Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Paru-Paru Basah: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Myles Bannister

Paru-paru basah atau pneumonia adalah infeksi pada paru-paru yang dapat memiliki gejala mulai dari ringan hingga mengancam nyawa. Simak informasi lengkap tentang gejala, penyebab, pengobatan, dan pencegahan di bawah ini!

Apa Itu Paru-Paru Basah?

Paru-paru basah adalah infeksi pada paru-paru yang menyebabkan terbentuknya cairan atau nanah di alveoli, yaitu sel paru-paru yang seharusnya berisi udara.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh peradangan atau inflamasi yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau benda asing. Gejalanya umumnya mencakup batuk berdahak atau berkamu, demam, menggigil, dan sesak napas.

Infeksi paru-paru ini dapat berbahaya terutama pada bayi, anak-anak, orang yang berusia di atas 65 tahun, dan orang dengan sistem imun yang lemah.

Gejala Paru-Paru Basah

Gejala paru-paru basah dapat bervariasi dari ringan hingga parah tergantung pada jenis kuman penyebab, usia, dan kesehatan secara keseluruhan. Gejala ringan biasanya mirip dengan flu atau pilek, tetapi bisa berlangsung lebih lama.

Berikut adalah beberapa gejala paru-paru basah:

  • Nyeri dada saat bernapas atau batuk
  • Batuk disertai dahak
  • Kebingungan atau perubahan kesadaran mental (biasanya di atas usia 65 tahun)
  • Sesak napas
  • Mengalami kelelahan akibat napas yang berat
  • Demam disertai berkeringat dan menggigil
  • Suhu tubuh yang rendah (biasanya di atas usia 65 tahun dan sistem imun lemah)
  • Mual, muntah, dan diare

Pada bayi baru lahir dan balita, gejalanya mungkin tidak jelas. Mereka dapat mengalami muntah, demam, batuk, gelisah, lelah, lemas, sesak napas, dan kesulitan makan.

Waktu yang Tepat untuk Ke Dokter

Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala paru-paru basah, segera konsultasikan dengan dokter dan jangan menunggu gejalanya semakin parah. Segera ke dokter jika mengalami gejala seperti sesak napas, kebiruan di bibir dan ujung jari, nyeri dada, demam tinggi, atau batuk berdahak parah.

Ciri-ciri paru-paru basah yang memerlukan perhatian medis adalah jika termasuk dalam kelompok berisiko tinggi seperti orang di atas usia 65 tahun, anak di bawah dua tahun, memiliki masalah kesehatan mendasar, atau sistem kekebalan yang lemah. Pada mereka yang rentan, gejala paru-paru basah dapat dengan cepat menjadi kondisi yang mengancam nyawa.

Penyebab Paru-Paru Basah

Infeksi paru-paru dapat disebabkan oleh berbagai organisme, termasuk bakteri, virus, dan jamur. Berikut adalah beberapa penyebab paru-paru basah:

1. Bakteri

Bakteri adalah penyebab paling umum dari infeksi paru-paru, dan bisa terjadi sendiri atau setelah mengalami infeksi virus seperti flu atau pilek. Beberapa jenis bakteri yang bisa menyebabkan paru-paru basah antara lain:

  • Streptococcus pneumoniae
  • Legionella pneumophila atau disebut penyakit Legionnaires
  • Mycoplasma pneumoniae
  • Chlamydia pneumoniae
  • Haemophilus influenzae

2. Virus

Virus yang menginfeksi saluran pernapasan dapat menyebabkan terbentuknya cairan di paru-paru. Gejalanya seringkali ringan dan akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu, tetapi dalam beberapa kasus dapat menjadi cukup serius sehingga memerlukan perawatan medis.

Berikut adalah beberapa virus yang dapat menjadi penyebab paru-paru basah:

  • Respiratory syncytial virus (RSV)
  • Beberapa jenis virus flu dan flu biasa

3. Jamur

Infeksi jamur yang menyebabkan paru-paru basah lebih sering terjadi pada orang yang memiliki masalah kesehatan kronis atau sistem kekebalan yang lemah.

Berikut adalah beberapa jenis jamur yang dapat menyebabkan infeksi paru-paru:

  • Pneumocystis pneumonia (PCP)
  • Coccidioidomycosis, yang menyebabkan demam lembah
  • Histoplasmosis
  • Cryptococcus

Faktor Risiko Paru-Paru Basah

Siapa pun dapat terkena infeksi paru-paru, namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena paru-paru basah:

  • Usia. Anak-anak di bawah usia 2 tahun dan orang di atas usia 65 tahun berisiko lebih tinggi.
  • Sedang dirawat di rumah sakit. Orang yang dirawat di unit perawatan intensif atau menggunakan ventilator berisiko lebih tinggi.
  • Penyakit kronis. Orang yang memiliki asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), atau penyakit jantung berisiko lebih tinggi.
  • Sistem kekebalan tubuh lemah. Orang dengan HIV/AIDS, penerima transplantasi organ, atau yang menggunakan steroid jangka panjang berisiko lebih tinggi.
  • Merokok. Merokok dapat merusak kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi paru-paru.

