Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Panu: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

Myles Bannister

Infeksi jamur pada kulit yang menyebabkan bercak-bercak bersisik kecil berwarna putih pada kulit disebut panu. Biasanya muncul di kulit dengan pola bulat-bulat berbatas tegas, yang dikenal dengan sebutan tinea versikolor, dan disebabkan oleh jenis jamur (malassezia) yang hidup di kulit Anda.

Bercak-bercak ini bisa lebih terang atau lebih gelap daripada kulit sekitarnya dan biasanya muncul di pergelangan dan bahu. Ketika jamur tumbuh di luar kendali, penyakit kulit dengan ruam keputihan akan muncul.

Penyebab Panu dan Faktor Risiko

Panu bisa berkembang pada kulit yang sehat dan bisa tumbuh sangat cepat, menyebabkan bercak-bercak yang berubah warna di kulit. Kondisi ini bisa dipicu oleh berbagai faktor lingkungan dan biologis.

Berikut faktor-faktor yang menyebabkan panu pada kulit:

  • Kulit berminyak
  • Keringat berlebih
  • Cuaca panas dan lembap
  • Berkeringat banyak
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Perubahan hormon
  • Beberapa jenis kanker
  • Gizi buruk
  • Menggunakan pil KB
  • Sedang hamil
  • Diabetes
  • Menggunakan obat-obatan kortikosteroid

Karena jamur tumbuh secara alami pada kulit, panu tidak menular. Kondisi ini bisa dialami oleh orang dari setiap ras atau warna kulit, dan cenderung terjadi pada remaja dan dewasa muda.

Gejala Panu

Bercak putih-putih yang muncul pada kulit ini disebabkan oleh asam dari ragi yang tumbuh. Bercak tersebut bisa muncul tunggal atau berkelompok. Gejala panu meliputi:

  • Bercak berbentuk bulat dan berwarna putih, merah muda, merah, atau cokelat.
  • Bercak bisa lebih terang atau lebih gelap dari kulit sekitarnya.
  • Cenderung muncul di leher, dada, punggung, dan lengan.
  • Bercak putih cenderung hilang selama cuaca dingin dan lebih buruk selama cuaca hangat dan lembap.
  • Terasa kering, bersisik, dan gatal.

Kapan Harus ke Dokter?

Gejala panu bisa diobati sendiri di rumah dengan menggunakan bahan alami atau obat yang bisa dibeli di apotek. Namun, jika pengobatan tersebut tidak efektif dan semakin memburuk, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Diagnosis

Dokter dapat mendiagnosis penyakit kulit ini dengan melihat pola ruam di kulit. Dokter juga bisa melakukan diagnosis dengan menggunakan sinar ultraviolet atau dengan mengambil sampel kulit untuk diperiksa di bawah mikroskop.

Pengobatan Panu secara Alami

Jika gejala panu tidak parah, pengobatan di rumah dengan bahan alami bisa dilakukan. Beberapa bahan alami yang bisa digunakan meliputi:

1. Tea Tree Oil

Mengoleskan campuran tea tree oil dan minyak kelapa pada kulit yang terkena.

2. Bawang Putih

Mengoleskan bawang putih yang telah ditumbuk pada kulit yang terkena panu atau mengonsumsi dua siung bawang putih setiap hari.

3. Lidah Buaya

Menggunakan gel lidah buaya dan mengoleskannya pada kulit yang terkena panu.

4. Kunyit

Membuat pasta kental dari kunyit bubuk dan air, lalu mengoleskannya pada kulit yang terkena panu.

5. Minyak Kelapa

Mengoleskan minyak kelapa pada kulit yang terkena panu.

Sebelum menggunakan bahan alami di atas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Pengobatan Rumahan Lainnya

Selain pengobatan alami, bisa juga menggunakan krim antijamur yang dapat dibeli di apotek.

Pengobatan Panu secara Medis

Jika pengobatan dengan bahan alami tidak efektif, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan, seperti krim topikal atau pil, untuk mengobati panu.

Pencegahan Panu

Untuk mencegah pertumbuhan panu, Anda perlu menjaga kebersihan kulit, menghindari paparan sinar matahari yang berlebihan, dan menggunakan losion dan sampo antijamur. Perawatan kulit juga penting selama periode rentan terhadap pertumbuhan panu.

Referensi

  1. Burke, Darla. 2016. Tinea Versicolor. https://www.healthline.com/health/tinea-versicolor. (Diakses 2 Januari 2020)
  2. Fletcher, Jenna, 2017. Tinea versicolor: What is it?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/315779.php. (Diakses 2 Januari 2020)
  3. Anonim. 2018. Tinea Versicolor. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tinea-versicolor/symptoms-causes/syc-20378385. (Diakses 2 Januari 2020)

About The Author

Alergi Antibiotik: Gejala, Risiko, dan Cara Mengatasi

Trimethoprim/Sulfamethoxazole (Bactrim) – Dosis dan Indikasi untuk Dewasa (1)