Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

5 Penyebab Balanitis pada Penis Pria yang Tidak Sunat

Myles Bannister

Penyebab Balanitis pada Pria

Balanitis biasanya dapat diatasi dengan antibiotik. Namun, jika tidak segera ditangani, bisa menyebabkan masalah serius pada penis. Penderita balanitis yang parah biasanya disarankan untuk melakukan sunat agar proses penyembuhan lebih mudah.

Kondisi balanitis pada pria disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

Gangguan pada Kulit Penis

Balanitis dapat terjadi karena kulit penis mengalami gangguan kesehatan tertentu, seperti Lichen planus yang menyebabkan ruam dan gatal pada penis, eksim yang membuat kulit keras dan gatal, serta dermatitis yang disebabkan oleh peradangan.

Penyakit kulit tersebut biasanya disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk ke dalam tubuh dalam jumlah besar. Hal ini terjadi karena kurangnya kebersihan pada penis, baik saat buang air kecil, mandi, maupun setelah berhubungan seksual.

Peradangan di Kepala Penis

Kulit penis pada pria yang sudah disunat dan yang belum disunat memiliki perbedaan. Pria yang telah disunat biasanya lebih tahan terhadap bahan-bahan tertentu, seperti sabun atau sampo. Sebaliknya, penis yang tidak disunat berpotensi mengalami alergi dan peradangan akibat penggunaan sabun atau bahan pakaian tertentu.

Peradangan ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Namun, jika tidak segera ditangani, balanitis bisa muncul sebagai komplikasi.

Infeksi Candida dan Bakteri

Candida adalah jenis jamur yang dapat menyebabkan peradangan pada mulut, yang dikenal sebagai seriawan. Jamur candida juga bisa muncul di penis dan menyebabkan iritasi yang parah.

Selain itu, bakteri juga dapat menyebabkan balanitis, terutama di area selangkangan yang lembap. Kelembapan ini membuat penis lebih rentan terhadap bakteri dan meningkatkan risiko balanitis.

Riwayat Diabetes

Pria dengan diabetes yang tidak terkontrol dengan baik berisiko tinggi mengalami balanitis. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar gula dalam tubuh. Ketika kadar gula meningkat, glukosa juga akan terkandung dalam urine.

Jika sisa urine yang mengandung gula tetap tertinggal di kulup dan mengering, hal ini akan memfasilitasi masuknya bakteri dan pertumbuhan yang lebih tinggi di area tersebut. Balanitis bisa terjadi dan semakin parah jika kadar gula darah tidak terkontrol dengan baik.

Fimosis

Fimosis adalah peradangan atau pembengkakan pada kulup atau foreskin. Peradangan ini menyebabkan gatal, nyeri, dan sakit yang intens. Penderita juga tidak bisa menarik kulupnya karena pembengkakan yang membuat lubangnya menyempit.

Jika fimosis tidak segera ditangani, kotoran akan terakumulasi di penis. Area dalam kulup yang melindungi kepala penis akan menjadi tempat berkumpulnya kotoran. Hal ini bisa menyebabkan balanitis karena adanya cairan kotor dengan bau yang tidak sedap, yang memudahkan infeksi terjadi.

Cara Menangani Balanitis

Memiliki balanitis merupakan masalah yang tidak mengenakkan bagi pria dan dapat mempengaruhi kehidupan seksual. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi balanitis secara efektif:

  • Menggunakan obat oles. Dokter biasanya akan meresepkan krim khusus untuk mengatasi peradangan. Krim ini harus dioleskan langsung ke penis selama beberapa hari hingga sembuh. Selama proses penyembuhan, sebaiknya hindari aktivitas seksual.
  • Menggunakan antibiotik yang diresepkan dokter. Antibiotik ini akan membantu menyembuhkan balanitis dari dalam.

Tips Mencegah Terjadinya Balanitis

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, terutama jika kondisi penis semakin parah. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah balanitis:

  • Membersihkan penis setelah berhubungan seksual, baik dengan pasangan maupun sendiri. Jika tidak membersihkannya, kotoran akan menumpuk di sekitar kulup penis.
  • Hindari penggunaan pewangi atau produk serupa di sekitar penis. Penggunaan pewangi dapat menyebabkan iritasi kulit. Jika Anda sering berkeringat, rajin-rajinlah membersihkan dan mengeringkan area selangkangan.
  • Setelah buang air kecil, bersihkan urine yang menempel hingga bagian kepala dan bawah kulup. Kadang-kadang, urine masih bisa menempel dan mengering, sehingga menumpuk.
  • Ganti celana dalam setiap harinya. Dianjurkan untuk mengganti celana dalam minimal sekali dalam sehari agar area penis tetap kering dan bersih.

Inilah lima penyebab utama balanitis pada penis pria. Penting untuk menjaga kebersihan penis dengan baik agar penyakit yang berbahaya tidak mengganggu kehidupan seksual dan fungsi reproduksi.

Sumber:

  1. Kahn, April dan Tim Jewell. 2016. What Is Balanitis?. https://www.healthline.com/health/balanitis. (Diakses pada 9 November 2019)
  2. Brazier, Yvette. 2017. What to know about balanitis. https://www.medicalnewstoday.com/articles/184715.php. (Diakses pada 9 November 2019)
  3. Web MD. Balanitis: A Penis Condition Explained. https://www.webmd.com/men/penis-disorder-balanitis#1. (Diakses pada 9 November 2019)
  4. Balentine, Jerry R. 5 Balanitis (Inflammation of the Head of the Penis) Symptoms, Causes, and Cures. https://www.medicinenet.com/balanitis_penis_disorder/article.htm#can_balanitis_be_prevented. (Diakses pada 9 November 2019)

About The Author

Neogen Dermalogy Real Fresh Facial Foam Green Tea 160 Gr

Mengenal Lebih Jauh Apa itu Anoreksia