Kehilangan nafsu makan membuat ibu hamil menjadi malas makan, terutama pada trimester awal. Tetapi jika terus berlanjut, dampaknya dapat mengancam kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin. Simak dampaknya pada ulasan berikut ini!
Dampak Malas Makan saat Hamil
Ibu hamil trimester pertama umumnya kekurangan nafsu makan. Hal ini terjadi karena perubahan hormon dan mual serta muntah (morning sickness). Ini adalah penyebab utama ibu hamil malas makan.
Jika kehilangan nafsu makan terus berlanjut selama kehamilan, nutrisi dalam tubuh menjadi tidak mencukupi. Ini berisiko menyebabkan masalah kesehatan pada ibu hamil dan perkembangan janin.
Berikut adalah bahaya yang dapat terjadi jika ibu hamil malas makan selama kehamilan:
1. Kecacatan pada Bayi
Dalam kehamilan, nutrisi sangat penting. Asupan nutrisi yang cukup selama hamil sangat mendukung pertumbuhan janin dan berat badan yang seimbang.
Jika ibu hamil malas makan, asupan nutrisi akan berkurang. Padahal, bayi membutuhkan nutrisi penting seperti asam folat, zat besi, kalsium, dan vitamin D dalam tahap awal kehamilan. Jika nutrisi ini tidak cukup, risiko cacat pada bayi meningkat.
2. Berat Badan Lahir Rendah
Risiko lain akibat malas makan saat hamil adalah bayi lahir dengan berat badan rendah. Bayi dengan berat badan rendah lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi.
Bayi dengan berat badan rendah kesulitan menyusu dan rentan kedinginan karena kurangnya lemak tubuh. Berat badan lahir rendah dipengaruhi oleh kondisi kesehatan dan status gizi ibu.
3. Masalah dalam Tumbuh Kembang Janin
Perilaku malas makan pada ibu hamil dapat mengganggu tumbuh kembang janin. Tumbuh kembang janin tergantung pada kondisi ibu hamil.
Kesehatan dan nutrisi ibu sangat mempengaruhi tumbuh kembang janin. Jika ibu hamil makan sedikit atau memilih makanan rendah nutrisi, tumbuh kembang janin akan terganggu.
4. Risiko Anemia pada Ibu Hamil
Malas makan juga berpengaruh pada kesehatan ibu hamil. Salah satu risiko besar yang dapat terjadi adalah anemia.
Selama hamil, volume darah meningkat dan tubuh membutuhkan lebih banyak zat besi. Zat besi diperlukan untuk menghasilkan darah yang memenuhi kebutuhan oksigen janin.
Jika tubuh kekurangan zat besi saat hamil, risiko anemia meningkat.
Zat besi banyak terdapat dalam makanan. Jika ibu hamil malas makan, risiko anemia semakin tinggi.
5. Penurunan Berat Badan saat Hamil
Kurang makan saat hamil dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak normal. Hal ini dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin dalam jangka panjang.
Normalnya, wanita hamil mengalami kenaikan berat badan sekitar 11,5-16 kg. Kenaikan berat badan penting untuk melindungi kesehatan ibu dan janin.
Penurunan berat badan yang terlalu banyak meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Itulah beberapa dampak yang dapat terjadi jika ibu hamil malas makan. Penting untuk memastikan asupan nutrisi tercukupi selama kehamilan.
Jika Anda kehilangan nafsu makan karena mual, cobalah makan dengan porsi kecil tapi sering. Perhatikan juga pilihan makanan. Makanan yang tawar lebih mudah diterima saat mual.
Pastikan makanan yang dikonsumsi mengandung nutrisi lengkap seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral.
Jika kehilangan nafsu makan berlangsung lama, bahkan setelah trimester pertama kehamilan, konsultasikan dengan dokter.
Referensi
- Mearig, Cheryl. 2023. Complications & Symptoms of Not Eating Enough During Pregnancy: First Trimester & On. https://zayacare.com/blog/not-eating-enough-during-pregnancy/. (Diakses pada 22 Juni 2023).
- Mayo Clinic Staff. 2022. Iron Deficiency Anemia During Pregnancy: Prevention Tips. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/anemia-during-pregnancy/art-20114455. (Diakses pada 22 Juni 2023).
- Medline Plus. 2022. Managing Your Weight Gain During Pregnancy. https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000603.htm. (Diakses pada 22 Juni 2023).
- Medline Plus. Pregnancy and Nutrition. https://medlineplus.gov/pregnancyandnutrition.html. (Diakses pada 22 Juni 2023).
About The Author
