Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

5 Cara Mengatasi Lapar Karena Emosi yang Berlebihan

Myles Bannister

Lapar Emosi Bikin Obesitas

Lapar emosi cukup berbahaya kalau terjadi berkali-kali. Bayangkan mengalami lapar setiap saat dan tidak bisa dikontrol. Tubuh akan mengalami surplus kalori yang menyebabkan kemungkinan obesitas.

Makan sekali atau dua kali mungkin tidak terasa. Namun, jika dilakukan hampir setiap hari atau selalu dengan surplus kalori, kemungkinan besar dapat memicu obesitas. Oleh karena itu, kendalikan lapar emosi dengan baik. Simak pembahasannya di bawah ini.

Perbedaan Lapar Emosi dan Fisik

Lapar emosi dan lapar fisik memiliki beberapa perbedaan. Cara terbaik untuk membedakannya adalah dengan melihat lima kriteria berikut ini.

Waktu Munculnya Lapar

Lapar emosi muncul mendadak dan sangat cepat. Misalnya, mendadak ingin makan karena banyak pikiran atau melihat video seorang Youtuber yang makan makanan lezat.

Seseorang yang lapar fisik tidak akan mengalami masalah seperti ini. Mereka merasa lapar seiring berjalannya waktu. Misalnya, sarapan pukul 06.00 dan merasa sangat lapar begitu menjelang tengah hari. Lapar tidak langsung muncul setelah beberapa jam saja.

Keinginan untuk Makan

Seseorang lapar fisik akan makan apa saja yang ada. Mereka tidak terlalu pilih-pilih karena niatnya adalah membuat tubuh kenyang dan mendapatkan energi. Apa saja yang ada di depannya akan dimakan sampai kenyang atau tidak mampu lagi menerimanya.

Lapar emosi selalu berkaitan dengan jenis makanan tertentu. Misalnya, ingin makan sesuatu yang pedas agar berkeringat atau makan sesuatu yang ekstrem lainnya untuk memenuhi kepuasan batin. Jika Anda mengalami ini, itu bukan lapar emosi.

Rasa Kenyang

Seseorang lapar fisik akan merasakan lapar secara berkala. Saat makan, rasa kenyang juga perlahan-lahan muncul. Anda dapat mengontrol apa yang masuk ke mulut. Begitu merasa kenyang, Anda akan berhenti.

Sebaliknya, lapar emosi sulit merasakan kenyang. Rasa kenyang dan puas akan muncul saat emosi membaik. Misalnya, karena kesal, Anda makan pizza satu loyang dan berhenti saat semua habis meskipun perut akan terasa penuh.

Perasaan Bersalah Setelah Makan

Seseorang lapar fisik tidak akan merasa bersalah dengan makanannya. Mereka akan mengonsumsi apa saja dengan jumlah terbatas. Selama sudah kenyang atau mendekati kenyang, mereka bisa berhenti agar tidak merasa kembung atau nyeri.

Jika Anda mengalami lapar emosi, kadang-kadang tidak bisa mengontrol apa yang dimakan. Akibatnya, Anda makan dalam jumlah banyak. Setelah sadar, Anda merasa bersalah karena makan terlalu banyak.

Cara Mengatasi Lapar Emosi yang Sulit Dikendalikan

Lapar emosi cukup mengganggu, terutama saat sedang berusaha menurunkan berat badan. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi lapar emosi.

Minum Air Putih Terlebih Dahulu

Minumlah air putih terlebih dahulu untuk mengetahui apakah lapar yang dialami bersifat fisik atau emosi. Lapar fisik biasanya tidak akan hilang setelah minum. Meskipun sudah minum satu gelas, tubuh akan tetap merasa lapar sehingga harus makan.

Sebaliknya, jika Anda mengalami lapar emosi, air putih akan membuat lapar hilang. Terkadang, lapar berlebihan juga disebabkan oleh dehidrasi tubuh.

Mengatasi Pemicu Lapar Emosi

Lapar emosi biasanya dipicu oleh stres berlebihan. Stres berlebihan dapat meningkatkan kadar kortisol dalam tubuh sehingga menyebabkan lapar berlebihan dan makan apa saja yang diinginkan atau makan sesuatu yang menjadi obsesi.

Cara terbaik untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menurunkan kadar stres dalam tubuh. Anda bisa melakukan meditasi atau yoga untuk membuat pikiran lebih relaks. Setelah pikiran tenang, lapar berlebihan tidak akan terjadi.

Melakukan Olahraga Secara Rutin

Jika Anda sering mengalami stres berlebihan, sebaiknya lakukan olahraga. Olahraga akan menurunkan kadar kortisol yang menyebabkan perasaan buruk dan terobsesi untuk makan dalam jumlah banyak.

Olahraga bisa berupa jalan santai, jogging, atau melakukan olahraga di gym. Olahraga akan menurunkan kadar emosi dalam tubuh dan membuat Anda lebih tenang.

Catat Apa yang Sudah Dimakan

Langkah yang bisa dilakukan adalah mencatat makanan yang dikonsumsi setiap hari. Dengan mencatat, Anda tidak akan makan berlebihan. Semua yang dimakan akan dicatat sehingga jika ingin makan berlebihan, Anda bisa mengetahuinya.

Perhatikan Porsi Makan

Perhatikan porsi makan yang akan dikonsumsi. Jika Anda merasa sering makan berkali-kali dalam sehari, kurangi porsinya. Kurangi porsi menjadi separuh sehingga tidak masalah jika ingin makan berkali-kali.

Itulah ulasan tentang lapar emosi dan bagaimana hal itu memicu obesitas yang berlebihan. Menurut Anda, apakah lapar emosi ini berbahaya atau bisa diatasi dengan mudah? Semoga ulasan di atas bermanfaat bagi Anda yang tidak ingin makan berlebihan.

Sumber:

  1. Smith, Melinda, dkk. 2019. Emotional Eating and How to Stop It. https://www.helpguide.org/articles/diets/emotional-eating.htm. (Diakses pada 4 Desember 2019)
  2. Marcin Ashley. 2018. Emotional Eating: What You Should Know. https://www.healthline.com/health/emotional-eating#1. (Diakses pada 4 Desember 2019)

About The Author

Kepribadian Histrionik – Peyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Kanker Esofagus: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan