Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

5 Obat Warung untuk Meringankan Gejala COVID-19 selama Isoman

Myles Bannister

Obat warung untuk COVID dapat membantu meredakan gejala, termasuk untuk varian baru seperti Omicron. Apa saja obat warung ini? Simak penjelasannya di bawah ini!

Obat Warung untuk Covid-19

Di samping obat-obatan yang direkomendasikan oleh Kemenkes, ada obat-obatan lain yang dapat digunakan untuk mengatasi gejala infeksi virus corona. Obat ini dapat diperoleh secara bebas baik di warung maupun apotek.

Obat warung adalah istilah yang merujuk pada obat bebas dan bebas terbatas yang dapat diperoleh tanpa resep dokter.

Berikut ini beberapa obat warung untuk COVID:

1. Obat demam

Dalam meredakan demam akibat COVID-19 dan kondisi umum lainnya, asetaminofen dapat direkomendasikan. Asetaminofen memiliki efek antipiretik dan aman digunakan pada dosis yang direkomendasikan. Namun, penggunaan asetaminofen yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati akut atau gagal hati. Dosis standar asetaminofen adalah 0,5-1 gram setiap 4-6 jam hingga maksimum 4 gram per hari.

2. Obat batuk

Obat batuk terbagi menjadi dua jenis: antitusif (pereda batuk) dan ekspektoran (pengencer dahak). Varian Omicron sering menyebabkan batuk kering sehingga membutuhkan obat batuk antitusif.

Dekstrometorfan adalah obat antitusif yang sering digunakan untuk meredakan batuk kering, salah satunya pada gejala COVID-19. Obat ini mengandung derivat opioid dan analgesik. Namun, dekstrometorfan dapat merangsang pertumbuhan virus dalam sel epitel monyet yang terinfeksi, sehingga penggunaannya perlu diperhatikan dalam pengobatan COVID-19.

3. Obat hidung tersumbat

Meskipun hidung tersumbat bukan merupakan gejala yang sering terjadi pada infeksi COVID-19, namun tetap penting untuk ditangani. Beberapa obat warung untuk COVID dengan gejala hidung tersumbat adalah antihistamin, fenilefrin, dan pseudoefedrin, yang dapat dikombinasikan dengan antihistamin tertentu.

Salah satu contoh obat warung yang digunakan untuk mengatasi hidung tersumbat pada infeksi influenza A adalah pseudoefedrin. Namun, studi klinis masih diperlukan untuk mengkonfirmasi penggunaannya pada manusia.

4. Vitamin

Vitamin adalah obat bebas yang dapat membantu mengatasi gejala COVID-19. Berikut ini beberapa vitamin yang dapat direkomendasikan untuk pasien COVID-19:

Vitamin D

Vitamin D telah diteliti dalam hubungannya dengan COVID-19 dan efeknya pada sistem kekebalan tubuh. Vitamin D dapat mempercepat penyembuhan dan menghentikan peradangan pada sistem pernapasan yang merupakan gejala COVID-19. Vitamin D umumnya aman dan dapat membantu melindungi tubuh dari virus.

Vitamin C

Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa kombinasi vitamin C dengan jus ginseng merah dapat meningkatkan respons imun dan merangsang sel NK. Pada pasien COVID-19, dosis tinggi vitamin C telah terbukti meningkatkan biomarker seperti feritin dan D-dimer, serta mengurangi kebutuhan oksigen setelah infus vitamin C.

Vitamin B

Vitamin B berperan penting dalam fungsi sel, metabolisme energi, dan fungsi kekebalan tubuh yang tepat. Vitamin B membantu mengaktifkan respon imun dan mengurangi peradangan, serta memperbaiki fungsi pernapasan dan kesehatan endotel. Vitamin B dapat digunakan sebagai tambahan non-farmasi untuk perawatan COVID-19.

5. Obat diare

Diare adalah salah satu gejala yang terjadi pada pasien COVID-19 Omicron, sehingga penanganannya penting. Obat warung untuk Omicron dapat digunakan untuk mengatasi gejala diare ini. Namun, jika diare disebabkan oleh penggunaan obat antibakteri atau antivirus dalam jumlah besar, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk menangani reaksi yang merugikan.

Adanya kemungkinan infeksi langsung oleh SARS-CoV-2 pada sel gastrointestinal juga dapat menjadi penyebab diare. Meskipun loperamide dapat digunakan untuk mengatasi diare ringan, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakannya.

Itulah beberapa obat warung untuk COVID yang dapat digunakan selama isolasi mandiri di rumah. Meskipun merupakan obat bebas, sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter mengenai kondisi medis, dosis, dan riwayat alergi. Semoga informasi ini bermanfaat!

Referensi

  1. Galipeau, Alana dan Tracy D M. 2021. OTC Considerations for COVID-19. https://www.drugtopics.com/view/otc-considerations-for-covid-19 (Diakses pada 15 Februari 2022)
  2. Kubala, Jillian. 2021. The 15 Best Supplements to Boost Your Immune System Right Now. https://www.healthline.com/nutrition/immune-boosting-supplements (Diakses pada 15 Februari 2022)
  3. Shakoor, Hira et al. 2020. Be well: A potential role for vitamin B in COVID-19. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7428453/#:~:text=A%20clinical%20study%20conducted%20in,intensive%20care%20support%20%5B33%5D (Diakses pada 15 Februari 2022)
  4. Yáñez, Jaime A et al. 2021. Prescription, over-the-counter (OTC), herbal, and other treatments and preventive uses for COVID-19. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8237643/ (Diakses pada 15 Februari 2022)

About The Author

7 Jenis Ikan yang Mengandung Omega-3

14 Jenis Alat Kontrasepsi: Kelebihan dan Kekurangan (Lengkap)