Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

7 Penyebab Kebutaan yang Harus Diwaspadai

Myles Bannister

Ada beberapa faktor penyebab kebutaan yang perlu diperhatikan. Pelajari apa saja yang dapat menyebabkan kebutaan—baik parsial maupun total—agar Anda dapat lebih waspada dan menjaga kesehatan mata Anda.

Apa Itu Kebutaan?

Buta adalah kondisi di mana mata tidak dapat melihat objek dengan normal. Ada juga yang disebut sebagai buta parsial, di mana penderita tidak dapat melihat objek dengan jelas dan detail. Sementara itu, ada juga yang disebut dengan buta total, di mana penderita tidak dapat melihat sama sekali.

Kebutaan bisa terjadi secara tiba-tiba, misalnya karena kecelakaan parah atau kontak dengan bahan kimia. Selain itu, kebutaan juga dapat disebabkan oleh berbagai penyakit mata maupun penyakit lain yang tidak berhubungan langsung dengan mata.

Penyebab Kebutaan

Lalu, apa saja penyebab kebutaan yang perlu diwaspadai? Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Katarak

Penyebab pertama kebutaan adalah katarak. Katarak adalah penyakit yang membuat mata menjadi buram, sehingga penglihatan terganggu. Jika tidak diobati, katarak dapat semakin parah dan mengakibatkan kebutaan.

Katarak umumnya terjadi pada orang-orang yang sudah lanjut usia, namun juga bisa disebabkan oleh cedera mata akibat kecelakaan atau paparan bahan kimia. Beberapa tanda dan gejala katarak antara lain:

  • Penglihatan kabur atau buram
  • Kemampuan melihat di malam hari menurun
  • Sensitivitas terhadap cahaya yang tinggi
  • Kesulitan membaca dan melakukan kegiatan lain tanpa cahaya yang cukup
  • Melihat “lingkaran cahaya” di sekitar lampu
  • Penglihatan ganda di satu mata

2. Degenerasi Makula

Penyebab selanjutnya adalah degenerasi makula, yaitu kelainan mata yang menyebabkan hilangnya penglihatan pusat. Degenerasi makula biasanya terjadi pada orang yang melihat lurus ke depan.

Penyakit ini dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu degenerasi makula kering dan basah. Degenerasi makula umumnya disebabkan oleh kerusakan pada makula, yakni bagian tengah retina di belakang mata. Gejala degenerasi makula kering antara lain:

  • Distorsi garis lurus dalam penglihatan
  • Penurunan kemampuan melihat pusat
  • Penurunan penglihatan dalam cahaya redup atau standar
  • Penglihatan buram
  • Kesulitan mengenali wajah

Pada kasus degenerasi makula basah, gejalanya meliputi:

  • Penglihatan kabur
  • Penglihatan buram

3. Glaukoma

Glaukoma adalah penyakit mata yang merusak saraf optik. Saraf optik berfungsi mengirimkan informasi visual dari mata ke otak. Glaukoma umumnya disebabkan oleh tekanan tinggi yang tidak normal di dalam mata. Tekanan tersebut dapat menyebabkan kerusakan saraf optik dan mengakibatkan penurunan penglihatan atau kebutaan jika tidak diobati. Beberapa tanda dan gejala glaukoma antara lain:

  • Sakit mata yang parah
  • Mual
  • Muntah
  • Mata merah
  • Penglihatan buram

4. Neuritis Optik

Neuritis optik adalah kondisi di mana saraf optik mengalami peradangan. Peradangan ini umumnya disebabkan oleh infeksi, namun juga bisa disebabkan oleh kerusakan pada saraf optik. Neuritis optik biasanya hanya menyerang satu mata dan kebutaan yang terjadi bersifat sementara, dengan penglihatan yang kembali normal setelah penyakit sembuh. Beberapa tanda dan gejala neuritis optik antara lain:

  • Salah satu mata tidak dapat melihat
  • Sakit mata saat gerakan
  • Gangguan dalam mengenali warna (diskromatopsia)

5. Amblyopia

Amblyopia, atau yang dikenal juga sebagai mata malas, adalah kondisi di mana otak hanya ‘menggunakan’ salah satu mata karena masalah pada mata yang lain. Hal ini dapat menyebabkan penurunan penglihatan.

6. Retinitis Pigmentosa

Retinitis pigmentosa adalah kelompok penyakit mata turunan yang melibatkan retina, yaitu lapisan saraf yang sensitif terhadap cahaya di belakang mata. Penyakit ini bersifat kronis, di mana penglihatan dapat menurun secara perlahan namun pasti. Beberapa tanda dan gejala retinitis pigmentosa antara lain:

  • Kesulitan melihat di tempat yang redup
  • Kehilangan penglihatan sentral dan perifer
  • Kesulitan mengenali objek dan tulisan
  • Sensitif terhadap cahaya

7. Tumor

Tumor pada mata dapat menyebabkan kebutaan dan biasanya bersifat sekunder, yang berarti tumbuh dari tumor yang berkembang di bagian tubuh lain seperti paru-paru, payudara, prostat, atau usus. Namun, tumor pada mata juga dapat bersifat primer, yang terkait dengan penyakit seperti melanoma dan retinoblastoma.

Referensi

  1. Anonim. Cataracts. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cataracts/symptoms-causes/syc-20353790 (Diakses pada 5 Agustus 2020)
  2. Anonim. Eye Tumors. https://www.hopkinsmedicine.org/wilmer/conditions/tumors.html (Diakses pada 5 Agustus 2020)
  3. Anonim. Retinitis Pigmentosa. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/retinitis-pigmentosa (Diakses pada 5 Agustus 2020)
  4. Higuera, V. 2020. Macular Degeneration. https://www.healthline.com/health/macular-degeneration#symptoms (Diakses pada 5 Agustus 2020)
  5. Holland, K. 2012. Glaucoma. https://www.healthline.com/health/glaucoma#symptoms (Diakses pada 5 Agustus 2020)
  6. Johnson, S. 2012. what is Lazy eye? https://www.healthline.com/health/lazy-eye#signs (Diakses pada 5 Agustus 2020)
  7. Krause, L et al. 2012. Optic Neuritis. https://www.healthline.com/health/optic-neuritis#risk-factors (Diakses pada 5 Agustus 2020)

About The Author

Manfaat Nonton Konser KPop, Bisa Memperpanjang Usia!