Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

6 Dampak Buruk Menggunakan Seks Toys bagi Kesehatan

Myles Bannister

Sex toys dapat memuaskan hasrat seksual, tetapi penggunaan yang tidak benar atau terlalu sering dapat menimbulkan dampak negatif. Berikut adalah dampak buruknya:

Bahaya Sex Toys untuk Kesehatan

Sex toy adalah alat seks yang digunakan untuk memberikan kepuasan seksual. Penggunaan yang benar akan memberikan kenikmatan, tetapi penggunaan yang tidak benar atau terlalu sering dapat menyebabkan dampak negatif, seperti menyebarkan infeksi.

Berikut ini bahaya penggunaan sex toys:

1. Klamidia

Klamidia adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Penularan biasanya melalui hubungan seks atau kontak dengan cairan genital terinfeksi (air mani atau cairan vagina).

Penyakit ini dapat menular melalui penggunaan sex toys yang tidak dicuci atau tidak dilindungi dengan kondom baru setiap kali penggunaan.

Banyak penderita klamidia tidak merasakan gejala dan tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi. Gejala yang mungkin muncul adalah:

  • Nyeri saat buang air kecil
  • Keluarnya cairan yang tidak biasa dari vagina, penis, atau anus
  • Nyeri di perut, pendarahan setelah berhubungan seks, dan pendarahan antar menstruasi (untuk wanita)
  • Nyeri dan pembengkakan pada testis (untuk pria)

2. Herpes Genital

Herpes genital adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh dua jenis virus herpes simplex (HSV). Penularannya melalui hubungan seks vagina, anal, dan oral.

Gejala umumnya berupa luka berisi cairan yang dapat pecah dan mengeluarkan cairan. Gejala ini biasanya hilang dengan sendirinya, tetapi bisa muncul kembali.

3. Sifilis

Sifilis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang menular melalui kontak seksual. Infeksi dimulai dengan munculnya luka yang seringkali tidak menyakitkan di alat kelamin, rektum, atau mulut.

Penularannya melalui kontak langsung dengan luka tersebut. Sifilis juga dapat ditularkan kepada bayi selama kehamilan dan persalinan, serta melalui menyusui.

Sifilis ditandai dengan munculnya luka kecil (chancre) di tempat bakteri masuk ke dalam tubuh. Luka ini biasanya tidak menyakitkan.

4. Shigella

Shigella adalah infeksi usus yang disebabkan oleh bakteri shigella. Gejala utamanya adalah diare yang sering disertai darah. Gejala lainnya adalah sakit perut atau kram, demam, dan mual atau muntah.

Penularannya melalui kontak seksual dan menelan sedikit bakteri dari feses orang yang terinfeksi shigella.

Orang yang berhubungan seks sesama laki-laki berisiko lebih tinggi terkena infeksi shigella.

5. Vaginosis Bakterial

Vaginosis bakterial (BV) adalah infeksi vagina yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri yang berlebihan. BV bukan penyakit menular seksual, tetapi dapat meningkatkan risiko infeksi seperti klamidia.

Gejala yang mungkin terjadi adalah:

  • Keputihan berwarna putih, abu-abu, atau kehijauan
  • Keputihan berbau amis, terutama setelah berhubungan seks
  • Gatal atau iritasi pada vagina
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil

6. Paparan Bahan Kimia Berbahaya

Sex toys dapat menyebabkan paparan partikel plastik berbahaya pada penggunanya. Partikel mikroplastik dapat masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan gangguan metabolisme seperti diabetes. Bahan-bahan tersebut juga dapat merusak sistem saraf, sistem reproduksi, dan perkembangan.

Para ilmuwan telah mengidentifikasi adanya sumber kontaminasi baru yaitu sex toys, bersamaan dengan polusi udara dan kontak dengan plastik lainnya.

Sex toys juga mengandung ftalat yang dapat memengaruhi kadar hormon dan hadir dalam konsentrasi yang melebihi peringatan konsumen.

Referensi

  1. Anonim. 2023. Are sex toys safe?. https://www.nhs.uk/common-health-questions/sexual-health/are-sex-toys-safe/ (Diakses pada 3 Januari 2024)
  2. Leffman, Jim dan Katherine F. 2023. Sex toys can cause diabetes, scientists warn. https://metro.co.uk/2023/11/21/sex-toys-can-cause-diabetes-scientists-warn-19853426/ (Diakses pada 3 Januari 2024)

About The Author

Fatigon Spirit: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Arkavit – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping