Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

10 Gejala Muntaber dan Cara Mengatasinya

Myles Bannister

Gejala muntaber biasanya terjadi satu atau dua hari setelah infeksi. Gejala umumnya adalah diare, yaitu tinja encer dan sering buang air kecil. Berikut adalah gejala lain dan cara mengatasinya.

Gejala Muntaber yang Mudah Dikenali

Gejala bisa muncul dalam beberapa hari setelah infeksi dan berkisar dari ringan hingga parah. Biasanya berlangsung selama satu atau dua hari, namun bisa lebih lama.

Diare adalah gejala utama muntaber. Hal ini disebabkan oleh makanan dan minuman yang terkontaminasi. Perhatikan gejala lainnya di bawah ini:

1. Diare

Diare adalah ciri-ciri muntaber yang umum. Tinja menjadi encer akibat infeksi bakteri, virus, atau parasit.

Penting untuk menghindari dehidrasi dalam kasus ini.

2. Mual dan Muntah

Mual dan muntah sering terjadi pada muntaber. Dapat disebabkan oleh masalah fisik atau psikologis.

3. Demam Ringan dan Menggigil

Demam ringan menunjukkan bahwa tubuh sedang melawan infeksi. Biasanya disertai dengan gejala lain seperti batuk dan hidung tersumbat.

4. Hilangnya Selera Makan

Muntaber dapat mengurangi selera makan. Hal ini bisa berkaitan dengan faktor psikologis, penyakit, atau efek samping obat.

5. Sakit Kepala

Muntaber juga dapat menyebabkan sakit kepala. Biasanya dapat diobati dengan obat bebas.

6. Nyeri Otot

Nyeri otot adalah gejala umum muntaber. Bisa menjadi gejala lain, seperti muntah berak.

7. Inkontinensia Urine

Muntah berak dapat menyebabkan inkontinensia urine pada beberapa kasus.

8. Haus yang Berlebihan

Haus berlebihan dapat menjadi tanda muntaber jika disertai dengan kondisi lain seperti muntah dan diare.

9. Bibir dan Mulut Kering

Mulut kering bisa menjadi tanda kondisi tertentu saat sedang stres atau cemas.

10. Tangan dan Kaki Dingin

Tangan dan kaki dingin bisa menjadi gejala muntaber atau gangguan lainnya.

Cara Mengatasi Muntaber

Penting untuk mencegah dehidrasi dengan mengonsumsi banyak cairan. Pada kasus yang parah, rawat inap dan pemberian cairan intravena diperlukan.

Larutan rehidrasi oral yang dijual bebas dapat membantu dalam kasus ringan. Obat muntaber ini nyaman bagi perut anak karena mengandung air dan garam yang hilang dari tubuh.

Perawatan Rumahan

Mulailah makan makanan yang mudah dicerna, seperti biskuit, roti panggang, agar-agar, pisang, nasi, dan ayam. Berhenti makan jika rasa mual muncul kembali. Berikut cara mengatasi muntaber untuk mencegah dehidrasi selama pemulihan:

  • Jangan makan makanan padat selama beberapa jam.
  • Hindari makanan dan zat tertentu sampai Anda merasa lebih baik, seperti produk susu, kafein, alkohol, nikotin, makanan berlemak, atau makanan yang kaya bumbu.
  • Istirahat yang cukup penting untuk pemulihan.
  • Konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan obat pereda nyeri atau demam pada anak.

Perawatan untuk Bayi dan Anak-Anak

Tujuan utama adalah mengganti cairan dan garam yang hilang pada anak. Berikut beberapa cara mengatasi muntaber pada anak:

  • Beri anak larutan rehidrasi oral yang dijual bebas di apotek.
  • Perkenalkan makanan yang mudah dicerna.
  • Jangan beri anak produk susu atau makanan manis.
  • Hindari memberikan obat antidiare pada anak tanpa konsultasi dokter.

Jika Anda memiliki bayi, berikan sedikit cairan setelah muntah atau diare. Jika menyusui, biarkan bayi menyusu. Jika menggunakan susu formula, berikan larutan rehidrasi oral atau susu formula.

Referensi

  1. Anonim. Viral gastroenteritis (stomach flu). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/viral-gastroenteritis/symptoms-causes/syc-20378847. (Diakses pada 31 Agustus 2020).
  2. Anonim. Gastroenteritis (“Stomach Flu”). https://www.webmd.com/digestive-disorders/gastroenteritis#1. (Diakses pada 31 Agustus 2020).
  3. Pietrangelo, Ann dan Rachel Nall. 2019. Viral Gastroenteritis (Stomach Flu). https://www.healthline.com/health/viral-gastroenteritis#diagnosis. (Diakses pada 31 Agustus 2020).

About The Author

Tanda Kemoterapi Anda Berhasil dan Cara Mengetahuinya

Perkembangan Bayi 4 Bulan: Fisik, Motorik, Komunikasi, dll