Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Penyakit Cerebrovascular: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Myles Bannister

Penyakit cerebrovascular adalah sekelompok kondisi, penyakit, dan gangguan yang mempengaruhi pembuluh darah dan suplai darah ke otak. Ini adalah keadaan darurat medis yang membutuhkan perawatan segera. Berikut penjelasan lebih lanjut!

Apa itu Penyakit Cerebrovascular?

Penyakit ini dapat terjadi karena aterosklerosis, trombosis, atau trombosis vena serebral. Beberapa jenis penyakit serebrovaskular meliputi stroke, transient ischaemic attack (TIA), aneurisma, dan malformasi vaskular.

Jika pembuluh darah tersumbat, rusak, atau pecah sehingga otak tidak mendapatkan cukup oksigen, maka kerusakan otak bisa terjadi.

Gejala Cerebrovascular

Gejalanya tergantung pada lokasi penyumbatan dan dampaknya pada jaringan otak. Berikut adalah beberapa gejala umum cerebrovascular:

  • Sakit kepala mendadak yang parah.
  • Kelumpuhan di satu sisi tubuh (hemiplegia).
  • Kelemahan di satu sisi tubuh (hemiparesis).
  • Kebingungan.
  • Kesulitan berbicara.
  • Kehilangan penglihatan di satu mata.
  • Kehilangan keseimbangan.
  • Kehilangan kesadaran.

Respon Darurat

Gejala cerebrovascular bisa bervariasi tergantung pada kondisi spesifik yang dialami oleh pasien. Namun, stroke adalah jenis penyakit serebrovaskular yang paling umum.

Gunakan akronim FAST untuk mengenali tanda-tanda peringatan stroke:

  • Facial droop: Wajah tampak murung atau tidak dapat tersenyum.
  • Arm weakness: Tidak dapat mengangkat lengan ke atas kepala.
  • Speech difficulty: Kesulitan berbicara atau memahami kata-kata.
  • Time to call 112: Segera hubungi bantuan medis jika muncul salah satu gejala ini.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika mengalami gejala stroke secara tiba-tiba, segera cari bantuan medis darurat atau bawa ke rumah sakit terdekat.

Penyebab Cerebrovascular

Penyakit serebrovaskular bisa dikembangkan karena berbagai alasan. Ketika pembuluh darah di otak mengalami kerusakan, aliran darah dapat terhambat atau berkurang. Kekurangan oksigen akibat kurangnya aliran darah dapat menyebabkan kerusakan dan kematian sel-sel otak.

Aterosklerosis adalah penyebab utama penyakit cerebrovascular. Kondisi ini terjadi ketika kolesterol tinggi dan peradangan di arteri otak menyebabkan penumpukan kolesterol menjadi plak yang menyempitkan atau menghalangi aliran darah di arteri.

Penyakit serebrovaskular meliputi:

  • Stroke.
  • Transient ischemic attack (TIA).
  • Aneurisma pembuluh darah yang menyuplai otak.
  • Malformasi vaskuler.
  • Demensia vaskuler.
  • Perdarahan subarachnoid.

Faktor Risiko Cerebrovascular

Risiko stroke dan penyakit serebrovaskular lainnya meningkat seiring bertambahnya usia, terutama jika telah terjadi serangan serebrovaskular sebelumnya pada pasien atau kerabat dekatnya. Risiko tersebut meningkat setiap 10 tahun antara usia 55 dan 85 tahun, namun bisa terjadi pada usia berapa pun.

Faktor risiko lainnya meliputi:

  • Hipertensi.
  • Merokok.
  • Obesitas.
  • Pola makan yang buruk.
  • Kurang aktivitas fisik.
  • Diabetes.
  • Kolesterol tinggi.
  • Stres.
  • Konsumsi alkohol.

Diagnosis Cerebrovascular

Setiap kondisi cerebrovascular adalah keadaan darurat medis, dan penting bagi siapa pun yang mengalami gejalanya untuk segera mendapatkan perawatan. Diagnosis dini sangat penting dalam mengurangi kerusakan otak.

Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan pasien dan mencari tanda-tanda kesulitan neurologis, motorik, dan sensorik tertentu. Tes seperti angiografi serebral, angiogram vertebral, atau angiogram karotis dapat digunakan untuk mendeteksi kelainan pembuluh darah.

CAT scan dapat membantu mendiagnosis stroke hemoragik, sedangkan MRI dapat mendeteksi stroke tahap awal. EKG dapat mendeteksi aritmia jantung yang merupakan faktor risiko stroke embolik.

Pengobatan Cerebrovascular Disease

Pengobatan tergantung pada jenis penyakit serebrovaskular yang dialami pasien. Perawatan fokus pada peningkatan aliran darah ke otak.

Beberapa pengobatan menggunakan obat-obatan seperti tekanan darah, kolesterol, dan pengencer darah. Untuk kondisi yang lebih parah, operasi mungkin diperlukan untuk menghilangkan penyumbatan atau memasukkan stent.

Jika fungsi otak terpengaruh, pasien mungkin memerlukan terapi fisik, terapi okupasi, dan terapi wicara untuk pemulihan.

Komplikasi yang Mungkin Terjadi

Beberapa komplikasi yang bisa berkembang meliputi cacat permanen, penurunan fungsi kognitif, kelumpuhan parsial, kesulitan berbicara, dan kehilangan ingatan.

Pencegahan Cerebrovascular Disease

Langkah-langkah pencegahan meliputi berhenti merokok (jika merokok), berolahraga secara teratur, makan makanan sehat, menjaga berat badan yang sehat, dan mengelola tekanan darah dan kolesterol.

Referensi

  1. Anonim. Cerebrovascular Disease. https://www.aans.org/en/Patients/Neurosurgical-Conditions-and-Treatments/Cerebrovascular-Disease. Diakses pada 7 September 2021.
  2. Kraft, Sy. 2019. What to know about cerebrovascular disease. https://www.medicalnewstoday.com/articles/184601. Diakses pada 7 September 2021.
  3. Mandal, Ananya. 2019. Cerebrovascular Disease Causes. https://www.news-medical.net/health/Cerebrovascular-Disease-Causes.aspx. Diakses pada 7 September 2021.
  4. Wells, Diana. 2019. Cerebrovascular Disease. https://www.healthline.com/health/cerebrovascular-disease. Diakses pada 7 September 2021.

About The Author

Manfaat Teh Herbal Rosehip untuk Menjaga Kesehatan Tubuh

Anatomi Tulang Rusuk Manusia: Fungsi dan Gangguannya