Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (TTV) dan Nilai Normal

Myles Bannister

Temukan informasi tentang tanda-tanda vital, kegunaan pemeriksaan tanda-tanda vital, jenis pemeriksaan tanda-tanda vital, dan nilai normal dari setiap tanda-tanda vital.

Apa itu tanda-tanda vital?

Tanda-tanda vital adalah ukuran fungsi-fungsi vital tubuh. Ada empat tanda-tanda vital utama: suhu tubuh, denyut nadi, laju pernapasan, dan tekanan darah. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.

Tanda-tanda vital diperiksa oleh tenaga medis profesional di rumah sakit atau di rumah. Setelah diperiksa, akan diperoleh nilai dari setiap tanda-tanda vital tersebut yang akan dibandingkan dengan nilai normalnya.

Perlu diketahui bahwa nilai normal untuk setiap tanda-tanda vital ini berbeda tergantung pada kelompok usia, jenis kelamin, berat badan, dan lainnya. Jadi, hasil pemeriksaan nilai tanda-tanda vital akan dibandingkan dengan nilai normal yang sesuai dengan karakteristik individu.

Kegunaan dan manfaat pemeriksaan tanda-tanda vital

Pemeriksaan tanda-tanda vital dilakukan dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Ada beberapa manfaat dari pengukuran tanda-tanda vital. Hasilnya dapat menjadi data yang menunjukkan status kesehatan individu. Tanda-tanda vital bisa diukur dalam pengaturan medis, di rumah, di tempat darurat medis, atau di tempat lain.

Berikut adalah beberapa manfaat pemeriksaan tanda-tanda vital:

  1. Mengindikasikan fungsi dasar tubuh
  2. Menilai kesehatan fisik umum
  3. Mendeteksi gangguan medis akut
  4. Mendeteksi kemungkinan penyakit kronis
  5. Mengukur kemampuan tubuh mengatasi stres fisiologis
  6. Memonitor perkembangan terapi perawatan
  7. dan lainnya

Jenis pemeriksaan dan nilai normal tanda-tanda vital

Ada empat jenis pemeriksaan tanda-tanda vital. Pemeriksaan dari setiap jenis tanda-tanda vital memiliki pengukuran dan nilai normal yang berbeda. Nilai normal untuk setiap jenis tanda-tanda vital juga dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin, berat badan, dan lainnya. Berikut adalah empat jenis pemeriksaan tanda-tanda vital ini.

1. Suhu tubuh

Suhu tubuh adalah jenis pemeriksaan tanda-tanda vital yang bisa dilakukan di rumah dengan menggunakan termometer atau dibantu oleh tenaga medis.

Pemeriksaan suhu tubuh bermanfaat untuk menilai kondisi metabolisme tubuh. Metabolisme tubuh terkait dengan suhu tubuh, karena proses metabolisme di dalam tubuh menghasilkan panas secara kimiawi.

Nilai normal suhu tubuh dipengaruhi oleh faktor seperti jenis kelamin, waktu pemeriksaan, aktivitas fisik, lingkungan, dan masalah pada organ. Namun, nilai normal suhu tubuh berkisar antara 36 hingga 37,4 derajat Celcius.

Orang dikatakan memiliki suhu tubuh rendah atau hipotermia jika suhu tubuhnya kurang dari 36 derajat Celcius. Suhu tubuh tinggi ditunjukkan oleh suhu tubuh antara 37,5 – 38 derajat Celcius. Jika suhu tubuh di atas itu, dapat menyebabkan demam bahkan hipertermia jika lebih dari 40 derajat Celcius.

Pengukuran suhu tubuh tidak hanya dilakukan di ketiak dan mulut. Ada beberapa cara lain untuk mengukur suhu tubuh, yaitu di telinga dan di dubur.

2. Denyut nadi atau denyut jantung

Pemeriksaan denyut nadi adalah pengukuran denyut jantung, yakni berapa kali jantung berdetak per menit. Jantung berdetak setiap kali mendorong darah ke arteri sehingga arteri mengembang dan berkontraksi.

