Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

6 Penyebab Bayi Lahir Besar Serta Cara Mencegahnya

Myles Bannister

Bayi lahir dalam ukuran besar dikenal juga dengan istilah makrosomia. Bayi ini memiliki risiko mengalami masalah kesehatan tertentu. Ketahui penyebab dan cara mencegah bayi lahir besar pada artikel berikut ini!

Penyebab Bayi Lahir Besar (Makrosomia)

Bayi makrosomia merupakan kondisi kehamilan yang tidak normal. Kondisi ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi selama kehamilan dan bayi yang lahir dalam ukuran besar juga lebih rentan mengalami masalah kesehatan di kemudian hari.

Kondisi makrosomia sulit dideteksi selama dalam kandungan. Metode yang digunakan untuk memprediksi berat badan janin kurang akurat. Bahkan, pemeriksaan dengan ultrasonografi (USG) juga tidak terlalu akurat untuk menentukan ukuran janin.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan bayi makrosomia, antara lain:

1. Obesitas

Ibu hamil yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi makrosomia. Kondisi ini terjadi akibat terjadinya resistensi insulin pada janin.

Insulin merupakan hormon yang membawa glukosa untuk digunakan oleh seluruh sel tubuh. Pada kondisi resistensi insulin, tubuh tidak mampu menggunakan insulin dengan efektif sehingga gula menumpuk dalam tubuh.

2. Diabetes

Diabetes ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Ibu yang menderita diabetes memiliki risiko janin menggunakan glukosa secara berlebihan.

Kondisi ini dapat memicu pertumbuhan janin yang tidak normal. Ada beberapa jenis diabetes yang dapat menyebabkan janin mengalami makrosomia, yaitu Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM), chemically induced diabetes, serta diabetes gestasional.

3. Kehamilan Post-term

Pada umumnya, ibu hamil akan melahirkan pada usia kehamilan 40 minggu. Namun, ada kasus di mana bumil tidak kunjung melahirkan setelah usia kehamilan lewat dari 40 minggu.

Kondisi ini meningkatkan risiko bayi lahir besar karena janin terus menyerap pasokan darah dan nutrisi dari ibu. Ini akan membuat ukuran janin semakin besar.

4. Riwayat Melahirkan Bayi Makrosomia

Wanita yang pernah melahirkan bayi dengan makrosomia memiliki risiko lebih tinggi mengalami hal serupa pada kehamilan berikutnya.

Waspada jika pernah melahirkan bayi dengan makrosomia. Selama kehamilan, lakukan pemeriksaan rutin untuk mencegah kasus serupa terulang kembali.

5. Usia

Wanita hamil pada usia di atas 35 tahun memiliki risiko lebih besar melahirkan bayi makrosomia.

6. Multiparitas

Multiparitas merupakan istilah untuk wanita yang melahirkan lebih dari satu kali. Berat lahir anak akan semakin meningkat setiap kehamilan. Sehingga berat badan anak kedua bisa lebih berat daripada anak pertama.

Cara Mencegah Bayi Lahir Besar

Belum diketahui cara efektif mencegah bayi lahir dengan makrosomia. Namun, menjalani gaya hidup sehat dapat menurunkan risiko makrosomia.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan meliputi:

1. Konsultasi dengan Dokter Kandungan

Jika merencanakan kehamilan, disarankan melakukan konsultasi dengan dokter untuk memastikan kehamilan dapat berjalan dengan sehat dan lancar.

Jika mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, perlu melakukan konsultasi dengan ahli gizi dan membantu menurunkan berat badan secara sehat sambil mempersiapkan tubuh untuk hamil.

2. Memerhatikan Berat Badan

Setiap wanita hamil akan mengalami kenaikan berat badan. Kenaikan berat badan normal mampu mendukung tumbuh kembang janin. Wanita dengan kelebihan berat badan selama hamil hanya direkomendasikan untuk kenaikan berat badan lebih sedikit.

Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui kenaikan berat badan yang ideal selama hamil.

3. Mengontrol Diabetes

Diabetes membuat perlu memerhatikan kesehatan saat hamil. Konsultasi dengan dokter untuk mengontrol gula darah selama kehamilan.

Jika mengalami diabetes gestasional saat hamil, mengubah pola makan dan rajin olahraga dapat membantu menangani kondisi ini.

Menjaga kadar gula darah tetap normal merupakan cara terbaik untuk mencegah komplikasi diabetes, termasuk bayi lahir besar.

4. Olahraga Teratur

Kondisi hamil tidak perlu menjadi penghalang untuk tetap olahraga. Ibu hamil disarankan untuk rutin olahraga seperti berjalan kaki, berenang, atau yoga hamil.

Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui jenis olahraga yang sebaiknya dihindari dan yang boleh dilakukan selama hamil.

Olahraga teratur selama hamil tidak hanya mencegah bayi lahir dengan makrosomia, tetapi juga mencegah komplikasi kehamilan lain dan mendukung proses persalinan.

Beberapa ulasan penyebab dan cara mengatasi bayi lahir besar atau makrosomia disajikan di atas. Selama hamil, kenaikan berat badan merupakan hal yang normal. Jika berat badan meningkat secara signifikan, sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter.

Referensi

  1. Cleveland Clinic. 2022. Fetal Macrosomia. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17795-fetal-macrosomia#symptoms-and-causes. (Diakses pada 2 Agustus 2023).
  2. Mayo Clinic Staff. 2022. Fetal Macrosomia. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/fetal-macrosomia/symptoms-causes/syc-20372579. (Diakses pada 2 Agustus 2023).
  3. WebMD Editorial Contributors. 2023. What Is Fetal Macrosomia? https://www.webmd.com/baby/what-is-fetal-macrosomia. (Diakses pada 2 Agustus 2023).

About The Author

Tomat: Nutrisi dan Manfaat

Tugas Penting Perawat di Rumah Sakit