Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

5 Cara Mencegah Infeksi Penyakit Setelah Bercinta

Myles Bannister

Mencegah Infeksi Setelah Berhubungan Seks

Meski seks bisa menyenangkan, kegiatan ini juga memiliki risiko tertentu. Jika tidak menggunakan kondom, risiko penularan penyakit kelamin menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu, setelah melakukan hubungan seks, pria dan wanita harus melakukan beberapa langkah berikut ini.

Mencuci Kemaluan Sampai Bersih

Jika Anda dan pasangan dalam kondisi kesehatan yang baik, segera bersihkan area kemaluan masing-masing setelah berhubungan seks. Dengan membersihkan kemaluan dengan baik, risiko infeksi dapat berkurang. Bakteri yang ada di luar kemaluan seperti vulva dan penis dapat segera dihilangkan.

Perlu diingat, meskipun keduanya dalam kondisi sehat saat berhubungan seks, tetaplah waspada. Hubungan seks yang intens tetap berpotensi menyebabkan infeksi pada vagina. Infeksi ini dapat menyebabkan keputihan atau infeksi saluran kemih. Meskipun bukan penyakit kelamin, kondisi tersebut tetap berbahaya bagi kesehatan organ seksual secara keseluruhan.

Berkemih Setelah Berhubungan Seks

Setelah berhubungan seks, segera buang air kecil. Dengan berkemih, sisa-sisa kotoran di dalam vagina dapat keluar dengan mudah. Jika tidak berkemih, wanita akan kesulitan mengeluarkan sisa-sisa kotoran di dalam vagina. Bahkan, mereka harus memasukkan jarinya ke dalam vagina untuk membersihkannya.

Saat membersihkan vagina, hindari penggunaan sabun atau produk pembersih lainnya yang berbahaya. Juga, hindari melakukan douching karena dapat menyebabkan iritasi vagina dan akhirnya infeksi.

Jika Anda kesulitan untuk berkemih, coba minum 1-2 gelas air putih. Tunggu beberapa saat sebelum akhirnya berkemih. Dengan trik ini, Anda bisa membersihkan area vagina dengan lebih cepat.

Periksa Kemaluan dengan Cermat

Periksa kondisi masing-masing kemaluan mulai dari penis hingga vagina. Jika Anda tidak dapat memeriksa sendiri, mintalah bantuan pasangan untuk melakukannya. Pada pria, yang perlu diperiksa adalah kepala, batang, dan skrotum. Jika masih ada kotoran, bersihkan. Selanjutnya, periksa apakah ada luka atau tidak.

Pada vagina, pria juga dapat membantu melakukan pemeriksaan. Bagian yang perlu diperiksa adalah area vulva yang mencakup klitoris, labia, dan lubang vagina. Minta pasangan untuk sedikit menyentuh kulit di sekitar vagina. Jika ada rasa sakit atau perdarahan, segera lakukan pengobatan.

Ketahui Kondisi Kesehatan Seksual Pasangan

Jika Anda berhubungan seks dengan pasangan jangka pendek, penting untuk mengetahui kondisi kesehatan pasangan terlebih dahulu. Meskipun keduanya dalam kondisi sehat, penggunaan kondom tetap harus dilakukan untuk mencegah risiko penyakit menular seksual.

Setelah berhubungan seks, tidak ada salahnya untuk segera memeriksakan diri. Beberapa infeksi masih dapat menular meskipun menggunakan kondom. Misalnya, virus HPV yang menyebabkan kutil kelamin masih dapat menular karena dapat hidup di permukaan kulit. Selain itu, virus herpes genital juga memiliki risiko penularan.

Mengonsumsi Obat PeP

Jika Anda mengetahui bahwa pasangan Anda memiliki HIV, lebih baik mengonsumsi obat pencegahan seperti PreP. Jika Anda tidak mengonsumsinya, siapkan obat PeP jika hubungan seks berisiko.

Risiko berisiko ini terjadi jika terjadi kontak oral tanpa kondom atau jika kondom bocor saat ejakulasi terjadi. Kondisi ini harus segera ditangani agar tidak menyebabkan masalah yang lebih serius.

Sayangnya, obat PeP agak sulit didapatkan di Indonesia. Jika tersedia, harganya sangat mahal. Selain itu, masyarakat di Indonesia juga masih kurang informasi tentang obat PreP atau PeP yang sangat penting ini.

Tips Melakukan Seks yang Aman

Selain melakukan langkah-langkah di atas, penting juga untuk mencegah hubungan seks yang tidak aman. Meskipun sudah menikah, hubungan seks yang aman tetap harus dijaga dengan beberapa tips berikut.

  • Sebelum berhubungan seks dengan pasangan, mandi terlebih dahulu. Dengan mandi sebelumnya, kotoran di tubuh dapat terhilang. Efeknya, risiko infeksi bakteri akan berkurang.
  • Jangan lupa menggunakan kondom saat berhubungan seks. Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang dapat mencegah penularan penyakit menular seksual. Selain itu, kondom juga mencegah kehamilan. Meskipun melakukan seks oral, tetap gunakan kondom.
  • Hindari melakukan hubungan seks saat sedang sakit atau saat menstruasi. Pada dua kondisi ini, tubuh berada pada kondisi terlemahnya. Jika ada bakteri atau virus masuk, risiko infeksi akan lebih tinggi.
  • Lakukan pemeriksaan rutin terkait kondisi kesehatan pasangan. Anda dan pasangan harus memeriksa kesehatan secara berkala dan tidak ada yang dirahasiakan.
  • Jangan pernah melakukan hubungan seks bebas atau berganti-ganti pasangan. Meskipun Anda menggunakan alat pengaman, risikonya tetap ada.

Inilah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi penyakit setelah berhubungan seks. Perhatikan selalu kegiatan seksual yang Anda lakukan dengan pasangan. Pastikan tidak ada risiko.

Sumber:

  1. Holland, Kimberly. 2013. A Woman’s Guide to Safe Sex Basics. https://www.healthline.com/health/womans-guide-safe-sex-basics. (Diakses pada 20 Oktober 2019)
  2. Walansky, Aly. 2018. 7 Bedroom Best Practices to Avoid Any Unwanted Infections. https://www.popsugar.com/fitness/What-Do-After-Sex-Prevent-Infection-44819895. (Diakses pada 20 Oktober 2019)
  3. Umbrella Health. How to avoid sexually transmitted infections (STIs). https://umbrellahealth.co.uk/sti/how-to-avoid-stis. (Diakses pada 20 Oktober 2019)
  4. Web MD. Preventing HIV and Other STDs With Safe Sex. https://www.webmd.com/hiv-aids/safe-sex-preventing-hiv-aids-stds. (Diakses pada 20 Oktober 2019)

About The Author

10 Ciri-Ciri Panas Dalam dan Cara Mengatasinya

Penting, 6 Manfaat Minum Air Putih Sebelum Tidur