Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

7 Cara Mengatasi Susah Tidur pada Penderita Stroke

Myles Bannister

Gangguan tidur umum terjadi pada penderita stroke. Tidur yang buruk dapat memperlambat pemulihan, menyebabkan depresi, dan memengaruhi ingatan. Untungnya, ada beberapa cara mengatasi susah tidur pada penderita stroke. Baca penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Tidur dan Pemulihan Stroke

Sebelum menjelaskan cara mengatasi susah tidur pada penderita stroke, penting untuk mengetahui bahwa tidur adalah faktor penting dalam pemulihan setelah stroke.

Tidur yang berkualitas memiliki banyak manfaat, terutama bagi penderita stroke. Tidur yang nyenyak mendukung neuroplastisitas, yaitu kemampuan otak untuk merestrukturisasi dan membuat koneksi saraf baru di bagian otak yang sehat. Ini memungkinkan penderita stroke untuk mempelajari kembali gerakan dan fungsi.

Di sisi lain, tidur yang buruk dapat memiliki dampak negatif pada pemulihan setelah stroke. Insomnia, sindrom kaki gelisah, dan gangguan tidur lainnya sering dikaitkan dengan pemulihan yang lebih lambat dan kurang efektif secara keseluruhan.

Perlu diingat bahwa tidak semua masalah yang muncul selama pemulihan stroke dapat diatasi dengan tidur. Beberapa kelelahan pasca stroke mungkin disebabkan oleh faktor lain, seperti kelelahan fisik atau masalah medis lainnya.

Cara Mengatasi Susah Tidur pada Penderita Stroke

Penderita stroke umumnya mengalami insomnia, sleep-related breathing disorder, atau sleep-wake cycle disorder. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tidur tersebut:

1. Relaksasi Pikiran dan Tubuh

Insomnia bisa diatasi dengan cara yang beragam, mulai dari obat resep hingga mengubah rutinitas sebelum tidur. Metode alternatif lain yang dapat dicoba adalah latihan relaksasi, meditasi, latihan pernapasan, dan pemberian perhatian penuh pada aktivitas sehari-hari.

2. Meningkatkan Aliran Udara dan Pernapasan

Pada kasus sleep-related breathing disorder seperti sleep apnea, continuous positive airway pressure (CPAP) adalah perawatan umum dan efektif. Terapi CPAP menggunakan aliran udara kecil yang mencegah penyumbatan yang dapat menghalangi jalan napas.

Jika terapi CPAP tidak memberikan manfaat, bisa digunakan mouthpiece untuk mencegah gigi terkunci dan menjaga lidah agar tidak menghalangi jalan napas.

Dalam kasus yang parah, operasi untuk memperlebar jalan napas dapat membantu meredakan masalah pernapasan saat tidur.

3. Menggunakan Bright Light Therapy

Bright light therapy adalah pendekatan yang dapat digunakan untuk mengatasi sleep-wake cycle disorder. Terapi ini digunakan untuk mengatur ritme sirkadian agar menjadi normal.

Terapi ini umumnya dilakukan di pagi hari dengan paparan cahaya terang selama sekitar 30 menit. Paparan sinar matahari membantu mengatur ritme sirkadian dan meningkatkan kualitas tidur.

4. Suplemen Melatonin

Melatonin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pineal di otak. Hormon ini membantu mengatur jam internal dan siklus tidur-bangun. Sebagai suplemen, melatonin digunakan untuk mengurangi sakit kepala kronis, mengatasi perbedaan waktu, gangguan afektif musiman, atau masalah tidur seperti insomnia.

Sebelum menggunakan suplemen ini, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu untuk menghindari risiko interaksi dengan obat lain yang sedang dikonsumsi.

5. Mengubah Kebiasaan dan Rutinitas

Beberapa kebiasaan dapat meningkatkan kualitas tidur dan membantu mencegah stroke berulang, antara lain:

  • Cobalah tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari untuk membentuk kebiasaan tidur yang konsisten.
  • Luangkan waktu untuk berolahraga.
  • Dapatkan paparan sinar matahari setiap hari.
  • Jika terganggu oleh kebisingan di malam hari, cari cara untuk menghindarinya, seperti menggunakan headphone peredam suara atau white noise machine.
  • Pastikan ruang tidur gelap dan sejuk.
  • Buat rutinitas sebelum tidur yang baik, seperti membaca buku atau mandi air hangat. Hindari penggunaan gadget 30 menit sebelum tidur.

6. Terapi Kognitif Perilaku

Terapi kognitif perilaku atau cognitive behavioral therapy (CBT) dapat digunakan oleh pasien stroke untuk mengatasi insomnia kronis. Terapi ini efektif untuk mengatasi masalah tidur jangka panjang.

7. Akupuntur

Studi menunjukkan bahwa akupuntur bisa digunakan untuk mengobati insomnia pasca stroke. Namun, klaim ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi keefektifannya.

Itulah beberapa cara mengatasi susah tidur pada penderita stroke yang bisa Anda coba.

Referensi

  1. Cai, Hongxia, Xiao-Ping Wang, dan Guo-Yuan Yang. 2021. Sleep Disorders in Stroke: An Update on Management. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7990374/. (Diakses pada 15 Februari 2022).
  2. Hoffman, Henry. 2017. Sleep After A Stroke The Key To Faster Recovery. https://www.saebo.com/blog/sleep-stroke-key-faster-recovery/. (Diakses pada 15 Februari 2022).

About The Author

Bolehkah Makan Mie Instan saat Flu? Cek Penjelasannya di Sini

Dermatitis yang Perlu Diwaspadai