Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

7 Manfaat Buckwheat untuk Kesehatan dan Kecantikan

Myles Bannister

Buckwheat juga dikenal dengan nama gandum kuda memiliki kandungan nutrisinya yang baik. Cek manfaat buckwheat untuk kesehatan dan kecantikan berikut ini!

Apa Itu Buckwheat?

Buckwheat (Fagopyrum esculentum) adalah bahan baku untuk pembuatan soba, mie khas Jepang. Tanaman ini terkenal di Asia dan Eropa timur, bahkan masih menjadi bahan utama banyak makanan di Eropa.

Sejak 8.000 tahun yang lalu, buckwheat menjadi pilihan makanan pokok masyarakat Eropa. Popularitasnya kemudian menurun pada awal abad 20 saat produksi gandum dan jagung meningkat.

Makanan non-gluten ini dapat menjadi pilihan sehat untuk penderita diabetes, penyakit kardiovaskular, serta anak berkebutuhan khusus.

Kandungan Nutrisi Buckwheat

Buckwheat mengandung berbagai nutrisi penting bagi tubuh, seperti protein, serat pangan, karbohidrat kompleks, dan non-gluten.

Berikut adalah nutrisi lengkap dalam satu cangkir buckwheat:

  • 68 g protein
  • 04 g lemak baik
  • 5 g karbohidrat kompleks
  • 5 g serat pangan
  • 148 milligram potasium
  • 118 mg fosfor
  • 86 mg magnesium
  • 12 mg kalsium
  • 34 mg zat besi

Buckwheat juga mengandung vitamin.

Manfaat Buckwheat bagi Kesehatan dan Kecantikan

Sebagai jenis makanan pokok yang kaya akan zat penting bagi tubuh, manfaat buckwheat sangat banyak untuk kesehatan. Berikut ini di antaranya:

1. Menjaga Kesehatan Jantung

Buckwheat sangat kaya serat dan niasin. Gandum ini juga menjadi salah satu makanan yang direkomendasikan American Heart Association bagi penderita masalah jantung.

Dari sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2015, ditemukan kaitan antara serat pangan yang tinggi dengan penurunan risiko penyakit jantung.

Buckwheat adalah sumber serat yang tinggi. Serat pangan sangat baik dalam menurunkan kolesterol dalam darah sehingga bermanfaat bagi kesehatan jantung, mencegah stroke, dan menormalkan tekanan darah.

2. Menjaga Kesehatan Pencernaan

Buckwheat yang kaya serat juga sangat baik untuk menjaga kesehatan pencernaan. Dipercaya dapat memperlancar pembuangan zat sisa serta mempermudah tubuh menyerap zat gizi yang diperlukan.

Gandum ini juga mengandung 1,58 mg niasin atau vitamin B3. Nutrisi penting dalam mengolah karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang dapat digunakan oleh sel-sel tubuh.

3. Mencegah Diabetes

Sebagai jenis gandum utuh, buckwheat merupakan sumber karbohidrat kompleks yang dapat mengontrol kadar gula di dalam darah.

Tubuh memerlukan waktu lebih lama untuk mengubah karbohidrat kompleks ini menjadi karbohidrat sederhana. Proses ini akan menjaga kadar gula di dalam darah tetap stabil.

Gandum kuda juga non-gluten, sehingga baik bagi mereka yang mengidap diabetes, anak berkebutuhan khusus, atau mereka yang alergi gluten. Gandum kuda juga merupakan sumber energi, serat, dan mineral yang baik bagi tubuh.

Baca Juga: Diet Gluten Free: Aturan, Manfaat, Efek Samping, dll

4. Baik untuk Diet

Buckwheat adalah makanan yang bagus untuk diet dan menjaga kestabilan berat badan. Kandungan serat yang tinggi akan membuat kenyang lebih lama sehingga orang yang mengkonsumsinya akan kehilangan selera untuk mengasup lebih banyak kalori lagi.

Serat tinggi juga memperbaiki metabolisme tubuh dan memperlancar sistem pembuangan, dua hal yang dibutuhkan dalam proses menurunkan berat badan.

Protein tinggi di dalam buckwheat juga sangat penting untuk membentuk otot tubuh, terutama bila diiringi dengan olahraga teratur.

Walau masih diperlukan penelitian lebih lanjut tentang buckwheat sebagai makanan diet, tidak dapat dipungkiri bahwa makanan ini jauh lebih baik daripada sumber karbohidrat yang mengandung gluten dan glukosa tinggi.

5. Potensi Mencegah Kanker

Kandungan antioksidan di buckwheat adalah penangkal sinar X, serta mengandung lignan yang juga disebut enterolakton, yang penting dalam penerimaan estrogen. Hal ini melindungi tubuh dari kanker yang berkaitan dengan masalah hormon.

6. Meningkatkan Hemoglobin dalam Darah

Kandungan fosfor, magnesium, besi, tembaga, zinc, mangan, dan flavonoid yang tinggi di dalam buckwheat sangat efektif untuk meningkatkan hemoglobin. Oleh karena itu, makanan ini sangat baik dikonsumsi oleh mereka yang mengalami anemia atau sedang melawan DBD.

7. Menjaga Kecantikan Kulit dan Rambut

Buckwheat mengandung karbohidrat kompleks dan zinc. Gandum ini juga mengandung vitamin A dan vitamin B-kompleks yang penting untuk pertumbuhan rambut.

Flavonoid dan antioksidan di dalamnya berfungsi sebagai anti-aging dan menjaga kekenyalan kulit. Itulah sebabnya buckwheat juga digunakan dalam produk make up maupun perawatan kulit.

Minyak buckwheat dapat digunakan sebagai cleansing oil untuk membersihkan kulit wajah dan melembabkannya.

Buckwheat oil juga dapat digunakan sebagai masker rambut untuk menjaga kelembapan dan kelembutan kulit dan rambut.

Adakah Efek Samping Buckwheat?

Secara umum, tidak ada efek samping mengonsumsi buckwheat bagi sebagian besar orang. Namun, ada kemungkinan seseorang alergi terhadap buckwheat, yang biasanya menyebabkan gatal-gatal dan kesulitan menelan—walau hal ini sangat jarang.

Buckwheat juga merupakan pilihan yang baik sebagai pengganti tepung terigu dalam pembuatan roti dan cemilan. Buckwheat dapat dikonsumsi langsung sebagai pengganti nasi, campuran salad, atau cemilan. Caranya adalah dengan merebus hingga matang dan meniriskannya sebelum dimakan.

Demikian penjelasan mengenai buckwheat, termasuk nutrisinya, manfaat, dan cara mengkonsumsinya. Semoga informasi ini bermanfaat!

Referensi

  1. Arnarson, Atli. 2019. Buckwheat 101: Nutrition Facts and Health Benefits. https://www.healthline.com/nutrition/foods/buckwheat (Diakses pada 17 Desember 2021).
  2. Barrington, Kate. 2017. The Health Benefits Of Buckwheat. https://www.naturespath.com/en-us/blog/health-benefits-of-buckwheat (Diakses pada 17 Desember 2021).
  3. Kandola, Aaron. 2019. What are the health benefits of buckwheat? https://www.medicalnewstoday.com/articles/325042 (Diakses pada 17 Desember 2021).

About The Author

Bintik Merah pada Bayi: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Batuk Setelah Makan Gorengan, Ini Penyebabnya