Ada penyebab utama mengapa luka diabetes sulit sembuh. Namun, terdapat pula tips untuk mempercepat penyembuhan luka tersebut. Berikut informasi serta komplikasi dari luka diabetes yang tidak ditangani dengan baik dan cepat.
Penyebab Luka Diabetes Sulit Sembuh
Pakar kesehatan menyebut penderita diabetes kesulitan menyembuhkan luka pada tubuhnya karena beberapa kondisi. Apa saja penyebab sulitnya luka tersebut sembuh?
1. Sistem Kekebalan Tubuh Melemah
Ketika terluka, sistem kekebalan bertanggung jawab menjaga kuman agar tidak masuk ke dalam tubuh. Jika kuman berhasil masuk, sistem kekebalan tubuh akan melawan dan menghentikan perkembangan infeksi.
Namun, pada penderita diabetes, tubuh menghasilkan enzim dan hormon yang melemahkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah efektivitasnya dalam melawan infeksi. Akibatnya, luka pada penderita diabetes sulit sembuh.
2. Kadar Gula Darah yang Tinggi
Penyebab lain luka diabetes sulit sembuh adalah kadar gula darah yang tinggi. Kadar gula darah yang tinggi dapat mengganggu fungsi sel darah putih yang melawan bakteri dan kuman.
Kadar gula darah yang tinggi juga menyebabkan peradangan pada sel-sel tubuh termasuk sel kulit. Selain itu, kadar gula darah yang tinggi dapat menghambat penyaluran nutrisi dan oksigen ke luka, memperburuk sirkulasi darah dan menyulitkan penyembuhan luka.
3. Kerusakan Saraf
Kadar gula darah yang tinggi pada diabetes dapat menyebabkan kerusakan saraf yang dikenal sebagai neuropati diabetik. Kerusakan saraf ini dapat mengakibatkan kesemutan dan mati rasa sehingga sulit merasakan ketika mengalami cedera.
Kerusakan saraf ini sering terjadi pada tangan dan kaki, dan menyebabkan penderita sulit mendeteksi luka pada awalnya. Akibatnya, luka tertunda dalam penyembuhannya dan menjadi lebih parah.
4. Infeksi pada Luka
Kadar gula darah yang tinggi juga meningkatkan risiko infeksi pada luka diabetes. Bakteri dapat berkembang dengan baik dalam kondisi gula darah yang tinggi dan membuat sistem kekebalan tubuh sulit melawannya.
Luka diabetes yang terinfeksi dapat menyebabkan komplikasi seperti gangren atau sepsis jika tidak segera diobati.
Kapan Harus Berkonsultasi ke Dokter?
Segera konsultasikan diri ke dokter jika muncul luka pada tangan atau kaki tanpa alasan yang jelas. Hal ini dapat menjadi tanda adanya diabetes. Jika sudah terjadi luka pada kulit, perawatan medis rutin harus dilakukan untuk mencegah komplikasi yang berbahaya.
Cara Mempercepat Penyembuhan Luka Diabetes
Luka diabetes harus dianggap serius karena dapat menyebabkan amputasi. Berikut beberapa tips untuk merawat luka agar sembuh lebih cepat.
1. Memeriksa dan Membersihkan Luka
Pastikan luka dibersihkan dengan baik untuk mengurangi risiko infeksi. Jika luka ringan, bilas dengan air bersih dan keringkan. Kemudian gunakan antiseptik dan perban steril untuk menutup luka. Ganti perban 1-2 kali sehari.
2. Kendalikan Kadar Gula Darah
Jaga kadar gula darah tetap stabil agar proses penyembuhan berjalan dengan baik. Terapkan pola makan sehat, berolahraga, dan minum obat atau insulin sesuai petunjuk dokter untuk menjaga kadar gula darah tetap seimbang.
3. Lakukan Pemeriksaan Medis Secara Berkala
Lakukan pemeriksaan medis rutin sesuai arahan dokter untuk mencegah komplikasi lebih lanjut, termasuk pada luka diabetes.
Komplikasi Luka Diabetes Jika Tidak Diobati
Luka diabetes dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kematian jaringan sekitar luka dan kerusakan saraf yang membutuhkan amputasi. Oleh karena itu, langkah-langkah penanganan yang tepat harus segera dilakukan untuk mencegah komplikasi tersebut.
Referensi
- Anonim. 2017. 3 Reasons Why Diabetic Wounds are Slow to Heal. https://www.geisinger.org/health-and-wellness/wellness-articles/2017/11/08/20/05/3-reasons-diabetic-wounds-are-slow-to-heal. (accessed on 16 November 2020)
- Anonim. 2019. Slow Healing of Cuts and Wounds. https://www.diabetes.co.uk/symptoms/slow-healing-of-wounds.html. (accessed on 16 November 2020)
- Dening, J. 2018. What’s the Connection Between Diabetes and Wound Healing? https://www.healthline.com/health/diabetes/diabetes-and-wound-healing#what-leads-to-slow-healing. (accessed on 16 November 2020)
About The Author
