Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

6 Dampak Buruk Operasi Penyempitan Vagina (Vaginoplasty)

Myles Bannister

Operasi vaginoplasty dapat mengembalikan kekencangan vagina, tetapi memiliki dampak buruk yang perlu diwaspadai. Berikut adalah beberapa dampak buruknya:

Apa itu Vaginoplasty?

Vaginoplasty adalah prosedur operasi untuk mengencangkan, membentuk kembali, atau memperbaiki struktur vagina. Awalnya, operasi ini digunakan untuk wanita dengan masalah struktur vagina karena kecelakaan, melahirkan, atau penyakit pada vagina.

Sekarang, operasi ini juga dilakukan oleh wanita yang sudah menopause atau melahirkan beberapa kali agar vagina mereka kembali seperti semula.

Efek Buruk Vaginoplasty

Vaginoplasty memiliki efek samping yang jarang terjadi, namun perlu diwaspadai. Beberapa efek sampingnya antara lain:

1. Fistula

Fistula rektovaginal atau urethrovaginal adalah komplikasi yang mungkin terjadi setelah vaginoplasty. Fistula dapat disebabkan oleh cedera pada rektum atau uretra selama operasi dan mungkin memerlukan operasi tambahan untuk memperbaiki.

Risiko fistula rendah jika ahli bedahnya terampil dan berpengalaman. Gejala mungkin termasuk bau atau keputihan vagina. Perawatan antibiotik atau antijamur mungkin diperlukan.

2. Risiko Vaginoplasty Usus

Vaginoplasty usus adalah prosedur besar yang dapat menyebabkan ileus paralitik, peritonitis, konstipasi, dan kesulitan buang air kecil. Produksi lendir yang berlebihan juga dapat menyebabkan pemakaian pembalut terus-menerus. Risiko kolitis neovaginal dan diversi juga ada.

Risiko jangka panjang terjadinya karsinoma usus besar pada segmen sigmoid yang digunakan untuk vaginoplasty belum sepenuhnya diketahui.

3. Stenosis Vagina

Stenosis vagina adalah komplikasi umum yang terkait dengan vaginoplasty. Ini memerlukan evaluasi ahli dan koreksi untuk memberikan tingkat dan kedalaman yang memadai pada organ. Stenosis introital juga dapat terjadi.

4. Kerusakan Saraf

Kerusakan saraf dapat terjadi selama operasi dan menyebabkan hipoestesi, disestesia, atau nyeri kronis. Saraf di area vagina berperan dalam menciptakan pengalaman orgasme.

5. Infeksi saluran kemih (ISK)

Infeksi saluran kemih sering terjadi karena uretra diperpendek selama operasi vaginoplasty. Kebersihan dan hidrasi yang tepat adalah tindakan pencegahan yang memadai. Pasien dengan ISK berulang harus dievaluasi untuk menyingkirkan kemungkinan penyempitan uretra.

Dalam pemeriksaan, kandung kemih dicoba dimasuki dengan kateter untuk memeriksa kemungkinan penyempitan.

6. Jaringan Granulasi

Jaringan granulasi pada vagina dapat terjadi karena penyembuhan yang tertunda. Pelebaran yang sering dilakukan pada periode awal setelah operasi dapat memperburuk masalah dengan menyebabkan trauma berulang pada area granulasi.

Gejalanya meliputi keluarnya cairan berwarna kekuningan dengan sedikit bercak darah. Biasanya, masalah ini sembuh seiring waktu, tetapi jika terus berlanjut, perak nitrat dan krim steroid atau madu medis dapat membantu penyembuhan.

Kapan Harus ke Dokter?

Hubungi dokter segera jika Anda mengalami komplikasi vaginoplasty berikut ini:

  • Perban berlumuran darah yang merupakan tanda pendarahan berlebihan.
  • Infeksi, yang dapat menyebabkan demam atau keluarnya cairan kekuningan dari bekas sayatan.
  • Nyeri yang tidak merespon pengobatan.
  • Pembengkakan abnormal di selangkangan atau tungkai bawah.
  • Muntah dan tidak bisa minum.

Dampak dan pemulihan setelah operasi penyempitan vagina tergantung pada jenis vaginoplasty yang dilakukan. Pastikan untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat! Semoga informasi ini bermanfaat.

Referensi

About The Author

Hipomenorea: Penyebab, Gejala, Penanganan

Manfaat Baik Popcorn untuk Diet dan Kesehatan