Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

8 Tanda Terjebak dalam Rebound Relationship

Myles Bannister

Putus hubungan percintaan memang tidak mudah apa pun alasannya. Jika malah buru-buru menjalin hubungan dengan orang lain, bisa-bisa Anda melakukan rebound relationship! Kenali ciri-cirinya dalam ulasan berikut!

Ciri-ciri Rebound Relationship

Secara umum rebound relationship adalah hubungan yang dijalin oleh seseorang yang baru saja mengakhiri hubungan romantis dengan orang lain. Sering kali orang yang terjebak di dalam hubungan baru ini belum pulih sepenuhnya dari perpisahan tersebut.

Ada berbagai alasan orang ingin segera menjalin hubungan baru, salah satunya adalah berharap untuk melupakan luka yang dirasakan setelah putus.

Jika tidak mau terjebak, kenali sejumlah ciri rebound relationship berikut ini:

1. Tidak mengetahui alasan putus

Salah satu tanda seseorang sedang menjalin hubungan rebound dengan Anda adalah si Dia tidak mengetahui alasan di balik hubungannya yang terdahulu putus.

Menurut Vienna Pharaon, seorang terapis keluarga, ini bisa menandakan bahwa ia belum merefleksikan kesalahan diri dan belum mengetahui letak kesalahannya.

Jika pasangan Anda tidak mau membicarakan kesalahan sebelumnya, kemungkinan besar ia belum sepenuhnya memproses hubungan terakhirnya. Bisa jadi, ini menandakan pasangan Anda masih ‘terjebak’ pada masa lalu.

2. Hanya menghubungi di saat butuh

Biasanya saat menjalin hubungan asmara, Anda ingin selalu menghubungi pasangan di mana pun dan kapan pun. Rasanya, sekadar mengetahui kabarnya saja sudah membuat Anda bahagia.

Jika jarang berkomunikasi, bahkan sulit untuk diajak bertemu, bisa saja Anda terjebak dalam hubungan rebound. Ini bisa menandakan bahwa Anda tidak benar-benar cinta kepada si Dia.

3. Sering membicarakan mantan

Tanda paling pasti dari hubungan rebound adalah bahwa orang tersebut baru saja keluar dari hubungan yang serius. Inilah yang bisa saja membuat seseorang masih belum melupakan mantannya.

Jika Anda masih sering membicarakan mantan di hadapan pasangan baru saat ini, bisa jadi Anda belum bisa move on sepenuhnya.

Selain topik tentang mantan, orang yang terjebak dalam rebound relationship juga biasanya kerap membanding-bandingkan pasangan saat ini dengan mantannya, bisa lebih baik ataupun lebih buruk.

4. Ingin pamer kekasih baru kepada mantan

Ingin berbagi kebahagiaan dengan mengenalkan kekasih baru di media sosial memang boleh-boleh saja dilakukan. Dengan catatan, Anda yakin hubungan itu solid dan aman.

Apabila pasangan baru Anda terkesan buru-buru ingin memamerkan Anda di media sosial, bahkan ketika kalian baru menjalin kasih, waspadai hubungan rebound.

Karena belum pulih sepenuhnya dari masa lalu, seseorang cenderung ingin membalas dendam kepada mantan. Pamer kekasih baru bisa menjadi salah satu cara yang dianggap mampu membalaskan dendam tersebut.

5. Hubungan terlalu terburu-buru

Merasa hubungan berlangsung sangat cepat, padahal Anda baru mengenal satu sama lain? Hati-hati, ini bisa menjadi ciri-ciri rebound relationship!

Anda bisa saja merasakan hubungan yang sedang dijalani cukup serius dan berkomitmen, meskipun kalian baru saja memulai hubungan romantis tersebut. Padahal, tidak demikian adanya.

Melansir Men’s Health, orang yang terjebak dengan hubungan rebound cenderung ingin memamerkan pasangan barunya terlebih dahulu, sebelum benar-benar mengenal satu sama lain.

6. Tidak serius dalam menjalin hubungan

Bukannya ingin berkomitmen ke jenjang yang lebih serius, orang yang menempatkan Anda dalam rebound relationship tidak serius dalam menjalin hubungan. Hal ini menjadi ciri-ciri utama yang sebaiknya Anda waspadai.

Biasanya, seseorang cenderung menjalani hubungan baru sebagai pelampiasan dari rasa kecewa terhadap hubungan sebelumnya. Disadari atau tidak, ia juga memosisikan Anda sebagai pelarian.

7. Kurang terbuka satu sama lain

Wajar saja ketika menjalin hubungan baru, Anda mencari tahu tentang pasangan lebih jauh. Hubungan yang sehat tentu membutuhkan keterbukaan dan kejujuran satu sama lain.

Namun, tidak demikian dengan rebound relationship. Orang yang masih terjebak dengan masa lalu kemungkinan menolak untuk terlalu terbuka.

Padahal, suatu hubungan akan awet jika ada rasa saling percaya satu sama lain. Bila dari awal sudah tidak saling jujur, maka bisa saja hubungan tersebut sulit untuk bertahan lama.

8. Tidak mengenalkan kekasih kepada teman-teman

Pada umumnya ketika memiliki kekasih, Anda secara otomatis akan mengenalkannya kepada teman dekat. Namun, berbeda halnya pada rebound relationship.

Orang yang terjebak dalam bayang-bayang masa lalu dan memulai hubungan yang rebound tidak akan melakukannya. Mereka menganggap hubungan barunya tidak penting sehingga tidak perlu diketahui orang-orang.

Rebound relationship akan mendatangkan dampak negatif bagi kesehatan mental seseorang, baik bagi pelaku maupun korban. Bagi pelaku, hal ini bisa merusak karena membuat Anda menghindari emosi menyakitkan yang datang, termasuk rasa kesepian.

Sementara itu, bagi pasangan yang dijadikan pelarian, rebound bisa mendatangkan rasa cemas dan tidak aman. Menjalin hubungan dengan seseorang yang ‘belum siap’ dapat menyebabkan kebingungan dan perasaan ditolak.

Jika suatu hubungan memberikan dampak negatif pada kesehatan mental Anda, segera konsultasikan kepada psikolog untuk menanganinya.

Jika suatu hubungan memberikan dampak negatif pada kesehatan mental Anda, segera konsultasikan kepada psikolog untuk menanganinya.

About The Author

Hiperemesis Gravidarum: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

12 Camilan Sehat untuk Anak yang Harus Diketahui Orang Tua