Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

5 Manfaat Pektin, Turunkan Kolesterol hingga Gula Darah Tinggi

Myles Bannister

Pektin adalah serat unik yang ditemukan dalam buah dan sayuran. Pektin juga dikenal sebagai serat larut yang dapat mengembang dan berubah menjadi gel ketika dipanaskan dengan cairan. Hal ini membuatnya sering digunakan sebagai pengental pada selai dan jeli. Apa saja manfaatnya bagi kesehatan? Berikut penjelasannya.

Apa Itu Pektin?

Pektin adalah jenis pati (heteropolisakarida) yang terdapat pada buah dan sayuran. Tanpa bahan ini, jeli dan selai tidak akan membentuk gel. Jika dikombinasikan dengan gula dan asam, hal tersebut dapat membuat jeli dan selai memiliki tekstur semi padat saat dingin.

Sebagian besar produk pektin terbuat dari apel atau kulit jeruk karena kedua buah tersebut kaya akan serat ini. Pada umumnya, serat ini dijual dalam bentuk bubuk atau cair.

Kandungan Pektin

Dalam 1 ons (29 gram) serat larut ini mengandung:

  • Kalori: 3.
  • Protein: 0 gram.
  • Lemak: 0 gram.
  • Karbohidrat: 1 gram.
  • Serat: 1 gram.

Baik dalam bentuk cair maupun bubuk, serat larut ini tidak mengandung banyak vitamin atau mineral. Namun, beberapa produk yang disebut pectin dry mix mengandung tambahan gula dan kalori. Campuran ini juga sering digunakan untuk membuat selai dan jeli.

Manfaat Pektin bagi Kesehatan

Berikut adalah beberapa manfaat potensial yang bisa diberikan oleh pektin:

1. Menurunkan Kadar Kolesterol

Pektin dapat meningkatkan kadar lemak darah dengan mengikat kolesterol di saluran pencernaan agar tidak terserap. Hal ini dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

Sebuah penelitian menunjukkan, seseorang yang mengonsumsi 15 gram serat larut ini per hari mengalami penurunan kolesterol LDL (kolesterol jahat) hingga 7% dibandingkan dengan kelompok terkontrol.

Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk lebih memahami bagaimana pektin memengaruhi kadar lemak.

2. Mengatasi Masalah Pencernaan

Pektin membantu pencernaan dengan berbagai cara sebagai serat larut dengan sifat pembentuk gel.

Serat larut berubah menjadi gel di saluran pencernaan dengan adanya air. Zat ini dapat melunakkan tinja dan mempercepat waktu transit melalui saluran pencernaan, yang mengurangi sembelit.

Selain itu, serat larut adalah prebiotik yang menjadi sumber makanan bagi bakteri baik di usus. Sebuah studi menunjukkan, seseorang yang mengonsumsi 24 gram pektin setiap hari memiliki populasi bakteri usus yang lebih tinggi dan lebih sedikit gejala sembelit.

Studi pada hewan juga menunjukkan bahwa suplemen serat larut ini meningkatkan kesehatan bakteri usus, mengurangi peradangan, dan memperbaiki masalah pencernaan.

3. Menurunkan Risiko Kanker Usus Besar

Dalam studi tabung reaksi, pektin telah membunuh sel kanker usus besar. Serat ini juga membantu mengurangi peradangan dan kerusakan sel yang dapat memicu pembentukan sel kanker usus besar.

Peneliti berteori bahwa pektin dapat menurunkan risiko kanker usus besar dengan mengikat dan menghambat penyerapan galectin-3, sebuah protein yang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus besar.

Studi pada tabung reaksi juga menunjukkan bahwa pektin membunuh jenis sel kanker lain, termasuk sel kanker payudara, hati, lambung, dan paru-paru.

Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami bagaimana pektin memengaruhi kanker pada manusia.

4. Menjaga Berat Badan Tetap Ideal

Penelitian menunjukkan, asupan serat terkait dengan penurunan risiko kelebihan berat badan karena serat mengenyangkan dan makanan berserat tinggi umumnya lebih rendah kalori daripada makanan berserat rendah.

Studi pada hewan menunjukkan bahwa suplemen pektin meningkatkan penurunan berat badan dan pembakaran lemak pada tikus yang obesitas.

Studi pada tikus menemukan bahwa serat larut meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi asupan kalori lebih banyak daripada diet protein tinggi. Studi serupa juga mencatat bahwa pektin meningkatkan rasa kenyang pada tikus.

5. Menurunkan Kadar Gula Darah

Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan, serat larut ini dapat menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan fungsi hormon terkait gula darah. Manfaat ini dapat membantu mengelola diabetes tipe 2. Namun, penelitian pada manusia belum mengamati efek yang sama pada kontrol gula darah.

Efek Samping Potensial dari Pektin

Pada dasarnya, serat larut ini memiliki sedikit efek samping. Pada beberapa kasus, kombinasi pektin dengan guar gum dan serat tidak larut dapat menyebabkan kembung dan diare.

Jika Anda memiliki alergi terhadap bahan dasar pektin, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen pektin yang umumnya terbuat dari apel dan kulit jeruk.

Meningkatkan Pektin dalam Asupan Sehari-Hari

Salah satu cara untuk menambahkan serat larut ke dalam makanan adalah dengan meningkatkan konsumsi makanan yang kaya serat, seperti apel.

Hampir semua buah dan sayuran mengandung serat larut. Jadi, meningkatkan konsumsi berbagai makanan nabati adalah cara terbaik.

Meskipun sebagian besar selai dan jeli menggunakan pektin, mengonsumsi lebih banyak selai atau jeli bukan cara yang baik untuk meningkatkan asupan serat larut. Selai dan jeli umumnya mengandung sedikit serat namun tinggi gula dan kalori.

Solusi lain adalah dengan mengonsumsi suplemen pektin dalam bentuk kapsul. Suplemen ini biasanya terbuat dari apel atau kulit jeruk. Bagi penderita kolesterol tinggi, disarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 15 gram pektin per hari.

Referensi

  1. Anonim. 2019. PECTIN. https://www.rxlist.com/pectin/supplements.htm. (Diakses pada 21 Mei 2021).
  2. Shoemaker, SaVanna. 2019. What Is Pectin? A Unique Fiber Explained. https://www.healthline.com/nutrition/pectin#downsides. (Diakses pada 21 Mei 2021).

About The Author

Sindrom Serotonin: Definisi, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Denyut Jantung Normal: Faktor dan Cara Menghitung