Setiap peningkatan suhu sebanyak 1 derajat Celcius, denyut nadi akan meningkat sebanyak 15-20 kali per menit. Pengukuran denyut jantung juga dapat menunjukkan ritme jantung dan kekuatan denyut nadi. Nilai normal denyut nadi untuk orang dewasa sehat adalah 60-100 kali per menit.

Angka denyut jantung dapat bervariasi tergantung pada usia dan kondisi individu. Nilai normal denyut nadi pada anak-anak adalah antara 20-50 kali per menit, sedangkan pada bayi adalah 30-40 kali per menit.

Pengukuran denyut jantung dapat dilakukan di beberapa bagian tubuh, seperti pergelangan tangan, leher, pelipis, dan beberapa lipatan tubuh (paha, siku, dan lutut). Di rumah sakit, pengukuran denyut jantung dilakukan oleh tenaga medis dengan menggunakan stetoskop.

3. Laju pernapasan

Adapun laju pernapasan menunjukkan apakah seseorang memiliki pernapasan normal atau tidak normal. Laju pernapasan adalah jumlah tarikan napas per menit.

Perlu mengukur laju pernapasan saat sedang beristirahat. Pengukuran laju pernapasan dapat dilakukan dengan cara menghitung berapa kali terjadinya tarikan napas yang diindikasikan oleh mengembangnya rongga dada selama satu menit.

Alat yang dibutuhkan untuk mengukur laju pernapasan hanyalah stopwatch. Laju pernapasan normal untuk orang dewasa saat beristirahat adalah 12-24 kali per menit. Angka laju pernapasan di bawah 12 atau di atas 24 dianggap tidak normal. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya antara lain demam, kecemasan, penyakit paru-paru, asma, pneumonia, gagal jantung, dan penyalahgunaan obat terlarang.

Nilai laju pernapasan normal untuk anak-anak adalah antara 20-50 kali per menit, sementara pada bayi adalah 30-40 kali per menit.

4. Tekanan darah

Tekanan darah menunjukkan kekuatan darah yang mendorong dinding arteri ketika jantung berkontraksi dan rileks. Pemeriksaan ini berkaitan dengan pemeriksaan denyut nadi, karena setiap kali jantung berdetak, darah terpompa ke arteri dan menghasilkan tekanan darah.

Tekanan darah memiliki dua jenis angka: tekanan sistolik dan tekanan diastolik. Tekanan sistolik adalah tekanan di dalam arteri saat jantung berkontraksi memompa darah, sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan di dalam arteri ketika jantung rileks untuk mengisi darah kembali.

Pengukuran tekanan darah biasanya menggunakan manometer air raksa pada alat sfigmomanometer. Kini, pengukuran tekanan darah juga dapat dilakukan dengan tensimeter digital.

Pemeriksaan tekanan darah harus dilakukan oleh tenaga medis, seperti perawat dan dokter. Nilai normal tekanan darah sistolik tidak boleh melebihi 120 dan nilai normal tekanan darah diastolik tidak boleh kurang dari 80. Jadi, tekanan darah yang normal untuk orang dewasa adalah 120/80 mmHg.

Jika tekanan darah kurang dari 110/70 mmHg, itu dianggap hipotensi atau tekanan darah rendah. Jika tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg, itu bisa berarti hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Penderita hipertensi sebaiknya melakukan pengukuran tekanan darah setiap hari pada siang hari. Hal ini dapat membantu dokter untuk menganalisis efektivitas obat yang diberikan.

Sebelum mengukur tekanan darah, hindari pergi ke kamar mandi, minum kopi, dan merokok selama 30 menit. Juga, beristirahatlah selama lima menit sebelum pengukuran. Umumnya, pengukuran tekanan darah dilakukan di lengan bagian atas, tetapi juga bisa dilakukan di pergelangan kaki.

About The Author

15 Penyebab Sperma Sedikit yang Wajib Diketahui Pria

Mengapa Tidak Bisa Menggelitiki Sendiri?