Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Benarkah Bintitan atau Timbilan Muncul karena Suka Mengintip?

Myles Bannister

Bintitan, atau hordeolum dalam bahasa kedokteran, adalah benjolan seperti jerawat atau bisul yang muncul di kelopak mata atas atau bawah. Benjolan tersebut terjadi akibat peradangan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran kelenjar minyak kelopak mata dan infeksi bakteri Staphylococcus. Bakteri Staphylococcus biasanya hidup di permukaan kulit dan tidak menimbulkan masalah. Namun, bakteri tersebut bisa masuk ke dalam sel-sel kulit mati di tepi kelopak mata dan menyebabkan peradangan. Hordeolum umumnya muncul di permukaan kulit dan bisa terlihat dengan mata telanjang. Namun, kadang-kadang juga bisa terjadi di bagian dalam kelopak mata yang sulit terlihat.

Hordeolum eksternum adalah hordeolum yang muncul di permukaan kulit. Awalnya, hordeolum ini berbentuk benjolan kecil seperti bisul atau jerawat di dekat bulu mata. Benjolan tersebut kemudian membesar, berubah warna menjadi kemerahan, dan terasa nyeri selama beberapa hari sebelum pecah dan mulai sembuh. Hordeolum eksternum ini umumnya sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan dalam waktu yang relatif singkat (beberapa hari). Namun, kadang-kadang hordeolum ini memerlukan perawatan medis.

Hordeolum internum adalah hordeolum yang terjadi di sisi dalam kelopak mata. Hordeolum ini juga menimbulkan benjolan kemerahan yang terasa nyeri, tetapi lokasinya sulit terlihat dari permukaan kelopak mata. Hordeolum internum bisa sembuh setelah infeksi di dalamnya sembuh, namun dalam beberapa kasus hordeolum internum bisa meninggalkan kista kecil berisi cairan. Kista ini perlu diangkat melalui tindakan bedah minor.

Jika sumbatan kelenjar minyak kelopak mata pada hordeolum tidak dapat diatasi, maka akan terbentuk jaringan parut di sekitar kelenjar yang membengkak. Pada tahap ini, benjolan tersebut tidak terasa nyeri atau nyeri sudah berkurang, tetapi benjolannya masih tetap ada. Benjolan ini disebut kalazion.

Hordeolum dan kalazion umumnya tidak berbahaya dan jarang mempengaruhi bola mata atau fungsi penglihatan. Namun, pada kasus yang jarang terjadi, kedua kondisi ini bisa menyebabkan infeksi berat di daerah wajah yang disebut selulitis. Selulitis bisa berbahaya. Hordeolum dapat terjadi pada usia berapapun dan cenderung berulang dari waktu ke waktu.

Apa yang harus dilakukan?

Sebagian besar kasus hordeolum dapat diatasi di rumah.

  • Lakukan kompres hangat selama 5-10 menit, 3-6 kali sehari. Hal ini dapat membantu mempercepat penyembuhan dan membersihkan kotoran yang menyumbat saluran kelenjar minyak.
  • Gunakan salep atau obat topikal lainnya yang dijual bebas di pasaran.
  • Biarkan hordeolum pecah dengan sendirinya. Jangan memencet atau mengirisnya.
  • Selama masih ada hordeolum, hindari menggunakan lensa kontak atau make up di sekitar mata (misalnya eyeliner, eyeshadow, maskara).

Hordeolum seharusnya sembuh sendiri dalam beberapa hari sampai satu minggu. Jika hordeolum tidak membaik meskipun telah dilakukan perawatan di rumah, segera hubungi dokter. Dokter mungkin akan memberikan obat tambahan yang sesuai. Dokter juga mungkin perlu melakukan tindakan bedah minor untuk mengeluarkan kotoran yang menyumbat saluran kelenjar minyak kelopak mata. Jangan pernah mencoba melakukan tindakan itu sendiri di rumah, hanya boleh dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan.

Bagaimana cara pencegahannya?

  • Jangan terlalu sering mengucek mata karena bisa menyebabkan iritasi dan melibatkan bakteri dari kulit masuk ke dalam mata.
  • Cuci tangan sebelum menyentuh mata.
  • Lindungi mata dari polusi udara dengan mengenakan kacamata.
  • Ganti alat make up minimal setiap 6 bulan karena bakteri bisa tumbuh di alat make up yang telah lama digunakan.
  • Jika sering mengalami hordeolum berulang, bersihkan kelopak mata secara teratur dengan sampo bayi yang dilarutkan dalam air hangat (gunakan sampo secukupnya).
  • Jika ada tanda-tanda radang di kelopak mata (misalnya bengkak, kemerahan, nyeri, atau kelopak mata sulit dibuka), segera obati.

Sumber: WebMD Medical Reference

About The Author

Iskemia: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan, dll

12 Ciri-Ciri Mata Minus pada Anak dan Dewasa