Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Jahe Meredakan Diare Secara Alami

Myles Bannister

Penelitian menunjukkan manfaat jahe sebagai obat alami untuk diare. Jahe telah lama digunakan oleh praktisi herbal untuk mencegah kejang otot dan mengurangi frekuensi buang air besar yang berlebihan. Selain itu, jahe juga bisa membantu meringankan rasa sakit akibat diare.

Banyak praktisi medis Barat kini tertarik pada peran jahe dalam menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah masalah seperti diare, kembung, gas, dan mual.

Fakta tentang jahe untuk diare:

  • Jahe kaya akan phytochemicals atau bahan kimia tumbuhan bermanfaat
  • Jahe juga dapat meredakan masalah pencernaan lainnya seperti keracunan makanan
  • Jahe tidak memiliki efek samping serius

Hubungan antara jahe dan diare
Manfaat jahe sebagai obat diare kemungkinan berasal dari fitokimia. Beberapa penelitian menunjukkan beberapa mekanisme bagaimana jahe dapat membantu diare:

  • Mengurangi kejang otot di saluran pencernaan untuk mengurangi sumber diare
  • Mengurangi mual karena sakit di perut
  • Mengubah perilaku neurotransmiter tertentu untuk membantu tubuh mengirim sinyal saraf
  • Mengobati infeksi yang berhubungan dengan diare
  • Mengurangi gejala penyebab kronis diare dan sakit perut seperti bisul dan asam lambung

Penelitian tentang dosis jahe
Sebuah penelitian pada tahun 2017 menunjukkan bahwa dosis tertinggi jahe yang masih aman pada hewan percobaan adalah 5.000 miligram per kilogram berat badan tanpa menyebabkan efek samping yang serius.

Meskipun penelitian ini belum tentu berlaku untuk manusia, namun menunjukkan bahwa jahe kemungkinan aman dikonsumsi.

Berapa banyak jahe yang sebaiknya dikonsumsi per hari
Jahe terbaik dikonsumsi dalam bentuk alami. Mengonsumsi suplemen jahe yang diproses memiliki risiko tertentu karena kualitas dan kebersihan suplemen tersebut.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) tidak merekomendasikan suplemen jahe. Namun, sebagian besar sumber merekomendasikan tidak mengonsumsi jahe lebih dari 4 gram per hari. Ibu hamil atau menyusui harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi jahe.

Disarankan untuk memulai dengan dosis rendah, misalnya 1 gram per hari, dan secara bertahap meningkatkan dosis jika diperlukan. Tetap perhatikan gejala dan efek samping yang mungkin terjadi. Tujuan terbaik adalah menggunakan dosis efektif terendah sesuai dengan kebutuhan. Jika diare hilang dengan 0,5 gram jahe, tidak perlu menambah dosis.

Penelitian tentang jahe dan diare
Diare yang parah dapat disebabkan oleh bakteri seperti Escherichia coli (E. coli) atau listeria. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat menjadi obat alami untuk mengatasi infeksi ini.

Sebuah penelitian pada tahun 2015 menunjukkan bahwa jahe dan bawang putih dapat melambatkan pertumbuhan bakteri listeria dan E. coli.

Sebuah penelitian pada tahun 2007 pada tikus menemukan bahwa jahe dapat mengurangi tingkat keparahan diare yang disebabkan oleh E. coli.

Penelitian juga menunjukkan bahwa jahe dapat mencegah atau mengurangi diare pada babi.

Manfaat jahe untuk pencernaan
Jahe bukan hanya untuk mengatasi diare saja. Studi juga menunjukkan bahwa jahe dapat membantu masalah pencernaan berikut:

  • Ketidaknyamanan pada ibu hamil (morning sickness)
  • Mabuk perjalanan dan mabuk laut
  • Mual dan muntah akibat kemoterapi
  • Mual setelah operasi
  • Keracunan makanan

Apakah perlu menggunakan jahe untuk diare atau masalah pencernaan?
Jahe aman dan memiliki risiko efek samping yang rendah. Penggunaan jahe untuk meringankan sakit perut atau diare tidak memiliki efek samping yang signifikan.

Namun, jahe tidak dianjurkan untuk mengobati Irritable bowel syndrome (IBS). Penelitian pada tahun 2014 menunjukkan bahwa jahe memiliki efek samping yang lebih buruk dibandingkan dengan plasebo.

Jahe bukanlah pengganti perawatan medis dan tidak untuk semua masalah pencernaan. Diare yang parah dapat menyebabkan dehidrasi dan terkadang menandakan kondisi medis yang serius.

Jika diare berlangsung lebih dari beberapa hari atau terburuk setelah mengonsumsi jahe, segera cari perawatan medis.

Jahe segar atau produk siap pakai?
Jahe bisa disiapkan dalam berbagai bentuk seperti bubuk atau dalam bentuk jus. Beberapa penelitian menggunakan jenis sajian jahe yang berbeda, seperti jahe yang dicampur dengan madu.

Belum ada penelitian yang membuktikan bahwa satu jenis jahe lebih efektif dari yang lain. Setiap orang dapat mencoba berbagai bentuk sajian jahe untuk menentukan yang paling cocok. Jahe dapat dicampur dalam smoothie, digunakan sebagai bumbu, atau dikonsumsi langsung. Jahe memiliki rasa yang kuat, jadi beberapa orang mungkin lebih menyukainya jika dicampur dengan bahan lain.

Jahe juga dapat mengganggu perut dan meningkatkan gula darah jika dikonsumsi dengan gula dan bahan lain yang mengandung karbohidrat.

Efek samping
Beberapa orang melaporkan sensasi pedas di mulut atau hidung setelah mengonsumsi jahe. Jahe dapat mengiritasi selaput lendir, jadi pastikan mencuci tangan setelah menyiapkan jahe dan sebelum menyentuh wajah.

Orang dengan riwayat alergi makanan, ibu hamil dan menyusui, serta mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi jahe atau suplemen jahe.

Jahe adalah obat rumahan yang aman dan tidak cenderung menyebabkan efek samping serius. Jahe telah digunakan dalam pengobatan tradisional selama ribuan tahun, terutama digunakan bersama dengan bahan lain seperti madu atau bawang putih.

Seorang dokter herbal dapat membantu menentukan dosis jahe yang tepat. Dokter juga dapat membantu identifikasi penyebab diare dan menentukan apakah perlu perawatan medis.

Jika mengalami gejala yang lebih buruk setelah mengonsumsi jahe atau diare berlangsung lebih dari beberapa hari, segera cari perawatan medis.

About The Author

Bro! Inilah 8 Cara Menghilangkan Kebiasaan Onani

11 Obat Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2 Paling Ampuh