Diagnosis Paru-Paru Basah

Jika dokter mencurigai bahwa Anda mengalami paru-paru basah, mungkin akan disarankan untuk menjalani beberapa tes untuk memastikan diagnosis dan mengetahui lebih lanjut tentang infeksi yang Anda alami.

Beberapa tes yang mungkin dilakukan untuk mendiagnosis paru-paru basah antara lain:

  • Tes darah untuk memastikan adanya infeksi dan mengidentifikasi jenis kuman yang menyebabkan
  • Pemeriksaan rontgen dada untuk melihat peradangan di paru-paru
  • Pulse oksimetri untuk mengukur tingkat oksigen dalam darah
  • Tes sputum dengan mengambil sampel lendir dari batuk untuk mencari sumber infeksi

Jika Anda termasuk dalam kelompok berisiko tinggi atau sedang dirawat di rumah sakit, dokter mungkin akan melakukan beberapa tes tambahan seperti CT scan dada, analisis gas darah, analisis kultur cairan pleura, atau bronkoskopi untuk mendapatkan diagnosis yang lebih tepat.

Pengobatan Paru-Paru Basah

Pengobatan paru-paru basah tergantung pada jenis pneumonia, tingkat keparahan, dan kondisi kesehatan secara umum. Beberapa cara pengobatan yang umum dilakukan adalah:

1. Obat-obatan

Dokter mungkin akan meresepkan obat untuk membantu mengobati infeksi paru-paru. Beberapa obat yang umum digunakan antara lain:

  • Antibiotik oral untuk mengobati pneumonia akibat bakteri
  • Obat antivirus untuk pneumonia akibat virus
  • Obat antijamur untuk pneumonia akibat jamur

2. Perawatan di Rumah

Perawatan di rumah meliputi penggunaan obat bebas atau over-the-counter untuk meredakan nyeri dan demam. Dokter mungkin juga menyarankan obat pereda batuk untuk membantu meredakan batuk. Selain itu, istirahat yang cukup dan minum cairan yang banyak juga penting untuk pemulihan.

3. Perawatan di Rumah Sakit

Jika gejala paru-paru basah sangat parah atau Anda memiliki masalah kesehatan lainnya, mungkin perlu perawatan di rumah sakit. Beberapa bentuk perawatan yang mungkin dilakukan di rumah sakit antara lain:

  • Pemberian antibiotik melalui injeksi
  • Terapi pernapasan untuk memaksimalkan oksigenasi
  • Terapi oksigen untuk menjaga kadar oksigen dalam darah

Komplikasi Paru-Paru Basah

Paru-paru basah dapat menyebabkan komplikasi, terutama pada orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah atau kondisi kronis. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi antara lain:

  • Pengembangan kondisi kronis yang memburuk, seperti gagal jantung kongestif dan emfisema
  • Bakteremia, yaitu penyebaran bakteri dari paru-paru ke aliran darah yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah
  • Abses paru-paru, yaitu terbentuknya rongga di paru-paru yang berisi nanah
  • Gangguan pernapasan akibat kurang oksigen
  • ARDS (acute respiratory distress syndrome), yaitu kegagalan pernapasan yang berat
  • Efusi pleura, yaitu penumpukan cairan di sekitar paru-paru
  • Kematian dalam kasus yang parah

Pencegahan Paru-Paru Basah

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi paru-paru basah antara lain:

  • Mendapatkan vaksinasi pneumonia dan flu
  • Menghindari merokok dan asap rokok
  • Menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat dengan olahraga, istirahat yang cukup, dan makan makanan sehat
  • Menjaga kebersihan dengan mencuci tangan secara rutin

Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter tentang langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk situasi Anda.

Referensi

  1. Cleveland Clinic. Pneumonia. [online] Available at: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4471-pneumonia [Accessed 10 August 2020].
  2. American Lung Association. Learn About Pneumonia. [online] Available at: https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-disease-lookup/pneumonia/learn-about-pneumonia [Accessed 10 August 2020].
  3. MedlinePlus. Pneumonia. [online] Available at: https://medlineplus.gov/pneumonia.html [Accessed 10 August 2020].
  4. Mayo Clinic. Pneumonia. [online] Available at: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pneumonia/symptoms-causes/syc-20354204 [Accessed 10 August 2020].
  5. Normandin, Bree and Jill S. 2019. Everything You Need to Know About Pneumonia.

About The Author

Manfaat Ginseng untuk Wajah dan Kesehatan

Perbedaan Sunblock dan Sunscreen, Mana yang Lebih Baik?