Cuaca panas membuat banyak orang merasa tidak nyaman. Beberapa orang menggunakan kipas angin untuk menghilangkan kegerahan. Meski aman untuk orang dewasa, kipas angin tidak dianjurkan untuk bayi. Mengetahui berbagai bahaya kipas angin untuk bayi sangat penting bagi orang tua.
Bahaya Kipas Angin untuk Bayi
Pendingin ruangan atau kipas angin dapat digunakan untuk menjaga ruangan tetap sejuk dan terhindar dari udara panas. Sayangnya, penggunaan ini dapat membahayakan kesehatan.
Paparan udara dari kipas angin dapat membuat debu dan serbuk sari beterbangan di dalam rumah. Kondisi ini membahayakan orang dengan asma atau alergi. Paparan udara dari kipas angin juga bisa menyebabkan kulit kering, sementara menjaga kulit tetap lembap sangat penting.
Penting bagi orang tua untuk waspada terhadap beberapa bahaya kipas angin untuk bayi, yaitu:
1. Menyebabkan masalah otot pada bayi
Penggunaan kipas angin di kamar bayi dapat menyebabkan masalah otot. Udara dingin dari kipas angin dapat mengakibatkan kontraksi otot, meningkatkan risiko kekakuan pada leher bayi saat bangun di pagi hari.
Bayi belum bisa mengungkapkan kesakitan akibat nyeri otot, sehingga bisa menjadi lebih rewel. Sebaiknya jangan mengarahkan langsung kipas pada bayi untuk mencegah kondisi ini.
2. Meningkatkan risiko sinusitis
Penggunaan kipas angin untuk bayi meningkatkan risiko sinusitis. Udara dingin dari kipas angin dapat mengakibatkan selaput lendir di hidung bayi mengering.
Semakin kering selaput lendir, semakin tinggi produksi lendir yang dihasilkan, yang dapat memicu infeksi sinus.
3. Mengakibatkan infeksi pernapasan
Penggunaan kipas angin dapat meningkatkan risiko infeksi pernapasan pada bayi, terutama jika kipas kotor. Debu dan kotoran pada kipas angin dapat masuk ke dalam saluran pernapasan bayi, menyebabkan masalah pernapasan.
Membersihkan kipas angin dari debu dan kotoran secara rutin dapat mengurangi risiko infeksi pernapasan.
4. Meningkatkan risiko dehidrasi
Kipas angin dapat menyebabkan risiko dehidrasi pada bayi. Kipas angin menyebabkan saluran hidung dan mulut kehilangan kelembapan akibat penguapan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan dehidrasi.
5. Meningkatkan risiko hipotermia
Mengarahkan kipas angin secara langsung ke tubuh bayi dapat menyebabkan hipotermia. Udara dingin dari kipas angin menyebabkan suhu tubuh bayi turun.
Bayi yang terlahir di lingkungan dengan udara dingin memiliki risiko hipotermia. Oleh karena itu, penting menjaga suhu tubuh bayi agar tetap optimal.
Penggunaan Kipas Angin saat Bayi Tidur Tidak Selalu Berbahaya
Terlepas dari bahaya kipas angin untuk bayi, ada juga manfaat yang bisa didapatkan. Sebuah studi menemukan penggunaan kipas angin saat tidur dapat mengurangi risiko SIDS (kematian mendadak pada bayi) sebesar 72%. Penggunaan kipas angin saat tidur dikaitkan dengan penurunan SIDS yang signifikan.
Demikianlah penjelasan mengenai bahaya kipas angin untuk bayi. Untuk mencegah masalah kesehatan tersebut, sebaiknya hindari mengarahkan langsung kipas angin ke tubuh bayi.