjar meibom.
Chalazion biasanya tidak menyakitkan, sedangkan kalazion bisa menyebabkan rasa sakit. Jika Anda mengalami kalazion yang menghalangi penglihatan atau memiliki riwayat chalazion sebelumnya, lebih baik memeriksakan diri ke dokter mata.
Penyebab Kalazion
Kalazion disebabkan oleh penyumbatan kelenjar meibomian di kelopak mata atas atau bawah. Kelenjar ini menghasilkan minyak untuk melembapkan mata. Peradangan atau virus yang menyerang kelenjar ini adalah penyebab chalazion.
Orang yang memiliki kondisi peradangan seperti seborrhea, jerawat, rosacea, blepharitis kronis, atau peradangan kelopak mata jangka panjang lebih rentan terhadap chalazion. Chalazion juga lebih umum pada orang dengan konjungtivitis viral atau infeksi di mata dan kelopak mata. Namun, chalazion yang berulang atau tidak biasa kemungkinan merupakan gejala kondisi yang lebih serius, meskipun hal ini jarang terjadi.
Faktor Risiko Kalazion
Individu dengan sekresi kelenjar meibomian lebih tebal dari yang lain memiliki risiko lebih tinggi terkena kalazion. Jika Anda pernah mengalami kalazion sebelumnya, Anda berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi ini di masa depan.
Orang dengan rosacea dan jerawat juga berisiko lebih tinggi terkena chalazion karena perubahan pada kelenjar minyak di wajah. Sedangkan seborrhea kelopak mata meningkatkan risiko terkena kalazion.
Gejala Kalazion dan Hordeolum
Hordeolum biasanya dimulai sebagai benjolan di tepi kelopak mata yang mirip dengan jerawat.
- Benjolan hordeolum bisa menjadi bengkak dan sakit, dan mata mungkin berair.
- Hordeolum biasanya membengkak selama sekitar 3 hari sebelum akhirnya pecah dan mengeluarkan isinya.
- Hordeolum biasanya sembuh dalam waktu sekitar seminggu.
Sementara itu, kalazion dimulai sebagai benjolan atau kista di bawah kulit kelopak mata.
- Kalazion tidak menyebabkan rasa sakit, berbeda dengan hordeolum.
- Kalazion tumbuh lebih lambat daripada hordeolum. Jika kalazion cukup besar, bisa mengganggu pandangan.
- Peradangan dan pembengkakan bisa menyebar ke area sekitar mata.
- Umumnya, kalazion sembuh dalam beberapa bulan tanpa pengobatan.
Diagnosis Kalazion
Dokter dapat mendiagnosis kalazion dengan memeriksa kelopak mata. Membedakan hordeolum dan kalazion mungkin sulit. Namun, jika ada benjolan di dalam kelopak mata yang terasa keras, dokter mungkin akan mendiagnosa kalazion.
Proses diagnosis kalazion melibatkan pemeriksaan mata secara keseluruhan. Dokter mata akan menanyakan riwayat medis Anda untuk memahami gejala yang Anda alami dan masalah kesehatan yang mungkin berkontribusi pada masalah kelopak mata.
Dokter mata juga akan memeriksa struktur kelopak mata, tekstur kulit, dan penampilan bulu mata. Terakhir, dokter mata akan menggunakan alat untuk memeriksa pinggiran kelopak mata, dasar bulu mata, dan bukaan kelenjar meibom.
Terlepas dari kemiripannya dengan masalah kelopak mata lainnya seperti sties dan lesi kanker, dokter umumnya dapat dengan benar mendiagnosis kalazion.
Pengobatan Kalazion
Perawatan di rumah bisa cukup untuk mengobati kalazion.
- Saat benjolan di kelopak mata muncul, Anda bisa mengompresnya dengan air hangat selama 5-10 menit, 3-6 kali sehari. Ini dapat membantu mempercepat penyembuhan dan membuka pori-pori yang tersumbat sehingga isi benjolan bisa keluar.
- Setelah mengompres benjolan, pijat secara lembut area tersebut untuk membantu cairan dalam benjolan keluar. Pastikan tangan sudah bersih sebelum melakukan pemijatan atau bisa menggunakan cotton bud.
- Bersihkan kelopak mata sekitar 2 kali sehari untuk menghilangkan minyak dan sel kulit mati yang bisa menyebabkan cairan terjebak di dalam benjolan.
- Biarkan kalazion atau hordeolum pecah dan sembuh dengan sendirinya. Jangan mencoba memencet atau membukanya, kecuali atas instruksi dari dokter mata.
- Jangan menggunakan make up mata atau kontak lensa sampai benjolan di mata benar-benar sembuh.
- Jika benjolan di kelopak mata tidak hilang, konsultasikan dengan dokter mata. Anda mungkin memerlukan resep untuk salep mata antibiotik atau tetes mata. Penggunaan salep antibiotik seperti tetrasiklin perlu di bawah pengawasan dokter untuk membantu mengatasi jaringan minyak yang tersumbat di dalam kalazion.
- Jika infeksi telah menyebar ke kelopak mata atau mata, Anda mungkin perlu mengonsumsi antibiotik tablet.
- Jika hordeolum atau kalazion sangat besar, dokter mungkin perlu membuka sedikit jaringan kelopak untuk mengeluarkan isi benjolan. Jangan mencoba membuka benjolan di kelopak mata sendiri.
Cara Mencegah Kalazion
- Hindari mengucek mata karena dapat mengiritasi dan membiarkan bakteri menyebar. Jika Anda perlu menyentuh mata, pastikan tangan Anda sudah bersih.
- Lindungi mata dari debu dan polusi udara, misalnya dengan menggunakan kacamata saat melakukan tugas-tugas berdebu seperti menyapu atau memotong rumput.
- Gantilah riasan mata, terutama maskara, setidaknya setiap 6 bulan. Bakteri bisa tumbuh di riasan mata.
- Jika Anda sering mengalami kalazion, bersihkan kelopak mata secara teratur dengan sedikit sampo bayi yang dicampur dengan air hangat.
- Segera obati peradangan atau infeksi apa pun pada kelopak mata.
Perlu diingat, jika cairan dalam benjolan di dalam kelopak mata mengalami infeksi dan menyebar ke seluruh kelopak mata dan jaringan di sekitarnya, kondisi ini dapat menyebabkan selulitis orbita. Selulitis orbita ditandai dengan bengkak dan kemerahan pada kelopak mata, kesulitan membuka mata, rasa sakit yang hebat, dan demam. Jika mengalami gejala tersebut, segera minta bantuan medis.
About The Author
