Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Intermittent Fasting, Diet tapi Boleh Makan Apa Saja?

Myles Bannister

Apa itu intermittent fasting? Bagaimana cara melakukan intermittent fasting? Apakah intermittent fasting efektif dibandingan dengan jenis diet lainnya? Simak ulasannya berikut ini!

Apa Itu Intermittent Fasting?

Diet puasa atau intermittent fasting adalah salah satu metode diet yang mengedepankan cara mengatur pola makan, bukan berfokus pada apa yang Anda makan. Jika kebanyakan diet menentukan aturan untuk mengatur asupan makan Anda, maka intermittent fasting berbeda dari diet-diet lainnya.

Intermittent fasting membolehkan Anda makan apa saja pada jam tertentu tetapi juga mengaharuskan Anda berpuasa pada jam lainnya. Meskipun berpuasa tetapi bukan berarti Anda tidak boleh mengonsumsi apapun. Pada jam puasa ketika melakukan intermittent fasting, Anda masih diperbolehkan mengonsumsi air mineral.

Diet ini fokus pada membentuk pola makan tertentu agar kalori yang masuk ke dalam tubuh berkurang, namun tidak memberikan aturan makanan atau minuman apa saja yang perlu dikonsumsi. Diet ini cocok untuk orang yang ingin menjalani diet namun kesulitan menahan konsumsi makanan.

Manfaat Intermittent Fasting

Manfaat intermittent fasting tidak hanya membantu menurunkan berat badan tetapi juga membuat tubuh lebih sehat. Puasa adalah kegiatan yang baik untuk kesehatan, sehingga intermittent fasting juga baik untuk kesehatan.

Manfaat pertama dari intermittent fasting adalah memperbaiki pola makan. Ketika tidak berpuasa, tidak semua orang mampu mengatur pola makan, sedangkan dengan berpuasa, orang akan cenderung memiliki pola makan yang lebih teratur dan memanfaatkan waktu ketika sedang ‘berbuka puasa’.

Manfaat selanjutnya dari intermittent fasting adalah latihan ketahanan tubuh untuk bekerja dengan baik tanpa asupan makanan dalam jangka waktu tertentu. Intermittent fasting juga memicu tubuh untuk merespon tanda kerusakan tubuh dengan lebih baik. Diet puasa membantu tubuh memperbaiki.

Manfaat lain dari intermittent fasting adalah membantu membakar lemak dengan lebih efektif dan mengendalikan kolesterol serta tekanan darah. Intermittent fasting membuat hormon insulin semakin peka terhadap makanan. Secara keseluruhan, intermittent fasting baik untuk kesehatan.

Tata Cara Intermittent Fasting

Intermittent fasting mengizinkan Anda memakan apa saja dan mengonsumsi air putih selama berpuasa, tetapi membutuhkan konsistensi dalam pengaturan jam makan. Terdapat beberapa jenis puasa dalam intermittent fasting, seperti:

1. Puasa di bawah 24 jam

Puasa di bawah 24 jam bisa dilakukan setiap hari. Puasa di bawah 24 jam terbagi dalam dua pilihan yang umum:

  • Metode 16:8 yaitu Anda hanya boleh makan selama 8 jam per hari dan berpuasa selama 16 jam. Dalam 8 jam, Anda dapat makan 3 kali namun dengan porsi yang tidak terlalu besar.
  • Metode 20:4 yaitu Anda boleh makan selama 4 jam dan berpuasa selama 20 jam. Selama 4 jam, Anda dapat makan 1 kali dalam porsi besar atau 2 kali dalam porsi kecil.

2. Puasa di atas 24 jam

Puasa di atas 24 jam tidak dilakukan setiap hari dan memiliki pengaturan yang sedikit berbeda. Berikut adalah pilihan metode yang umum dilakukan untuk intermittent fasting di atas 24 jam:

  • Metode puasa 24 jam dilakukan dua atau tiga kali per minggu. Anda mulai dengan makan siang atau makan malam, lalu berpuasa hingga bertemu dengan jam makan seperti hari sebelumnya.
  • Metode 5:2, yaitu 5 hari makan secara biasa dan 2 hari puasa. Selama berpuasa 2 hari tersebut, Anda diperbolehkan mengonsumsi 500 kalori kapan saja.
  • Metode puasa 36 jam membutuhkan Anda untuk tidak makan selama 36 jam. Jika Anda memulai dengan makan malam, maka Anda baru diperbolehkan makan dua hari kemudian di pagi hari.

Sesuaikan metode yang Anda pilih dengan tubuh Anda. Setiap orang memiliki kapasitas tubuh yang berbeda-beda dalam menjalani intermittent fasting ini. Beberapa orang mungkin kuat berpuasa hingga 48 jam, bahkan puasa selama 7-14 hari.

Untuk puasa lebih dari 36 jam, tetap konsumsi multivitamin untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Perlu diingat ada risiko terkena refeeding syndrome jika berpuasa lebih dari 14 hari.

Lebih baik melakukan puasa di bawah 24 jam yang tidak terlalu berat, tetapi tetap melakukan olahraga rutin.

Tips Aman Melakukan Intermittent Fasting

Intermittent fasting harus dilakukan dengan konsisten. Diet ini akan berhasil jika dilakukan seumur hidup. Sebelum melakukan intermittent fasting, perhatikan hal berikut:

  • Mulailah dari jam puasa yang paling pendek terlebih dulu, dan tingkatkan ke metode puasa yang lebih panjang setelah tubuh terbiasa.
  • Saat berpuasa, Anda masih boleh mengonsumsi air putih untuk menghindari dehidrasi.
  • Mulailah berpuasa menjelang tidur, agar lebih mudah saat beraktivitas.
  • Lakukan olahraga ringan untuk menjaga kebugaran tubuh dan hasil diet lebih maksimal.
  • Intermittent fasting sebaiknya dihindari oleh penderita masalah gula darah, riwayat diabetes, indeks massa tubuh di bawah normal, riwayat gangguan makan, dan pasien sedang dalam pengobatan.
  • Intermittent fasting juga sebaiknya dihindari oleh wanita hamil, wanita dalam program hamil, dan ibu menyusui.

Jadi, apakah Anda tertarik untuk mencoba metode diet ini? Jika ya, pastikan Anda tidak termasuk dalam kategori orang yang sebaiknya menghindari intermittent fasting di atas. Selalu perhatikan kecukupan nutrisi selama diet.

Anda bebas memakan apa saja, tapi tetap perhatikan kualitas makanan yang Anda konsumsi. Efektivitas setiap jenis diet berbeda-beda pada setiap orang. Selamat mencoba!

Anda bebas memakan apa saja, tapi tetap perhatikan kualitas makanan yang Anda konsumsi. Efektivitas setiap jenis diet berbeda-beda pada setiap orang. Selamat mencoba!

About The Author

Gangguan Sistem Pencernaan Manusia yang Paling Umum

Perbedaan Benjolan Kanker dan Benjolan Biasa di Ketiak